UMRI Gelar Seminar dan Lomba Poster Ilmiah, Dorong Siswa Riau Kuasai Ilmu Pengetahuan
Dekan FMIPA dan Kesehatan UMRI, Prasetya MSi, dalam sambutannya menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dalam membentuk masa depan. Ia juga menyoroti standar Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia yang turun. Hal ini menunjukkan penurunan kualitas pendidikan.
RIAUCERDAS.COM – Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) sukses menggelar seminar dan lomba poster ilmiah siswa SMA/SMK/MA se-Provinsi Riau pada Rabu (6/11/2024). Kegiatan ini menjadi wadah bagi ratusan siswa untuk memperdalam ilmu pengetahuan, khususnya di bidang kimia.
Seminar yang mengangkat tema “Perkembangan Ilmu Kimia, Teknologi dan Industri 5.0” menghadirkan narasumber kompeten dari berbagai latar belakang. Di antaranya, Adi Widiyanto ST, MBA dari Team Manager O & M Laboratory Ops. South PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Prof Dr Amir Awaluddin MSc dari Universitas Riau, dan Dr Jufrizal Syahri yang juga Wakil Rektor III UMRI.
Dekan FMIPA dan Kesehatan UMRI, Prasetya MSi, dalam sambutannya menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dalam membentuk masa depan. Ia juga menyoroti standar Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia yang turun. Hal ini menunjukkan penurunan kualitas pendidikan.
“Untuk menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks, UMRI berkomitmen untuk berkontribusi melalui berbagai kegiatan, salah satunya lomba poster ilmiah ini,” ujarnya.
Lomba poster ilmiah dinilai sebagai langkah strategis untuk memotivasi siswa agar lebih mencintai ilmu pengetahuan dan mengasah kemampuan berpikir kritis. Selain itu, UMRI juga telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk PHR, untuk mendukung pengembangan pendidikan dan penelitian.
Benny Ibrahim selaku Corporate Analyst PT PHR mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk pengabdian masyarakat. “PHR berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Riau. Melalui program kerjasama dengan UMRI, kami berharap dapat menciptakan generasi muda yang unggul dan berdaya saing,” ucapnya.
Untuk diketahui, kerjasama antara UMRI dan PHR tidak hanya terfokus pada kegiatan akademik, tetapi juga pada upaya pelestarian lingkungan. Pembangunan ekoriparian di lingkungan UMRI merupakan salah satu contoh nyata dari komitmen kedua lembaga dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Ekoriparian ini tidak hanya berfungsi menghasilkan energi dari sampah, tetapi juga mendukung pelaku usaha kecil menengah. Dengan demikian, UMRI diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Prasetya berharap, seminar dan lomba poster ilmiah ini dapat mendorong kreativitas siswa di bidang kimia dan meningkatkan minat mereka untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu, kerjasama antara dunia pendidikan dan industri diharapkan dapat memperkuat ekosistem inovasi dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Sementara dalam pemaparannya di sesi seminar, Adi Widiyanto menyampaikan, semua aspek kehidupan membutuhkan ilmu kimia. Bahkan,,di tahun mendatang akan banyak kebutuhan akan ahli kimia. Terutama terkait nano technology yang saat ini sedang banyak diteliti di luar.
Di dunia migas, ahli kimia berperan di sejumlah bidang. Mulai dari di laboratorium, di eksplorasi, produksi, dan HSSE. Seorang ahli kimia, kompetensi dasar yang harus dimiliki adalah AKHLAK yang merupakan singkatan dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.
Kedua yaitu memiliki ilmu pengetahuan yang diperoleh dari guru, dosen maupun pengalaman yang diperoleh lewat kerja praktik. Di samping itu, harus memiliki kemampuan menulis tentang analisa, manajemen mutu dan sebagainya.
Sekarang yang menjadi proyek unggulan adalah melakukan formulasi kimia yang tujuannya untuk mengangkat minyak dari bebatuan. Formulasi ini disiapkan oleh para ahli kimia di laboratorium untuk selanjutnya dipakai melarutkan minyak yang ada di bebatuan untuk selanjutnya diangkat ke atas. Untuk melakukannya, tentu perlu diketahui bahan kimia apa saja yang dibutuhkan.
Menurut dia, PHR menjadi pionir menerapkan metode chemical EOR. Dimana, dalam pelaksanaannya membutuhkan peran ahli kimia. Mulai dari optimalisasi bahan kimia, mengetahui arah jalur minyak, kualitas bahan kimia memenuhi spek atau tidak dan sebagainya. "Semua itu dilakukan oleh ahli-ahli kimia," kata dia.
Sementara Prof Amir Awaluddin menjelaskan bahwa Industri 5.0 yang tengah terjadi saat ini menggabungkan manusia dan teknologi. Dalam kondisi ini, yang perlu dipersiapkan adalah manusia yang mampu kreatif, inovatif dan hidup harmonis.
Hal itu dianggap penting dipersiapkan. Karena jika generasi ke depan tidak memiliki kompetensi, maka PHK yang luar biasa akan banyak terjadi. Meskipun demikian, mau tidak mau era Industri 5.0 harus tetap dihadapi.
Dia juga menyampaikan bahwa ke depan peran ilmu kimia banyak mempengaruhi sejumlah sektor pekerjaan. Mulai dari energi, kesehatan, lingkungan dan makanan yang berhubungan dengan ketahanan pangan. Prof Amir juga menekankan pentingnya harmonisasi manusia dan mesin. (*)
What's Your Reaction?