Pemerintah Prancis dan Kemendikdasmen Latih Guru Vokasi Kuliner Tingkatkan Kompetensi Global

Kemendikdasmen bersama Pemerintah Prancis melalui IFI dan Institut Disciples Escoffier menggelar pelatihan pastry bagi 26 guru SMK dan 2 instruktur vokasi selama 19 hari di Parung, Jawa Barat. Program ini bertujuan meningkatkan kompetensi guru vokasi di bidang kuliner dengan standar internasional.

Nov 1, 2025 - 18:38
 0
Pemerintah Prancis dan Kemendikdasmen Latih Guru Vokasi Kuliner Tingkatkan Kompetensi Global
Para peserta pelatihan pastry bagi 26 guru SMK dan 2 instruktur vokasi selama 19 hari di Parung, Jawa Barat. (Sumber: Kemendikdasmen)

RIAUCERDAS.COM, PARUNG - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Layanan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (Ditjen Diksi PKLK) bekerja sama dengan Pemerintah Prancis melalui Institut Francais d’Indonesie (IFI) dan Institut Disciples Escoffier menyelenggarakan program Training of Trainers on French Cooking for Vocational Culinary Teachers 2025 (Area of Pastry).

Pelatihan berlangsung selama 19 hari, mulai 13 hingga 31 Oktober 2025, di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPMPV) Bisnis dan Pariwisata, Parung, Jawa Barat.

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, mengatakan pelatihan ini tidak hanya memperkaya keterampilan teknis, tetapi juga memperkuat jati diri profesional guru vokasi di kancah global.

“Ini bukan sekadar pelatihan memasak, tetapi juga pertukaran nilai, budaya, dan profesionalisme. Kami berharap para guru dapat menularkan ilmu dan semangat ini kepada siswa di daerahnya masing-masing,” ujarnya, Jumat (31/10/2025).

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, menegaskan kolaborasi ini menjadi bukti nyata sinergi antara Indonesia dan Prancis dalam meningkatkan kompetensi tenaga pendidik vokasi.

“Program ini berhasil memadukan kekayaan rasa lokal Indonesia dengan teknik dan estetika kuliner Prancis, sehingga mampu menciptakan lulusan vokasi yang kreatif dan siap bersaing di tingkat global,” jelasnya.

Pelatihan yang diikuti 28 peserta (26 guru SMK dan 2 widyaiswara) ini mencakup total 158 jam pelajaran, meliputi pastry Prancis, manajemen dapur profesional, standar kebersihan internasional, hingga teknik pengajaran inovatif.

Chef asal Prancis Gerald A. Marider dan Chef Arwan dari Indonesia memandu pelatihan dengan materi seperti Croissant aux Beurre, Macaron Pistachio & Framboise, hingga Tart Citron Meringue.

Peserta yang lulus akan memperoleh Sertifikat Kompetensi Profesional bidang pastry dari pemerintah Prancis dan Kemendikdasmen.

Beberapa peserta, seperti Violeta Noya (SMKN 5 Ambon), Sri Handayani (SMKN 4 Balikpapan), dan Dwiki Adiatma (SMKN 8 Pekanbaru), mengaku pengalaman ini membuka wawasan baru dalam mengembangkan pembelajaran kuliner berbasis praktik modern.

Program ini merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Kerja Sama antara Kemendikbudristek dan Pemerintah Prancis yang ditandatangani pada 29 Juli 2024. Kemendikdasmen berkomitmen memperluas jejaring internasional pendidikan vokasi agar semakin relevan dan berdaya saing global. (rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow