Mahasiswa KKN UMRI Ajak Siswa SD 007 Stop Perundungan
Kasus perundungan kerap terjadi di dunia pendidikan Indonesia. Bahkan kasusnya sangat memprihatinkan. Inilah yang mendorong mahasiswa KKN melakukan sosialisasi antiperundungan.
RIAUCERDAS.COM - Sosialisasi pencegahan perundungan (bullying) merupakan salah satu program kerja Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Muhammadiyah Riau (KKN UMRI) kelompok 53 di Kecamatan Lirik. Sasaran mereka dalam kegiatan yang digelar pada 11 Agustus lalu itu adalah siswa SDN 007 Sidomulyo.
Ketua Kelompok 53, Muhammad Syafrinaldi menjelaskan, sosialisasi ini bertujuan sebagai pencegahan perundungan di sekolah. Karena kasus perundungan marak terjadi di sekolahan. "Maka dari itu sangatlah penting pencegahan bullying sejak dini,” ungkap Syafrinaldi dalam rilis tertulis, Selasa (22/8/2023).
Pemateri dalam sosialisasi ini yaitu Deva Hasnah Rabbani salah satu anggota KKN UMRI kelompok 53. Deva merupakan mahasiswa Program Studi Psikologi Islam.
Dalam materinya, Deva mengatakan bahww kasus perundungan yang kerap terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia kian memprihatinkan. Hampir setiap sekolah di Indonesia ada kasus perundungan. Meski hanya dalam bentuk verbal dan psikologis/mental.
Salah satu dampak perundungan bagi korban tak main-main. Korbannya bisa mengalami depresi dan marah. Kondisi ini kemudian dapat diiringi dengan rendahnya tingkat kehadiran siswa di sekolah. Alhasil, prestasi akademik siswa tersebut di sekolah juga berpotensi rendah.
Perundungan juga dapat berakibat pada menurunnya skor tes kecerdasan (IQ). "Bahkan si korban bisa merasa bahwa ke sekolah adalah sebuah ancaman," kata Deva.
Mahasiswa KKN UMRI mengajak agar siswa-siswi SDN 007 Sidomulyo untuk menghindari dari kata yang bisa merundung rekan-rekannya. Karena, tindakan itu dapat merugikan bagi korban maupun pelaku.
Para guru dan Kepala SDN 007 Sidomulyo mengapresiasi kegiatan sosialisasi Pencegahan Bullying yang diadakan di sekolah tersebut. Diharapkan, setelah sosialisasi ini, kasus-kasus perundungan di sekolah dapat berkurang.
Setelah melakukan sosialisasi, mahasiswa mengarahkan para siswa mendeklarasikan sikap Anti Bullying dengan cara memberi cap tangan yang telah dioles dengan cat berwarna. Kemudian, mereka membuat cap pada spanduk yang tersedia. (rls)
What's Your Reaction?