Inovatif, UMRI Jemput Langsung Mahasiswa Baru Penerima Beasiswa di Rumahnya
Penjemputan Arif dilakukan Gubernur Riau yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Dr Kamsol, Rektor UMRI, Dr Saidul Amin, MA, dan puluhan civitas akademika lainnya. Rombongan konvoi dari kampus UMRI menuju kediaman Arif di Perumahan Garuda Permai, Jalan UKA Kelurahan Air Putih, Sabtu (16/12/2023) pag
RIAUCERDAS.COM - Peluncuran Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) tahun 2024 berbeda dari biasanya. Kali ini, PMB digelar lebih istimewa dengan menjemput langsung seorang mahasiswa baru penerima beasiswa Bidik Misi Pemerintah Provinsi Riau bernama Arif Rahmadi Arsyad.
Arif saat ini masih duduk sebagai siswa kelas XII MIPA 1 di SMAN 12 Pekanbaru. Meski masih belum lulus di sekolahnya, Arif sudah dipastikan langsung terdaftar menjadi mahasiswa baru UMRI. Ketika lulus nanti, dia langsung bisa berkuliah dengan jalur beasiswa.
Penjemputan Arif dilakukan Gubernur Riau yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Dr Kamsol, Rektor UMRI, Dr Saidul Amin, MA, dan puluhan civitas akademika lainnya.
Rombongan konvoi dari kampus UMRI menuju kediaman Arif di Perumahan Garuda Permai, Jalan UKA Kelurahan Air Putih, Sabtu (16/12/2023) pagi. Di sana, sudah disiapkan panggung penjemputan. Arif juga telah menunggu bersama kedua orangtuanya dan warga sekitar.
Ketua RW 05 Kelurahan Air Putih, Salamuddin ST berterimakasih pada Pemprov Riau yang telah menyalurkan beasiswa pada masyarakat. "Dia juga berterimakasih pada rektor UMRI yang memberikan beasiswa pada warga RT kami yang saat ini masih bersekolah di SMAN 12 Pekanbaru," kata dia.
Menurut dia, saat ini ada anak warga RT yang menempuh pendidikan di UMRI. Dia menyebut, pendidikan yang didapat di UMRI bisa diterima anak dengan baik.
Kepada kepala Disdik Riau, Salamudin juga berharap di wilayah mereka dibangun SMA negeri. Karena di Kelurahan Air Putih sampai saat ini belum ada SMA negeri.
Sementara, Kepala SMAN 12 Pekanbaru, Ermita berterimakasih pada UMRI dan Ketua RW dan Lurah sehingga siswanya lolos menerima beasiswa Bidik Misi. "Apa yang diberikan UMRI sangat luar biasa. Karena biasanya siswa baru menerima beasiswa ketika mereka sudah di kampus. Tapi sekarang, siswa kami justru sudah diberi beasiswa sebelum mereka lulus," katanya.
Arif, terangnya merupakan siswa Kelas XII IPA 1 yang aktif. Salah satunya aktif di bidang kerohanian Islam. Saat ini, Arif merupakan siswa penghafal Alquran 10 juz. Dia juga menyampaikan, dua tahun terakhir UMRI sudah menjadi universitas pilihan lulusan SMAN 12 untuk menempuh pendidikan tinggi.
Sementara, Rektor UMRI, Dr Saidul Amin, MA mengaku terenyuh ketika mendapat informasi tentang Arif. Karena Arif merupakan penghafal Alquran 10 juz. Ini artinya, program beasiswa yang diamanatkan oleh Pemprov Riau itu memang tepat sasaran. "Karena Arif memang layak menerima beasiswa tersebut," kata dia.
Menurutnya, ayah Arif mengalami stroke dan ibunya tukang jahit dan tinggal di rumah seadanya, tentu layak mendapat beasiswa. Di UMRI juga akan berupaya memberi insentif agar Arif mendapat bantuan selama kuliah. Sehingga Arif bisa lebih cepat menyelesaikan kuliahnya.
Di UMRI sekarang, katanya, ada 8 fakultas dan 26 Prodi. Ditambah satu program magister. Mahasiswa UMRI ada 11 ribu dan terus bertambah. UMRI bukan hanya milik Muhammadiyah, tapi juga kepunyaan masyarakat. Sementara kepada Arif, rektor berpesan agar rajin belajar. Dia meminta agar aktif di masjid.
Rektor juga berharap, tahun ajaran 2024 jumlah mahasiswa baru meningkat. Ditargetkan bisa mencapai 3.500 orang. Karena, terangnya, universitas swasta itu baru bisa bernafas lega jika memiliki mahasiswa setidaknya 15 ribu orang.
Ke depan, terangnya, UMRI ingin menjadi perguruan tinggi berkonsep pelayanan. Dimana, mahasiswa akan dilayani dengan kasih dan cinta. Dengan harapan, ketika berurusan dengan UMRI, mahasiswa bisa senang.
Kepala Disdik Riau, Kamsol yang hadir mewakili Gubernur Riau mengaku Pemprov Riau komit membangun pendidikan. Karena modal pembangunan adalah SDM, bukan SDA yang ada di negeri ini. Apalagi saat ini SDA di sektor Migas mulai menipis.
Pemprov sudah punya Pergub Riau Wajib Belajar 12 Tahun. Dasarnya adalah UUD 1945 bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Karenanya, wajib bagi pemerintah memfasilitasi anak-anak untuk sekolah. Akhirnya, dari 9.000 anak yang harusnya diterima, kini menjadi 13 ribuan orang.
Selain itu, tahun depan anak miskin dan kurang mampu juga akan diberi pendidikan gratis. Caranya dengan memberi beasiswa afirmasi sehingga hasilnya memang terasa bagi anak-anak.
Dengan terbatasnya daya tampung di sekolah negeri, Disdik juga membuka Sekolah Terbuka yang terbesar di sejumlah daerah. Tahun 2024, Disdik juga akan membuka sekolah digital. Kemudian, perubahan sistem pendidikan yang mengacu ke digitalisasi saat ini juga bisa mendorong masyarakat mengakses pendidikan tinggi.
Pemprov Riau dari tahun ke tahun selalu menggelontorkan beasiswa untuk masyarakat. Baik beasiswa bidik misi, beasiswa prestasi dan sebagainya. Dia juga berharap, dengan adanya pembagian Participating Interest (PI) 10 persen dari Pertamina Hulu Rokan yang besarnya mencapai Rp 3 triliun beberapa waktu lalu turut menambah jumlah penerima beasiswa.
Sementara itu, Arif mengaku senang sekali menerima beasiswa kuliah di UMRI. Menurut dia, karena keadaan di rumah memang ekonomi kurang, ia memang kesulitan mendapat biaya untuk kuliah.
Ayahnya, Patrijon tidak bekerja karena terserang stroke sejak 6 tahun belakangan. Sementara, ibunya, Yuli Yeti pemasukkan dari jasa menjahit tidak pasti. Kalau sedang tidak ada, terkadang keluarga Atif hanya makan sehari.
Namun, kondisi Arif ini dilihat oleh RW sekitar. Akhirnya, Ketua RW dan pihak UMRI datang ke rumah menawarkan untuk kuliah. "Mendapat tawaran itu, tentu langsung saya ambil," kata dia senang. Rencananya, Arif ingin ambil Prodi Teknik Informatika. (*)
What's Your Reaction?