Dengan Solusi dari Dosen UNRI Ini, Bikin Donat Jadi Lebih Mudah
Proses autolisis dapat membuat adonan donat menjadi kalis dengan sendirinya tanpa perlu adanya intervensi proses pengulenan yang membutuhkan banyak tenaga atau energi.
SIAPA yang tak kenal dengan donat. Jenis makanan ini menjadi kudapan yang tergolong populer di dunia. Tak terkecuali di Indonesia. Bahkan, banyak sekali pelaku usaha kuliner yang memilih donat sebagai menu utamanya.
Kudapan yang biasanya dominan rasa manis yang lazim berbentuk bulat dengan lubang di tengahnya ini juga kerap dijadikan menu andalan bagi sebagian besar masyarakat untuk dijadikan sumber komoditi industri makanan yang cukup menjanjikan untuk menambah pendapatan mereka.
Biasanya, orang lebih memilih membeli donat yang sudah siap makan daripada membuatnya sendiri. Karena juga ada cerita tentang sulitnya proses pembuatan donat, terutama pada tahapan proses pengulenan yang membutuhkan banyak tenaga jika dilakukan secara manual.
Mengamati prosesnya, sejumlah dosen Jurusan Teknik Kimia Universitas Riau (UNRI) memberikan solusi untuk mempermudah pembuatan kue donat. Terutama pada tahapan proses pengulenannya, yang juga bagian utama dalam proses pembuatan kue donat. Solusi yang diberikan adalah dengan menggunakan metode Autolisis.
“Kue donat terbuat dari bahan-bahan yang cukup sederhana dan bisa dibuat oleh siapa saja. Meskipun demikian, dalam pembuatan donat tidaklah mudah, terutama pada tahapan proses pengulenannya sehingga banyak orang lebih memilih membeli donat yang sudah jadi. Karena itulah, kami memberikan solusi metode autolisis dalam proses tahapan tersebut,” ujar Dra Drastinawati MSi kepada redaksi, Senin (3/1/2022).
Metode ini pula yang menggerakkan Tim dosen Jurusan Teknik Kimia UNRI yang terdiri dari Dra Drastinawati MSi selaku Ketua bersama anggota Cory Dian Alfarisi ST MT, Nurfatihayati ST MT, dan Anisa Mutamima BEng MEng mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan pembuatan kue donat dengan metode autolisis.
Sasaran mereka adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) khususnya di lingkungan RT 05 RW 18 Kelurahan Tangkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru beberapa waktu lalu.
“Pada metode autolisis ini, tepung dicampurkan dengan air dan beberapa bahan lain kemudian dilanjutkan dengan mendiamkan adonan dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk gluten. Proses ini dapat membuat adonan donat menjadi kalis dengan sendirinya tanpa perlu adanya intervensi proses pengulenan yang membutuhkan banyak tenaga atau energi,” terang Drastinawati.
Dengan memberikan edukasi tentang metode autolisis kepada masyarakat, tentunya hal ini akan dapat memberikan manfaat yang besar untuk meningkatkan produktivitas. Apalagi dengan metode autolisi yang diperkenalkan, bisa memberikan semangat bagi masyarakat dalam meningkatkan produktifitasnya di tengah pandemi saat ini.
"Ada sekitar 20 orang peserta yang kita latih dan semua tentunya antusias karena dengan metode autolisis, siapa saja dapat membuat donat dengan mudah, tanpa mengeluarkan banyak tenaga dan biaya,” terang Drastinawati.
Selain memberikan pengetahuan tentang metode autolisi, tim dosen juga memberikan edukasi tentang mengenai bahan adiktif berbahaya yang biasa digunakan dalam proses pembuatan kue atau roti, serta pengenalan alternatif penggantinya.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam kerangka Tridarma Perguruan Tinggi yang berinteraksi langsung dengan masyarakat ini, juga bagian dari upaya universitas berkontribusi nyata kepada masyarakat, baik terkait dengan aspek Pemulihan Ekonomi Masyarakat, Upaya Menjaga Kesehatan Masyarakat, serta sebagai wujud dari Program Merdeka Belajar : Kampus Merdeka.
Pada kesempatan lain, Hj Jasnimar SPd selaku warga RT 05 RW 18 Kelurahan Tangkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru, menyambut baik adanya edukasi dalam bentuk pelatihan ini.
“Insya Allah ini akan sangat bermanfaat untuk kami, terutama memberikan semangat untuk membuat makanan sehat bagi keluarga, syukur-syukur kalau nantinya ada yang membuat usaha jual kue donat rumahan,” katanya. (rls)
What's Your Reaction?