Relawan SARMMI bersama Warga Pulihkan Jaringan Air Bersih di Desa Aek Ngadol, Tapanuli Selatan
Relawan Search and Rescue Mahasiswa Pecinta Alam Muhammadiyah Indonesia (SARMMI) bersama warga bahu-membahu memulihkan jaringan pipa air bersih sepanjang 2 km di Desa Aek Ngadol, kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan.
RINGKASAN BERITA:
- Relawan SARMMI dan warga pulihkan jaringan pipa air bersih di Desa Aek Ngadol yang terimbas banjir
- Perbaikan pipa air bersih ini dilakukan selama 3 hari dan hari ini air bersih sudah berhasil mengaliri ke rumah warga
- Pipa yang di areal pesawahan, hampir semuanya tertimbun lumpur hingga kedalaman 2 meter
RIAUCERDAS.COM, TAPANULI SELATAN - Relawan Search and Rescue Mahasiswa Pecinta Alam Muhammadiyah Indonesia (SARMMI) bersama warga bahu-membahu memulihkan jaringan pipa air bersih sepanjang 2 km di Desa Aek Ngadol, kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan.
Perbaikan pipa air bersih ini dilakukan selama tiga hari. Air bersih sudah berhasil mengaliri ke rumah warga Desa Aek Ngadol pada Rabu (17/12/2025) kemarin.
Pemasangan pipa air bersih ini diinisiasi oleh Mara Siagian, mantan Kepala Desa Aek Ngadol. Dan pengerjaan jaringan pipa dipimpin langsung oleh tokoh pemuda setempat Deindra Hutagalung dan dibantu relawan SARMMI yang tergabung dari beberapa Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM).
Mereka yang ikut bergabung yaitu, Mapala UMY, Mapala Stacia UMJ, Sapta Pala Jakarta, Himadikum Universitas Muhammadiyah Riau, Kompel UMT. Turut pula membantu kegiatan tim dari Relawan Nusantara dan Relawan Independen.
Jaringan pipa yang sudah dipulihkan relawan SARMMI dan warga selain mengaliri rumah warga juga dialirkan ke Masjid Babusalam Aek Ngadol dan SMK Negeri 1 Batang Toru.
Deindra mengungkapkan bahwasanya sumber air tersebut berasal dari sungai yang letaknya jauh di tengah hutan perbukitan. Lalu dialirkan melintasi badan sungai, hutan, semak belukar dan kebun-kebun warga hingga ke ujung Desa Aek Ngadol.
"Dari sana, pipa utama ini kemudian melintasi area persawahan hingga sampai ke tengah pemukiman warga," ungkap Deindra.
Ahyar Stone yang tergabung dalam relawan SARMMI mengatakan di saat bencana terjadi, jaringan pipa dari sumber air ke ujung desa, banyak sambungan pipa yang lepas. Sementara pipa yang di areal pesawahan, hampir semuanya tertimbun lumpur hingga kedalaman 2 meter.
"Hanya tinggal beberapa pipa jaringan air bersih yang berada di tepi Sungai Aek Ngadol,anak Sungai Garoga yang tidak tertimbun longsor, dan banyak pipa yang hilang," ucap Ahyar.
Ahyar menambahkan, pihak yang membuat perencanaan dan mengatur sistem kerja perbaikan pipa sepenuhnya datang dari warga setempat.
"Mereka paham tentang jaringan pipa air di desanya yang sudah terpasang 25 tahun silam. Kami relawan untuk membantu mewujudkan air bersih dapat kembali mengalir,” ungkap Ahyar.
Sementara Agusta Tersianta, relawan dari Stacia UMJ, mengatakan, berkat kepemimpinan Deindra Hutagalung dan Mara Agian Siagian di lapangan, pengerjaan perbaikan pipa berlangsung lancar dan efektif.
"Air bersih menjadi kebutuhan pokok warga yang menjadi korban bencana alam kekurangan air bersih bakal menjadi masalah warga yang menjadi korban bencana," kata Agusta.
Pulihnya jaringan pipa utama air bersih di Desa Aek Ngadol saat ini memberi manfaat positif bagi warga yang terdampak bencana. (mid)