Sambut 2.326 Mahasiswa Baru, UMRI Gelar PKKMB dan Masta
Lewat materi Al Islam dan Kemuhammadiyahan, mahasiswa baru akan menerima ilmu terkait keislaman. Termasuk diberi pemahaman yang dalam tentang kemuhammadiyahan
UNIVERSITAS Muhammadiyah Riau (UMRI) menggelar sidang senat terbuka dalam rangka Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) dan Masa Taaruf (Masta) tahun akademik 2021/2022. Tahun ini, ada 2.326 orang yang menjadi mahasiswa perguruan tinggi di bawah Persyarikatan Muhammadiyah itu.
Dari SK penetapan yang dibaca Sekretaris Senat UMRI, Sri Fitria Retnowati., S.Si,. MT, mahasiswa baru UMRI itu tersebar di delapan fakultas. Dengan rincian, dari Fakultas Teknik 257 orang, FMIPA dan Kesehatan 317 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 546 orang, dan Fakultas Ilmu Komputer 404 orang. Kemudian, dari Fakultas Ilmu Komunikasi 266 orang, FKIP 135 orang, Fakultas Hukum 229 orang, Fakultas Studi Islam 172 orang.
Rektor UMRI, DR. Mubarak, M.Si dan seluruh anggota senat lainnya menyambut para mahasiswa baru dalam acara yang menerapkan protokol kesehatan yang ketat tersebut. Sementara, mahasiswa yang hadir di ruang sidang senat hanya dua perwakilan. Sementara, puluhan orang lainnya menyaksikan dari tenda yang disiapkan khusus oleh panitia di halaman gedung utama.
Dalam sambutannya, Rektor menyampaikan bahwa sejumlah prestasi telah diukir UMRI sejak berdiri. Salah satunya, UMRI meraih peringkat I penelitian dan pengabdian pada masyarakat di LLDIKTI X. Prestasi ini diraih dalam 3 tahun berturut-turut.
"Prestasi ini diharap mampu dipertahankan dan menguatkan optimisme UMRI bisa berkontribusi positif bagi masyarakat," kata Mubarak. Sejumlah prestasi UMRI lainnya juga dapat dilihat lewat website resmi kampus www.umri.ac.id.
Pandemi, tambahnya, berpengaruh ke sejumlah akses kehidupan. Termasuk aktivitas perkuliahan. Sebelumnya, seluruh perkuliahan digelar secara luar jaringan. Namun, dalam dua tahun belakangan, perkuliahan digelar secara dalam jaringan (daring). Dengan kondisi ini, siapa yang cepat beradaptasi akan memenangkan kehidupan.
Sementara, Wakil Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Prof DR H. Khudzaifah Dimyati, M.Hum yang hadir secara daring mengapresiasi UMRI yang tahun ini menerima mahasiswa baru dengan jumlah yang meningkat tajam. Yaitu mencapai 2.326 orang. Bahkan saat ini, mahasiswa aktif di UMRI mencapai 11 ribuan orang. Padahal, kompetisi perguruan tinggi termasuk di LLDIKTI X cukup ketat. "Selamat pak rektor dan ketua BPH karena bisa meningkatkan jumlah mahasiswa tahun ini," tuturnya.
Kepada mahasiswa baru, Dimyati mengucapkan selamat. Karena tidak semua anak muda Indonesia yang berkesempatan menikmati pendidikan tinggi. Ia mengaku bangga karena mahasiswa UMRI tidak sekadar warga Riau. Tapi ada juga dari daerah lain. Ada yang dari Jawa, Kalimantan maupun daerah lain di Sumatra.
Diharap ke depan, untuk menunjang proses akreditasi perguruan tinggi, UMRI juga mendorong dilakukannya pertukaran mahasiswa asal luar negeri. Kemudian, melakukan kerjasama dengan pihak luar baik dalam hal akademik maupun di bidang lainnya.
Dimyati juga menjelaskan soal program Merdeka Belajar yang diberlakukan oleh Mendikbudristek saat ini. Dimana, ada program yang menurutnya sangat baik bagi mahasiswa. Lewat program itu, mahasiswa punya hak belajar selama 3 semester di luar prodinya.
"Tujuannya dalam rangka meningkatkan kompetensi lulusan. Baik softskill maupun hardskill. Sehingga siap menjadi pemimpin masa depan yang unggul dan berkepribadian. Program ini, tambahnya, sebelumnya tidak pernah dilakukan secara massif," tuturnya. Program-program diharapkan mampu mendorong mahasiswa mengembangkan bakatnya.
Rektor, ke depan akan mengembangkan program merdeka belajar dengan memberi hak belajar 3 semester di luar program studi. Ini merupakan bagian dari proses bagi mahasiswa mengikuti pembelajaran di perguruan tinggi yang sangat berbeda dengan yang telah dijalani mahasiswa sebelumnya.
Rektor juga didorong mencari mitra, baik korporasi, multinasional atau perusahaan lokal. Pimpinan universitas dan fakultas didorong menjalin kerjasama dalam maupun luar negeri.
Di samping itu, kepada mahasiswa baru, Dimyati juga menegaskan adanya diferensiasi universitas dalam lingkup muhammadiyah dengan perguruan tinggi lainnya. Dimana, ada materi Al Islam dan Kemuhammadiyahan yang diberikan untuk seluruh mahasiswa universitas muhammadiyah se Indonesia.
Lewat materi Al Islam dan Kemuhammadiyahan, mahasiswa baru akan menerima ilmu terkait keislaman. Termasuk diberi pemahaman yang dalam tentang kemuhammadiyahan. Dia berharap, ke depan alumni universitas di bawah persyarikatan, tidak ada yang melakukan kejahatan. Karena, mulai dari semester 1, mahasiswa sudah menerima materi perkuliahan tentang Al Islam dan Kemuhammadiyahan itu.
Materi ini menjadi salah satu daya panggil yang dimiliki perguruan tinggi di bawah Muhammadiyah. Materi ini menjadi keunikan yang berbeda dengan perguruan tinggi lain. "Harapannya, UMRI jangan sama dengan universitas-universitas lainnya di Sumatra maupun wilayah lain," tuturnya.
Sementara, Ketua BPH, Isjoni mengucapkan selamat kepada mahasiswa baru. Ia menyebut, sebagai mahasiswa, maka pola pikir harus berubah. Cara bertindak dan mengambil keputusan pun mesti berubah.
Dia juga menekankan agar mahasiswa memahami Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Karena kini mahasiswa baru ini sudah menjadi kader Muhammadiyah. Untuk itu, dimanapun berada mesti memberi kontribusi yang baik bagi Muhammadiyah. (ed)
What's Your Reaction?