BRIN Kembangkan Tekstil Antibakteri Jeruk Nipis dan Pelapis Ni–Cr untuk Industri Energi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) menghadirkan dua inovasi berbasis riset, yakni tekstil antibakteri berbasis mikrokapsul minyak atsiri jeruk nipis serta pelapis komposit nikel–kromium (Ni–Cr) untuk meningkatkan ketahanan erosi komponen boiler pembangkit listrik. Inovasi ini ditujukan untuk mendukung kesehatan masyarakat dan efisiensi industri nasional.

BRIN Kembangkan Tekstil Antibakteri Jeruk Nipis dan Pelapis Ni–Cr untuk Industri Energi
Jeruk nipis. Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN mengembangkan riset tekstil antibakteri yang memanfaatkan minyak atsiri jeruk nipis.

RINGKASAN BERITA :

  • Tekstil antibakteri BRIN memanfaatkan minyak atsiri jeruk nipis yang ramah lingkungan dengan teknologi mikrokapsul.
  • Pelapis komposit Ni–Cr menggunakan metode high velocity oxy-fuel (HVOF) untuk memperpanjang umur komponen boiler PLTU.
  • Inovasi dipaparkan dalam Webinar ORNAMAT ke-78, sebagai bagian dari diseminasi dan kolaborasi riset nasional.

RIAUCERDAS.COM, JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) terus mendorong lahirnya inovasi berbasis riset yang berdampak langsung bagi kesehatan masyarakat dan efisiensi industri nasional.

Dua inovasi terbaru yang dikembangkan meliputi tekstil antibakteri berbasis mikrokapsul minyak atsiri Citrus aurantifolia serta pelapis komposit nikel–kromium (Ni–Cr) untuk meningkatkan ketahanan erosi komponen boiler pembangkit listrik.

Inovasi tekstil antibakteri memanfaatkan minyak atsiri jeruk nipis yang dikenal efektif sebagai agen antibakteri sekaligus ramah lingkungan.

Teknologi mikrokapsul memungkinkan senyawa aktif dilepaskan secara bertahap, sehingga meningkatkan daya guna serta ketahanan fungsi antibakteri pada tekstil. 

Produk ini berpotensi diaplikasikan pada pakaian medis, olahraga, militer, hingga berbagai tekstil fungsional lainnya, termasuk kain antibakteri dengan sifat hidrofobik, perlindungan sinar ultraviolet, tahan api, dan pengatur suhu.

Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Komposit dan Biomaterial BRIN, Tatang Wahyudi, menyebutkan bahwa pengembangan tekstil antibakteri semakin relevan seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap higienitas dan kesehatan.

Ia menambahkan, tren riset global di bidang ini menunjukkan pertumbuhan signifikan, terutama sejak pandemi Covid-19, dengan laju publikasi mencapai sekitar 26–27 persen per tahun.

“Minyak atsiri jeruk nipis menjadi salah satu alternatif agen antibakteri yang efektif sekaligus berkelanjutan,” ujarnya dilansir dari situs resmi BRIN.

Selain sektor kesehatan, BRIN juga mengembangkan teknologi pelapis komposit Ni–Cr menggunakan metode high velocity oxy-fuel (HVOF) untuk meningkatkan ketahanan erosi komponen boiler pada pembangkit listrik tenaga uap.

Teknologi ini dinilai strategis mengingat proyeksi kebutuhan listrik nasional yang terus meningkat hingga 2050, sementara batu bara masih menjadi sumber energi beban dasar.

Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Komposit dan Biomaterial BRIN, Erie Martides, menjelaskan bahwa pelapis berbasis Ni–Cr dengan metode HVOF mampu memperpanjang umur pakai komponen boiler sekaligus meningkatkan efisiensi pembangkit listrik.

Lapisan pelindung ini diharapkan dapat menekan biaya perawatan dan meningkatkan keandalan sistem pembangkit.

Sementara itu, Kepala ORNM BRIN, Prof. Ratno Nuryadi, mengapresiasi inovasi yang dipaparkan dalam Webinar ORNAMAT ke-78 yang digelar secara daring pada Selasa (23/12/2025) lalu.

Ia menegaskan bahwa ORNAMAT berperan penting sebagai wadah diseminasi riset dan ruang dialog ilmiah untuk mempertemukan gagasan serta membuka peluang kolaborasi lintas disiplin dan institusi. (*)