Ada Dugaan Kekerasan Seksual oleh Mahasiswa, Ini Pernyataan UIR
Terkait isu kekerasan seksual yang berkembang di media sosial tiga hari terakhir, Satgas kini berfokus menjalani pendalaman dengan melibatkan elemen kampus untuk mengumpulkan data.
RIAUCERDAS.COM - Universitas Islam Riau (UIR) menyampaikan komitmen penuh untuk memberantas penyimpangan seksual, tindakan kekerasan, perundungan, dan intoleransi di lingkungan kampus. Sikap itu sekaligus menjawab isu adanya dugaan kekerasan seksual yang terjadi di kampus tersebut.
Keseriusan UIR bahkan ditunjukkan sebelum ada kasus terjadi. Ini dibuktikan dengan membentuk Tim Penanganan Kekerasan Seksual, Perundungan, dan Intoleransi di lingkungan kampus berdasarkan SK Rektor No: 0827/UIR/KPTS/2022 tanggal 8 Juli 2022 lalu.
Tim Satgas itu diketuai oleh Wira Atma Hijri SH MH. Terkait isu kekerasan seksual yang berkembang di media sosial tiga hari terakhir, Satgas kini berfokus menjalani pendalaman dengan melibatkan elemen kampus untuk mengumpulkan data.
“Kita libatkan psikolog kampus untuk mendalami kondisi ini, dan mengumpulkan bukti terkait agar kita bisa buktikan fakta sebenarnya. Karena ini menyangkut institusi kita,” ujar Wira dalam pernyataan tertulis yang disampaikan pihak UIR, Jumat (28/10/2022).
Isu dugaan tindakan kekerasan seksual sebelumnya diunggah melalui akun Twitter @mazzini.gsp. Di dalamnya menerangkan bahwa ada oknum mahasiswa yang diduga melakukan kekerasan seksual terhadap mahasiswa peserta PMM (Pertukaran Mahasiswa Merdeka) yang berasal dari salah satu kampus di Jakarta. Untuk diketahui, UIR menjadi salah satu kampus yang menjadi tuan rumah program PMM tersebut.
Rektor UIR yang diwakili oleh Wakil Rektor III Dr. Admiral, SH MH telah menggelar rapat terbatas membahas permasalah tersebut. Dari hasil rapat terbatas yang diselenggarakan di Ruang Sidang Gedung Rektorat UIR itu, Admiral mengatakan bahwa pihaknya telah bergerak cepat menyelesaikan permasalahan yang bergulir.
“Persoalan ini sudah diarahkan ke Satuan Tugas Penanganan Kekerasan Seksual, Perundungan dan Intoleransi yang berasal dari bagian Badan Hukum dan Etik UIR. Kita akan bergerak serta buktikan dulu ini benar atau tidak terjadi. Barulah kita akan mengadakan tindakan dan gerak cepat. Karena kita menakutkan ini merupakan framing negatif yang sengaja dilakukan pihak-pihak tidak bertanggung jawab,” ujar Admiral.
Admiral kembali menekankan apabila memang benar terbukti dari hasil penyelidikan yang telah dilakukan oleh Satgas, maka UIR tidak segan untuk bertindak tegas dan mematuhi segala kebijakan serta bertindak kooperatif apabila permasalahan ini berlanjut ke pidana.
Sementara, Ivan Taufiq, S.I.Kom., M.I.Kom selaku Koordinator PMM 2 UIR menceritakan alur dan timeline sejak awal hingga yang terkini mengenai mahasiswa peserta program tersebut. "Kita komitmen untuk segera menuntaskan kondisi ini berbasis pengumpulan bukti agar bisa segera bisa dikemukakan kondisi sebenarnya,” tegas Ivan. (rls)
What's Your Reaction?