Lantik Tiga Kepala Biro, Rektor UMRI: Harus Mampu Jadi Contoh
Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Dr Saidul Amin, MA melantik Rekki Harvandi sebagai Kepala Biro Kemahasiswaan, Raja Suci Harliza sebagai Kepala Biro SDM dan Umum, dan Rahmawita sebagai Kepala Biro Keuangan dan Aset pada Kamis (16/1/2025).
RIAUCERDAS.COM, PEKANBARU - Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Dr Saidul Amin, MA melantik Rekki Harvandi sebagai Kepala Biro Kemahasiswaan, Raja Suci Harliza sebagai Kepala Biro SDM dan Umum, dan Rahmawita sebagai Kepala Biro Keuangan dan Aset pada Kamis (16/1/2025).
Rektor dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelantikan ini merupakan sejarah baru di kampus UMRI. Karena, untuk pertamakali jabatan biro hadir di kampus UMRI. Menurutnya, jabatan ini diisi oleh tenaga kependidikan di UMRI. "Karena jabatan biro memang jatah tenaga kependidikan," paparnya.
Pelantikan ini, tuturnya, merupakan proyek uji coba. Jika berhasil, maka akan dipatenkan. Jika gagal, maka jabatan biro akan diganti menjadi direktur yang diisi oleh tenaga dosen. Karena itu, ia berpesan agar pejabat yang dilantik hari ini bekerja dengan baik. Mampu mendengar, bekerja dan melihat dengan baik apa yang baik bagi kampus.
Kepala biro kata Saidul, adalah jabatan tertinggi di sistem birokrasi di seluruh perguruan tinggi. Karena itu, dia meminta pejabat terkait mampu menjadi contoh. "Sehingga orang patuh karena memang mereka layak jadi contoh, bukan karena takut," paparnya.
Diakui Rektor, seharusnya, masih ada biro akademik yang juga dilantik bersamaan. Namun, biro akademik yang dipilih BPH UMRI perlu dibina secara khusus. Apalagi tugasnya memang sangat sentral di kampus. Jika sudah siap pembinaan, barulah kepala biro akademik itu akan dilantik.
Ditambahkan rektor, bulan ini dan ke depan, UMRI dalam kondisi yang sangat sibuk. Setelah pelantikan kepala biro, juga akan dilantik sejumlah posisi lainnya. Lalu, masih di bulan Januari, UMRI akan didatangi Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas yang mengikuti seminar hukum.
Selanjutnya, UMRI juga bakal menyambut kehadiran mantan wakil presiden RI, Jusuf Kalla pada kegiatan Musabaqah Hifdzil Quran antar mahasiswa Asia Tenggara di bulan Februari mendatang.
"Ini tentu akan jadi kerja berat bagi para kepala-kepala biro. Apalagi, saat memasuki bulan Ramadan mendatang, UMRI akan menggelar berbagai kegiatan. Karena UMRI harus berbeda dengan kampus yang lain," kata Rektor.
Dalam sambutannya, Saidul juga sempat menekankan pada para wakil rektor agar di tahun 2025 ini tak boleh lagi memakai manajemen koncek. "Dimana teringat di situ dilakukan," paparnya. Karena itu, ke depan harus ada target pasti yang dicapai wakil rektor. Sehingga, ketika bekerja mereka harus berdasarkan target, bukan apa adanya.
Dengan adanya target yang jelas, dari situ akan dilihat siapa yang bisa dan tidak bisa bekerja. "Jika bisa bekerja, tentu akan diapresiasi. Namun, jika tidak bisa bekerja, maka akan dilakukan pembinaan khusus. Jika memang tetap tidak bisa bekerja, maka akan diminta mengambil pensiun dini," tegas rektor.
Karenanya, setelah pelantikan para kepala biro ini, setiap wakil rektor diminta melakukan upgrading pada biro-biro di bawahnya. Harus dibuat rapat kerja agar orang tahu apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. UMRI, paparnya ingin berlari. Karena itu, segala sesuatu harus punya ukuran. (*)
What's Your Reaction?