Pengabdian Dosen Unri di Rupat Utara, Manfaatkan Ikan Lokal untuk Cegah Stunting
Tim mengedukasi cara perawatan anak stunting, termasuk pola makan yang baik pada anak, cara pijat sederhana untuk meningkatkan nafsu makan, dan pengolahan makanan menggunakan ikan lokal (ikan parang) menjadi makanan yang lezat dan menarik, serta pemberian paket makanan tambahan dalam bentuk extrafood dan susu.
RIAUCERDAS.COM - Tim pengabdian masyarakat Universitas Riau (Unri) sukses melaksanakan program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) di Desa Teluk Rhu, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis.
Tim yang terdiri dari tiga dosen, yaitu Prof. Ns. Agrina, MKep, Sp. Kom, PhD dari Fakultas Keperawatan, Prof. Dr. Ir. Derita, MS dari Fakultas Perikanan dan Kelautan, dan Dr. Sri Endang Kornita, SE, MSI dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta dua mahasiswa keperawatan, Rana Roidah Trianti dan Serly Sigi Yuliana.
"Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pencegahan stunting melalui pemanfaatan produk perikanan lokal, khususnya ikan parang, serta pemberdayaan masyarakat tentang pencegahan stunting," ujar Prof. Ns. Agrina, MKep, Sp. Kom, PhD, Sabtu (29/9/2024).
Program pengabdian ini juga merupakan hibah dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) tahun 2024 dengan skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM), berkolaborasi dengan kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPKKA) Maju Bersama Teluk Rhu, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis.
Melalui kegiatan ini, tim pengabdian melakukan serangkaian kegiatan meliputi pelatihan pengolahan makanan bergizi berbahan ikan lokal, pelatihan cara pemasaran hasil produk olahan, edukasi, dan pendampingan cara perawatan balita stunting di keluarga.
Tim mengedukasi cara perawatan anak stunting, termasuk pola makan yang baik pada anak, cara pijat sederhana untuk meningkatkan nafsu makan, dan pengolahan makanan menggunakan ikan lokal (ikan parang) menjadi makanan yang lezat dan menarik, serta pemberian paket makanan tambahan dalam bentuk extrafood dan susu.
Lebih lanjut, Agrina menyampaikan bahwa hasil kegiatan ini menunjukkan perkembangan yang positif, di mana kelompok UPKKA telah mampu memproduksi empat jenis makanan berbasis ikan lokal (frozen food) pasca pelatihan, seperti cookies, kaki naga, mie (basah dan kering), serta risoles.
“Telah mulai ada pesanan dari produk olahan ini baik dari pemerintah setempat maupun masyarakat, seperti untuk acara resmi (pertemuan dan rapat),” tambahnya.
Instansi terkait sangat menyambut baik kolaborasi ini karena kegiatan ini bisa memotivasi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi melalui pengolahan ikan lokal yang belum optimal dimanfaatkan baik sebagai sumber gizi maupun ekonomi. Selain itu, diharapkan produk olahan ikan lokal ini bisa menjadi oleh-oleh khas Desa Teluk Rhu, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, yang dikenal sebagai desa wisata.
Pada kegiatan ini, dilakukan juga pemantauan dan evaluasi perubahan pengetahuan, sikap, serta perilaku pemberian makan pada balita yang memiliki balita stunting sebanyak 13 keluarga, dan penyerahan peralatan untuk mendukung pengolahan ikan lokal kepada kelompok UPKKA.
Melalui kegiatan ini, masyarakat dan instansi terkait merasa terbantu dan berterima kasih dengan adanya program ini. Program ini akan terus berlanjut dan ke depan akan diusahakan pengadaan tempat penyimpanan produk olahan ikan dalam ukuran yang besar agar bisa menyimpan produk olahan ikan lokal ini dalam jumlah yang banyak serta mengupayakan sertifikasi label halal. Capaian kegiatan ini menandai keberhasilan kolaborasi antara Unri dan masyarakat dalam upaya menurunkan angka stunting di daerah pesisir Riau. (rls)
What's Your Reaction?