Wisuda Perdana Institut EHMRI, Lulusan Diminta Gunakan Ilmu Sebaik-baiknya
Alumni EHMRI diharapkan bisa menerapkan ilmu yang diperoleh selama di kampus di lingkungan masyarakat. Apalagi sebagian besar sarjana Institut EHMRI ini merupakan orang yang sudah bekerja baik dilembaga pemerintahan dan swasta
RIAUCERDAS.COM - Sebanyak 172 orang lulusan Institut EHMRI Kandis, Siak diwisuda pada Sabtu (6/1/2023) di Hotel Grand Suka Pekanbaru. Ini merupakan pelaksanaan wisuda perdana.
Dari 172 wisudawan itu, 31 orang di antaranya merupakan lulusan Program Studi Hukum Keluarga. Kemudian, sebanyak 53 orang lulusan Program Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan 89 orang lulusan Program Studi Manajeman dan Bisnis Harta.
Prosesi wisuda dibuka oleh Rektor Institut EHMRI Dr Edi Haryono. SE.MM yang bertindak sebagai Ketua Senat. Dalam kegiatan itu, ia mengucapkan selamat atas dilantiknya wisudawan dalam prosesi wisuda.
"Saya mengucapkan selamat dan tahniah kepada saudara wisudawan yang telah lulus hari ini kami serahkan kembali putera dan puteri bapak dan Ibu semua setelah mereka semua berhasil menjadi sarjana (S1)," kata Edi Haryono.
Selain dihadiri orangtua wisudawan, kegiatan wisuda juga dihadiri Sekretaris Kompertais Wilayah XII Ahmad Mas' Ari SHi MA, Wakil Ketua Yayasan Eva Rosaria dan tamu undangan lainnya.
Dalam pesan akademiknya, Edi menyampaikan bahwa wisuda pertama Institut EHMRI ini menjadi momentum penting bagi Institut EHMRI untuk melanjutkan kegiatan perguruan tinggi selanjutnya
Edi berharap kepada alumni EHMRI agar ilmu yang diperoleh selama di kampus bisa diterapkan di lingkungan masyarakat. Apalagi sebagian besar sarjana Institut EHMRI ini merupakan orang yang sudah bekerja baik dilembaga pemerintahan dan swasta.
" Ilmu yang kita peroleh ini akan lebih berharga jika bermanfaat bagi orang lain. Jika tidak, ilmu yang kita peroleh akan sia-sia," sebut Edi.
Edi juga berpesan kepada wisudawan jadilah seperti padi semakin berilmu semakin merunduk. Ini artinya, jangan sombong dengan ilmu yang dimiliki. Kerjakan sesuatu dengan tekun dan- iklas. Bertingkah, harus dipenuhi dengan adab yang membuktikan bahwa saudara sebagai orang yang berilmu.
"Jadi filosofi ilmu padi harus dimiliki oleh alumni Institut EHMRI. Jangan sombong dan harus punya adab sebagai kita orang berilmu," kata Edi.
Dia juga berpesan agar para wisudawan bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi. Ini baru titik permulaan para wisudawan untuk melakukan perubahan dalam melanjutkan jenjang pendidikan lagi ke jenjang S2 dan S3. Sebagai institusi, Institut EHMRI hanya sebagai jembatan fasilitator bapak ibu untuk menjadi seorang sarjana.
Kepada orangtua, Edi mengucapkan terima kasih telah mempercayai Institut EHMRI sebagai tempat menimba ilmu. Walaupun Institut EHMRI berada di Kecamatan Kandis Siak namun pengakuan keilmuannya sama dengan universitas ternama di Indonesia.
"Saya mengucapkan selamat kepada wisudawan dengan sarjana yang telah dicapai bahwa dalam menuntut ilmu tidak ada batasan umur. Bapak ibu sudah menunjukan kepada anak istri dan orang tua bahwa menuntut ilmu tidak ada batasan umur," tandasnya. (rls)
What's Your Reaction?