Tentang Sekolah Rakyat yang Ditujukan untuk Menurunkan Kemiskinan di Indonesia
Lima provinsi dengan jumlah kemiskinan tertinggi adalah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Timur.

RIAUCERDAS.COM, PEKANBARU - Hingga September 2024 lalu, angka kemiskinan di Indonesia sebesar 8,57 persen. Pemerintah mengharap angka ini terus menurun. Targetnya, di tahun 2029, bisa mencapai angka 4,5 persen.
"Kami berharap angka ini terus menurun di bulan-bulan mendatang. Target kita adalah menurunkan angka kemiskinan menjadi 7 persen hingga 8 persen di tahun 2025, dan mencapai 4,5 persen di tahun 2029," kata Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Ditjen Bina Bangda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Restuardy Daud, M.Sc.
Hal itu disampaikan Restuardy saat pemaparan Program Sekolah Rakyat (SR) yang dilakukan secara virtual pada Kamis (27/3/2025). Dimana, salah satu pesertanya yaitu pihak Pemerintah Provinsi Riau.
Lebih lanjut, Restuardy mengungkapkan data kemiskinan ekstrem di Indonesia. "Untuk tingkat kemiskinan ekstrem per September 2024, dilaporkan sebesar 1,13 persen. Target kita adalah mencapai 0 persen di tahun 2026.
Lima provinsi dengan jumlah kemiskinan tertinggi adalah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Timur," ungkapnya dilansir dari Media Center Riau.
"Pendekatan kita ke depan tidak hanya mengintervensi daerah atau provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi, tetapi juga daerah dengan jumlah kemiskinan yang signifikan, karena ini akan mempengaruhi angka nasional secara kumulatif," jelas Restuardy.
Untuk memutus rantai kemiskinan itu, maka pemerintah mengadakan program Sekolah Rakyat. Program ini tujuannya memang memberantas kemiskinan dengan membuka akses seluas-luasnya kepada anak-anak dari keluarga miskin untuk memperoleh pendidikan yang layak.
"Sekolah Rakyat ini akan membiayai seluruh kebutuhan sekolah, mulai dari seragam, makan, asrama, hingga peralatan lainnya yang disediakan oleh pemerintah," pungkas Restuardy.
Program itu, tambahnya, gagasan dari Presiden Prabowo Subianto yang dikoordinasikan oleh Kementerian Sosial (Kemensos). "Program ini adalah salah satu terobosan penting untuk memutus siklus rantai kemiskinan yang seringkali diwariskan antar generasi," kata Restuardy.
Untuk diketahui, kegiatan ini diikuti Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Taufik OH. Turut hadir Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, Zulkifli, serta perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Riau. (*)
What's Your Reaction?






