Wamendikdasmen Tinjau Sekolah Terdampak Banjir di Aceh Utara, Pastikan Pendidikan Tetap Berjalan

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat bersama Ketua MPR RI Ahmad Muzani meninjau langsung SD Negeri 8 Langkahan, Aceh Utara, yang terdampak banjir. Pemerintah menyalurkan bantuan pendidikan dan menegaskan komitmen pemulihan layanan belajar mengajar di wilayah 3T pascabencana.

Wamendikdasmen Tinjau Sekolah Terdampak Banjir di Aceh Utara, Pastikan Pendidikan Tetap Berjalan
Warga Aceh Utara bersama seorang anak berfoto usai menerima bantuan perangkat alat sekolah yang diserahkan Wakil Mendikdasmen Atip Latipulhayat akhir pekan lalu. (Sumber: Kemendikdasmen RI)

RINGKASAN BERITA:

  • Wamendikdasmen Atip Latipulhayat t bersama Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus Octavianus meninjau langsung kondisi siswa di SD Negeri 8 Langkahan, Kabupaten Aceh Utara
  • Penyelenggaraan pendidikan pada masa darurat bersifat fleksibel dan disesuaikan dengan kondisi daerah
  • Kemendikdasmen terus berupaya memulihkan layanan pendidikan pascabencana sebagai wujud komitmen menghadirkan pendidikan bermutu untuk semua.

RIAUCERDAS.COM, ACEH UTARA - Medan sulit dan akses yang terputus tidak menghalangi langkah pemerintah untuk memastikan layanan pendidikan tetap berjalan bagi peserta didik terdampak bencana. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat bersama Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus Octavianus meninjau langsung kondisi siswa di SD Negeri 8 Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Sabtu (13/12/2025) lalu.

Rombongan terlebih dahulu tiba di SLS Arun Cluster, titik terdekat dari lokasi bencana, sebelum melanjutkan perjalanan darat melewati jalan berbatu tanpa aspal yang sebagian masih tergenang banjir.

Sekolah yang dikunjungi berada di kawasan perbukitan dan kebun sawit, termasuk wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) yang semakin terisolasi akibat banjir dan tanah longsor.

Di lokasi tersebut, Wamendikdasmen menyerahkan secara simbolis bantuan perangkat alat sekolah kepada Humairah, siswi kelas II SD Negeri 8 Langkahan. Bantuan ini ditujukan untuk mendukung pemulihan pendidikan jangka pendek agar siswa dapat kembali mengikuti proses belajar mengajar.

Wamendikdasmen Atip Latipulhayat menjelaskan bahwa penanganan satuan pendidikan pascabencana dilakukan secara bertahap sesuai tingkat kerusakan.

“Sekolah yang rusak berat dan tidak memungkinkan digunakan kembali akan direlokasi setelah mendapatkan pertimbangan keamanan dari BNPB. Untuk sekolah rusak sedang akan segera diperbaiki, sementara yang rusak ringan dibersihkan agar pembelajaran bisa kembali berlangsung,” jelasnya.

Ia menambahkan, penyelenggaraan pendidikan pada masa darurat bersifat fleksibel dan disesuaikan dengan kondisi daerah. Pemerintah daerah diberikan kewenangan mengatur pola pembelajaran sesuai situasi di lapangan.

“Untuk masa tanggap darurat, Kemendikdasmen menyiapkan school kit berupa seragam, buku, alat tulis, hingga layanan internet Starlink yang didistribusikan melalui dinas pendidikan dan UPT di daerah,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengungkapkan bahwa dampak banjir di Kabupaten Aceh Utara sangat luas. Dari 27 kecamatan, sebanyak 25 kecamatan terdampak berat dan dua kecamatan terdampak ringan, dengan Kecamatan Langkahan menjadi salah satu wilayah terparah.

“Masyarakat berharap pemulihan dilakukan secara cepat, mulai dari akses jalan, pembangunan rumah singgah pengungsi, hingga pemulihan layanan pendidikan dan kesehatan. Banyak rumah rusak, tanaman dan ternak hanyut,” ujar Ahmad Muzani.

Ia menambahkan, aspirasi masyarakat tersebut telah disampaikan langsung kepada Wamendikdasmen. Menurutnya, bantuan school kit diharapkan mampu membantu anak-anak kembali bersekolah di tengah kondisi darurat. Dalam kunjungan ini, MPR RI turut membawa sekitar 5.000 paket bantuan yang disalurkan ke tiga kabupaten di Aceh dan sekitarnya.

Apresiasi juga disampaikan oleh orang tua Humairah yang mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah. Ia berharap anak-anak dapat segera kembali bersekolah secara normal serta jaringan listrik dan internet segera dipulihkan.

Usai dari Aceh, Wamendikdasmen melanjutkan agenda kunjungan kerja ke Sumatra Utara dan Sumatra Barat untuk menyerahkan bantuan pendidikan secara simbolis.

Adapun bantuan yang disalurkan meliputi perangkat Starlink, ratusan paket sekolah, serta ribuan paket bingkisan makanan kering di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Bersama unit pelaksana teknis dan pemerintah daerah, Kemendikdasmen terus berupaya memulihkan layanan pendidikan pascabencana sebagai wujud komitmen menghadirkan pendidikan bermutu untuk semua, termasuk di wilayah terdampak dan daerah 3T. (rls)