Buka Olimpiade Sejarah di UNRI, Ini Pesan Kepala Disdik Riau
Olimpiade yang digelar di Universitas Riau ini mengangkat tema Jas Merah, Melalui Sejarah Menciptakan Generasi Muda Berkarakter, Berintegrasi, Harmonis demi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Era Society 5.0.
PEDOMAN pembelajaran sejarah bagi pendidik sejarah untuk menanamkan sejarah kepada peserta didik dianggap penting. Hal itu diperlukan untuk meningkatkan mutu dan marwah pendidikan di Riau.
Hal itu disebutkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, DR Kamsol ketika membuka Olimpiade Sejarah Ke-X Universitas Riau (Unri) Tingkat Nasional Tahun 2020 di gedung Micro Teaching FKIP, Senin (7/3/2022).
"Pedoman pembelajaran sejarah inilah yang harus ditanamkan oleh pendidik sejarah kepada peserta didik agar mereka senantiasa memandang sejarah itu teramat penting dipelajari, sekaligus sebagai pendukung terwujudnya pendidikan berkarakter," kata Kamsol.
Olimpiade itu digelar oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNRI yang diselenggarakan dari tanggal 7 hingga 13 Maret 2022. Olimpiade tersebut mengangkat tema "Jas Merah, Melalui Sejarah Menciptakan Generasi Muda Berkarakter, Berintegrasi, Harmonis demi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Era Society 5.0."
Dilansir dari Media Center Riau, Kamsol menyampaikan, pendidikan sejarah pada dasarnya adalah penanaman rasa waktu (time sense) yang tanpanya orang akan kehilangan orientasi temporal.
Tujuan pembelajaran sejarah adalah untuk menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap diri sendiri, masyarakat, dan proses terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang.
"Artinya pembelajaran sejarah nasional memfokuskan pada pesan diri tertanam karakter yang kuat, mampu mewujudkan cita-cita nasional serta membangkitkan hasrat untuk memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap sejarah," kata Kamsol.
Pembelajaran sejarah nasional memiliki tujuan menyadarkan anak tentang cita-cita nasional, Pancasila dan Undang-Undang Pendidikan serta perjuangan tersebut untuk mewujudkan cita-cita itu.
Kamsol berharap olimpiade sejarah atau OASE ke X Tahun 2022 ini dapat dilaksanakan secara baik dan objektif dalam menilai kepada masing-masing peserta lomba yang mengikuti kegiatan tersebut.
Sementara Ketua Pelaksana, Daffa Ramaendra Putra, menjelaskan bahwa olimpiade sejarah ke 10 ini diikuti oleh lebih dari 700 peserta yang berasal dari sekolah-sekolah dan perguruan tinggi yang ada di Indonesia.
Kategori lomba yang dipertandingkan adalah Debat Kesejarahan (SMA dan Mahasiswa), Mading 3D (SMP dan SMA), History Cognitive Competition (SMP dan SMA), Poster Sejarah (SMP, SMA, Mahasiswa dan Umum), Rangking 1 (SMP dan SMA), Video Kreatif (SMP dan SMA), Art History (SMP dan SMA), Esai Sejarah untuk siswa SMA, Mahasiswa dan Guru. (*)
What's Your Reaction?