Bahas Proyek AKSI, Wakil Rektor UNRI Ini Kunjungan ke Amerika

Kerja sama tersebut terkait dengan pengelolaan fasilitas riset dan pembelajaran standar Internasional. Menurut Mexsasai, topik utama dalam yang diperbincangkan pada lawatan itu berkaitan dengan proyek AKSI (Advanced Knowledge and Skills for Sustainable Growth in Indonesia-red) Asian Development Bank (ADB) di lingkungan UNRI.

Jun 23, 2023 - 17:51
 0
Bahas Proyek AKSI, Wakil Rektor UNRI Ini Kunjungan ke Amerika
Wakil Rektor Bidang Akademik UNRI, Mexsasai dan rombongan saat kunjungan ke Oregon State University Amerika Serikat. (Sumber: Humas UNRI)

RIAUCERDAS.COM - Wakil Rektor Bidang Akademik UNRI, Dr Mexsasai Indra SH MH berkunjung ke Oregon State University (OSU) Amerika Serikat. Kunjungan itu bertujuan untuk menindaklanjuti kerja sama Overseas Non Degree tahun 2022 antara UNRI dan OSU.


Kerja sama tersebut terkait dengan pengelolaan fasilitas riset dan pembelajaran standar Internasional. Menurut Mexsasai, topik utama dalam yang diperbincangkan pada lawatan itu berkaitan dengan proyek AKSI (Advanced Knowledge and Skills for Sustainable Growth in Indonesia-red) Asian Development Bank (ADB) di lingkungan UNRI.


Proyek AKSI itu seperti penerapan tentang good governance pada pengelolaan gedung laboratorium dan fasilitas penunjang lainnya yang saat ini dikerjakan di UNRI.


"Banyak manfaat yang didapat, terutama ini adalah program kerja sama dua instusi yang berbeda negara. Ada beberapa poin yang menjadi tujuan terjalinnya kerja sama antara UNRI dengan OSU, seperti Universitas memfasilitasi dosen melakukan riset dengan memberikan dana untuk pengembangan diri," ujar Mexsasai. 


Tim yang melaksanakan kunjungan ini juga diikuti di antaranya Dr Ir Fajar Restuhadi MSi selaku Manajer Project Implementation Unit (PIU) Aksi ADB UNRI, Prof Dr Evi Suyawati MPd selaku Sekretaris PIU AKSI ADB, Prof Dr Reni Suryanita ST MT selaku Koordinator Monitoring dan Evaluasi PIU AKSI ADB, dan Didi Muwardi SE MM Ak selaku Koordinator Pengadaan PIU AKSI ADB UNRI.


Selanjutnya, peneliti yang memperoleh grant dapat membeli alat untuk kelancaran riset, alat yang dibeli untuk kepentingan riset. Principal Investigator pada Department of Pharmaceutical.


"Bagi peneliti yang memperoleh dana grant akan memperoleh 100 persen dana yang akan digunakan untuk riset, sedangkan untuk kepentingan monitoring dan evaluasi pihak sponsor akan memberikan 40 persen dana pengelolaan kepada instansi penanggungjawab (LPPM-red)," tutup Mexsasai. (rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Hendra Moderator, penulis