Tips Danish Rafi, Siswa SMAN 8 Pekanbaru yang Lolos Pertukaran Pelajar ke Amerika

Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (KL-YES) Program Indonesia merupakan program pertukaran pelajar. Dimana, siswa dari negara-negara Muslim berkesempatan tinggal di Amerika selama satu tahun.

Mar 19, 2022 - 20:11
 0
Tips Danish Rafi, Siswa SMAN 8 Pekanbaru yang Lolos Pertukaran Pelajar ke Amerika
Danish Rafi (berkacamata) berfoto bersama kepala SMAN 8 Pekanbaru dan Wakasek beberapa waktu lalu.

SEORANG siswa SMAN 8 Pekanbaru, Danish Rafi lolos Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (KL-YES) Program Indonesia. Dengan begitu, ia berkesempatan "mencicipi" pengalaman bersekolah di Amerika Serikat.


Keberhasilan itu bukan instans diraih Danish. Bermodalkan informasi yang teman dan media sosial, Danish terdorong mengikuti KL-YES Program Indonesia. Apalagi, kakak kelasnya juga ada yang tengah mengikuti program serupa. 


"Teman yang mendorong untuk ikut. Akhirnya saya tertarik ikut. Kapan lagi merasakan tinggal di Amerika," tutur Danish pekan lalu. Untuk ikut, ada beberapa syarat yang harus ia penuhi. Di antaranya, ia mesti melampirkan berkas-berkas prestasi yang pernah diraih selama sekolah.


Lalu, ia juga melampirkan berkas pengalaman organisasi yang diikuti di sekolah. Danish juga berbagi tips agar bisa lolos program itu. 

"Pengalaman berorganisasi ini ternyata sangat penting. Karena dari sinilah kita dinilai mampu berinteraksi dengan orang lain dan aktif bersosialisasi," kata dia.


Di samping syarat di atas, sifat pribadi juga dinilai. Saat tes di chapter Padang yang meliputi Sumbar, Riau dan Kepri, ada tes wawancara dan tes kemampuan bahasa Inggris. 


Kemudian di tingkat nasional ada seleksi membuat esai, seleksi bahasa Inggris, seleksi dinamika kelompok dan seleksi wawancara. "Dalam seleksi dinamika kelompok inilah akan dinilai karakter dan keaktifan peserta," tuturnya. 


Seluruh proses seleksi itu memakan waktu sekitar 6 bulan. Dari ribuan peserta, akhirnya diambil 70 orang dari Indonesia lolos ke Amerika. "Saya dengar informasi dari 70 itu ada 5 orang yang jadi cadangan. Tapi saya yakin, bisa terpilih berangkat ke Amerika," kata siswa kelas XI MIPA 1 ini.


Dijelaskan dia, KL-YES ini merupakan program pertukaran pelajar. Pendaftar di Indonesia akan diseleksi organisasi pendidikan Bina Antarbudaya. Selama di negeri Paman Sam, peserta dituntut memperkenalkan budaya Indonesia. Kemudian mempelajari budaya Amerika. 


"Tujuannya memang ingin mengeratkan kembali Amerika dengan negara-negara Muslim pascaperistiwa 11 September," terang Danish. Peserta diharapkan mampu menyebarkan toleransi setelah satu tahun di Amerika. 


Di Amerika, masing-masing peserta akan memiliki keluarga angkat. Di sana, peserta akan mengikuti bagaimana keseharian masyarakat. Mulai dari bermasyarakat, hingga merasakan sekolah di sana.


Dengan semua aktivitas itu, Danish dan peserta lainnya diharap bisa belajar budaya masyarakat Amerika. Sebaliknya, Danish didorong memperkenalkan budaya masyarakat Indonesia. Dia sudah berpikir untuk memperkenalkan makanan khas Indonesia dan alat perkusi khas Riau.


Dijelaskan dia, sesuai jadwal kemungkinan akan berangkat pada bulan Agustus atau September tahun 2022. Sepanjang menjalankan program itu, Danish akan dianggap tidak naik ke kelas XII. Karena selama di Amerika otomatis dia tidak bisa ikut materi pelajaran di sekolah.


Meski risiko tak naik kelas, Danish tidak mempermasalahkan. Karena menurut dia, pengalaman yang akan ia peroleh selama di Amerika juga sangat banyak.


Sementara, Kepala SMAN 8 Pekanbaru, H. Tavip Tria Candra menjelaskan bahwa siswa yang mendapat program ini akan mendapat beasiswa penuh. Sebelumnya, sudah ada siswa SMAN 8 Pekanbaru yang mengikuti program serupa.


Tavip mempersilakan seluruh siswa meningkatkan kemampuan diri dengan ikut program beasiswa ke luar negeri. Meski, beberapa program ada risikonya. Misalnya tidak naik kelas selama setahun. Meski demikian, Tavip tak mempermasalahkan sepanjang ilmu pengetahuan yang diperoleh dari program itu juga banyak. (*)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Hendra Moderator, penulis