Cabai dan Bawang Naik Harga, Mendagri Minta Tanam Sendiri
Cabai rawit, cabai merah dan bawang merah mengalami kenaikan harga dan secara spesifik dibahas dalam Rakor yang ditaja Kementerian Dalam Negeri.
RIAUCERDAS.COM - Cabai rawit, cabai merah, dan bawang merah menjadi komoditas yang spesifik dibicarakan pada rapat koordinasi (Rakor) terkait pengendalian inflasi daerah yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Senin (21/8/2023).
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memimpin langsung Rakor itu. Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, M. Job Kurniawan dan Tim Inflasi Provinsi Riau mengikuti Rakor secara virtual dari RCC Menara Lancang Kuning, Pekanbaru.
Dalam pemaparannya, Mendagri menyampaikan bahwa Rakor ini digelar berkala karena inflasi bersifat dinamis. Sehingga, baik pemerintah pusat maupun daerah harus tetap menjaga inflasi pada angka yang baik.
"Inflasi pada angka yang baik artinya tersedianya bahan pangan serta terjangkaunya harga oleh masyarakat. Terutama menjelang tahun politik yang menyebabkan dinamika baru," terang Tito seperti dilansir dari Media Center Riau.
Namun, tiga komoditi spesifik dibicarakan dalam Rakor ini karena mengalami kenaikan harga. Dari tiga komoditi tersebut, cabai rawit merupakan komoditas dengan kenaikan harga paling tinggi.
Selain tiga komoditas di atas, bawang putih juga menyumbang inflasi sepanjang tahun 2023 dengan kenaikan yang konsisten. Sehingga, akan ada rapat lanjutan terpisah terkait realisasi impor dan pengawasan jalannya distribusi bawang putih.
Terkait kenaikan harga cabai rawit, cabai merah dan bawang merah, Tito menilai masalah ini bisa diakali dengan mendorong gerakan menanam sendiri. Apalagi, cabai rawit dan cabai merah ini komoditas yang mudah dan cepat produksinya.
"Tidak perlu menunggu pemerintah pusat, Pemda bisa langsung membantu masyarakat melakukan gerakan tersebut," jelasnya.
Dari data yang ada, harga di beberapa daerah termasuk stabil. Mulai dari beras, minyak, dan lainnya. Namun dikatakan Tito, Indonesia merupakan negara yang besar. Sehingga, ada beberapa daerah dengan harga beras dan minyak yang stabil, namun mengalami kenaikan di cabai, telur, ataupun komoditas lain.
Data tentang harga, termasuk stok, terangnya, harus ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah (Pemda) masing-masing. Pemda, perlu mengendalikan harga komoditas di daerah masing-masing.
"Ada banyak program dari Badan Urusan Logistik (Bulog), Badan Pangan, dan badan lainnya dalam membantu masyarakat kalangan bawah menghadapi inflasi," kata Tito.
Mendagri berharap, Pemda membantu masyarakat kalangan bawah lewat program bantuan tunai ataupun non-tunai dari APBD. Bisa juga lewat penggalangan dana bantuan. (*)
What's Your Reaction?