Tak Hanya Telurnya, Daging Burung Puyuh Ternyata Enak Konsumsi Setelah Dipresto

Keunggulan burung puyuh ini adalah budidayanya hanya membutuhkan waktu yang cepat, dagingnya merupakan sumber protein hewani, dan harganya yang relatif murah. Namun, daging burung puyuh yang alot dan tipis, menyebabkan sumber protein hewani ini kurang begitu diminati masyarakat. 

Aug 9, 2023 - 20:11
 0
Tak Hanya Telurnya, Daging Burung Puyuh Ternyata Enak Konsumsi Setelah Dipresto
Dosen UNRI mempraktikkan cara membuat daging pyuh presto di hadapan masyarakat di Desa Batu Belah Kabupaten Kampar. (Sumber: Humas UNRI)

RIAUCERDAS.COM - Budidaya puyuh merupakan satu di antara beberapa potensi bisnis yang sangat menjanjikan di Indonesia. Puyuh termasuk unggas penghasil telur terbesar nomor dua setelah ayam petelur. 


Keunggulan burung puyuh ini adalah budidayanya hanya membutuhkan waktu yang cepat, dagingnya merupakan sumber protein hewani, dan harganya yang relatif murah. Namun, daging burung puyuh yang alot dan tipis, menyebabkan sumber protein hewani ini kurang begitu diminati masyarakat. 


Persoalan inilah yang menjadi perhatian bagi Universitas Riau (UNRI) untuk mencarikan solusinya. Melalui enam orang dosen Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik (JTK-FT), UNRI melakukan pengabdian kepada masyarakat di Desa Batu Belah Kabupaten Kampar Provinsi Riau, pada Sabtu (5/8/2023) lalu.


Di sana, para dosen membahas tentang alternatif cara pengolahan burung puyuh. Desa Batu Belah merupakan desa binaan untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat JTK FT UNRI yang didanai melalui anggaran DIPA FT UNRI sejak tahun 2022.


“Selama ini kami melihat dari sisi bisnis belum ada yang membuka usaha burung puyuh ini. Selain tidak memerlukan modal yang besar, ternak burung puyuh ini tidak memerlukan waktu yang lama untuk dipanen, dan cara yang tidak terlalu merepotkan," jelas Ir Idral Amri ST MT PhD, satu diantara Anggota Tim Pengabdian ini menjelaskan, Rabu (9/8/2023).


 Menurutnya, masyarakat lebih sering mengkonsumsi telur puyuh. Padahal kandungan protein daging burung puyuh juga tinggi. Selain itu, daging puyuh mengandung vitamin A, B, dan E.  Karenanya, para dosen memperkenalkan pengolahan daging puyuh presto.


"Kita juga mempraktikkan bagaimana cara pengolahan daging burung puyuh agar tidak alot, sehingga dapat menjadi makanan alternatif sumber gizi yang besar dan digemari masyarakat dengan harganya yang relatif murah,” jelasnya.


Sementara, Ketua Abdimas, Dr Yelmida A MSi menjelaskan cara membuat daging puyuh presto itu. Diterangkannya, setelah daging burung puyuh dicuci sampai bersih, masukkan ke dalam panci presto. 


Lalu tambahkan bumbu ungkep berupa air kelapa, air asam Jawa, lengkuas, serai, dan daun salam. Kemudian, tambahkan air secukupnya sampai semua burung puyuh terendam. 


"Lalu, presto selama 20 menit. Setelah itu, buka panci presto dan biarkan uap panasnya hilang. Selanjutnya burung puyuh digoreng menggunakan api kecil sampai berwarna kecoklatan,” kata dia. 


Kepala Desa Batu Belah, M Zahril dan masyarakat Desa Batu Belah berharap ilmu yang diberikan para dosen dapat diterapkan oleh masyarakat Desa Batu Belah. "Warga yang hadir di sini rata-rata berprofesi petani dan peternak yang butuh tambahan ilmu agar perekonomian dan kesejahteraan keluarga meningkat,” harapnya.


Sementara, Filia, selaku peserta menyebutkan bahwa Tim Abdimas (Pengabdian kepada Masyarakat) menyajikan burung puyuh presto dengan menggunakan sambal cabai hijau. Para peserta juga secara langsung mencoba hasil olahan burung puyuh presto goreng tersebut.


“Ternyata memang enak daging burung puyuh presto goreng ini. Semakin enak rasanya dipadukan dengan sambal cabai hijau. Jadi terpikir untuk membuka usaha burung presto setelah ini," kata Filia. 


Tim pengabdian kepada masyarakat ini dipimpin oleh Dr Yelmida A MSi bersama dengan anggota Ir Idral Amri ST MT PhD, Panca Setia Utama ST MT PhD, Ir Rozanna Sri Irianty MSi, Nurfatihayati ST MT, dan Cory Dian Alfarisi ST MT.


Pengabdian ini melibatkan mahasiswa dari Program Studi (Prodi) D-III Teknik Kimia JTK FT UNRI, Muhammad Ichwan Pradana dan Adam Rafif Aldori. Tim juga juga menyumbangkan peralatan panci presto kepada ibu-ibu PKK Desa Batu Belah untuk bisa dimanfaatkan.(rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Hendra Moderator, penulis