Ribuan Guru Hadiri Konferensi PGRI Riau

Jul 13, 2024 - 19:37
 0
Ribuan Guru Hadiri Konferensi PGRI Riau
Konferensi PGRI Riau

RIAUCERDAS.COM - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Riau menjadi pengurus yang pertama di Indonesia yang menggelar Konferensi. Konferensi ke-23 tersebut digelar di Hotel Furaya Pekanbaru dan dihadiri ribuan guru dari 12 kabupaten/kota di Riau.

Dalam kegiatan tersebut, langsung hadir Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Prof Unifah Rosyidi, Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto, Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Riau, Roni Rakhmat, Pj Walikota Pekanbaru yang diwakili Kadisdik Pekanbaru, Dr Abdul Jamal.

Dalam sambutannya, Pj Gubernur Riau (Gubri), SF Hariyanto memastikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) memberi perhatian pada guru. Menurutnya, setidaknya ada dua hal yang penting dilakukan oleh Pemprov Riau. Pertama peningkatan kesejahteraan guru dan kedua tentang kualitas guru. 

Terkait dua hal itu, Pemprov Riau telah menyerahkan SK bagi ribuan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang lulus tahun 2023. Menurut SF Hariyanto, dirinya sudah mendengar adanya guru PPPK yang sudah lama menunggu momen ini. Bahkan, ada guru honorer yang telah bertahun-tahun mengabdi menunggu pengangkatan sebagai PPPK.

Tahun ini, kata dia, Pemprov Riau kembali akan membuka penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN), baik pegawai negeri sipil maupun PPPK. Jumlahnya mencapai 6.400 formasi. Untuk itu, dia berpesan kepada guru-guru yang belum ASN agar mempersiapkan diri sebaik mungkin. 

Pj Gubri menyebut, untuk mengikuti seleksi ini, harus bekerja keras dan berlatih terus. Karena, sukses tak akan bisa diraih dengan gampang. Namun harus melalui kerja keras,

Sementara, terkait kualitas guru, SF Hariyanto mendorong seluruh guru melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang Strata 2 (S2) hingga S3. Menurutnya, Pemprov telah menyiapkan anggaran miliaran rupiah yang dapat dimanfaatkan para guru yang ingin kuliah lagi ke jenjang yang lebih tinggi. "Kami berharap, ke depan setidaknya semua guru di Riau telah berpendidikan minimal S2," paparnya.

Sementara, Ketua PGRI Provinsi Riau, Adolf Bastian ketika menyampaikan laporannya memaparkan bahwa saat ini setidaknya ada 250 guru PPPK di Riau yang berpendidikan S2. Mereka berharap, Pemprov Riau melakukan penyetaraan sesuai dengan tingkatan sebagai ASN.

Adolf juga menyuarakan masih adanya guru honor yang sejak tahun 2002 belum direlokasi. Pengurus PGRI, kata dia, menerima banyak sekali masukan dari para guru agar segera direlokasi. Adolf berharap, Pj Gubri memberi perhatian besar terkait hal ini.

Dijelaskan Adolf, konferensi ke-23 PGRI Riau ini merupakan hal yang spesial. Karena dihadiri langsung oleh Ketua Umum PB PGRI, Prof Unifah. Menurut dia, hal ini menunjukkan bahwa Riau dianggap istimewa oleh PB PGRI. 

Menurutnya, ada sejumlah agenda penting yang dibahas dalam konferensi ini. Di antaranya menetapkan program kerja dan memilih pengurus PGRI Riau masa bakti 2023-2029. Di samping itu, banyak hal penting lagi yang bakal dibicarakan dalam konferensi ini.

Dari semua hal itu, Adolf berpesan agar PGRI melakukan transformasi diri. Apalagi dalam menghadapi era Society 5.0. Menurutnya, dunia memasuki era teknologi digital. Dimana, Artificial Intelligence atau AI memiliki peran besar dalam kehidupan manusia. Termasuk bagi dunia pendidikan. 

Akademisi Universitas Lancang Kuning ini juga mengapresiasi Pj Gubri yang mau menyempatkan diri hadir langsung dalam konferensi ini. Apalagi dia tahu, SF Hariyanto memiliki jadwal yang sangat padat. Namun, masih mau menyempatkan datang ke konferensi. Dia melihat, hal ini menunjukkan perhatian Pj Gubri pada guru dan pendidikan tak perlu diragukan lagi.

Hal senada disampaikan, Prof Unifah. Dia melihat, kehadiran Pj Gubri sebagai bentuk komitmen nyata pemerintah memberi perhatian lebih pada guru dan pendidikan.

PGRI adalah mitra strategis pemerintah. Karena itu, Prof Unifah berpesan pada Pj Gubri agar tidak meninggalkan para guru. Menurutnya, banyak guru yang masih memerlukan kehadiran pemerintah. 

Sementara, kepada guru, dia berpesan agar tidak perlu berteriak-teriak menyampaikan aspirasi kepada pemerintah. Menurutnya, setiap masalah harus disampaikan dengan santun. Tentunya juga dilengkapi dengan data yang jelas. (*)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow