Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tinjau Penggunaan Papan Interaktif Digital di SLB-A Pembina Jakarta

Mendikdasmen Abdul Mu’ti meninjau penggunaan Papan Interaktif Digital (IFP) di SLB-A Pembina Jakarta pada pembukaan Bulan Guru Nasional 2025. Teknologi ini digunakan siswa tunanetra untuk belajar menulis pantun dan puisi dengan bantuan AI.

Nov 1, 2025 - 18:44
 0
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tinjau Penggunaan Papan Interaktif Digital di SLB-A Pembina Jakarta
Mendikdasmen Abdul Mu'ti berbincang dengan siswa SLB-A Pembina sambil menunjukkan Papan Interaktif Digital. (Sumber: Kemendikdasmen)

RIAUCERDAS.COM, JAKARTA - Mengawali peringatan Bulan Guru Nasional 2025, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, meninjau proses pembelajaran dengan Papan Interaktif Digital (Interactive Flat Panel/IFP) di SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta, Jumat (31/10/2025).

Kunjungan ini bertujuan memastikan pemanfaatan teknologi IFP bagi siswa tunanetra serta memberikan motivasi agar mereka berani bercita-cita tinggi. “Ternyata IFP dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk murid yang tidak bisa melihat, tetapi cerdas dalam berpikir,” ujar Abdul Mu’ti usai berdialog dengan para murid yang memanfaatkan IFP untuk membuat pantun dan puisi dengan bantuan Artificial Intelligence (AI).

Dalam suasana penuh semangat, Mendikdasmen mendengarkan pengalaman belajar para murid dan mengapresiasi kemampuan mereka menggunakan teknologi. Ia menegaskan, keberadaan IFP merupakan bentuk komitmen negara untuk mempermudah pembelajaran bagi semua anak bangsa, termasuk yang berkebutuhan khusus.

Menurutnya, program IFP merupakan inisiatif dari Presiden Prabowo Subianto untuk menghadirkan proses belajar yang menarik, kreatif, dan interaktif. “Dengan dukungan dari pemerintah, saya mengajak semua murid untuk berani bermimpi dan bercita-cita tinggi. Mudah-mudahan semua bisa tercapai dengan rajin belajar,” pesannya.

Turut hadir Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Himmatul Aliyah, yang memberikan apresiasi kepada para guru atas dedikasi mereka. “Dengan dedikasi para guru, murid-murid ini mampu percaya diri dan menunjukkan kemampuannya,” ujarnya.

Sementara itu, Fachmi Budiansyah, guru Teknologi Informasi dan Komputer di SLB-A Pembina, menjelaskan bahwa pemanfaatan AI dalam pembelajaran telah menghasilkan karya sastra digital dari para siswa. “Sayang, waktunya singkat, jadi belum semua murid sempat menampilkan kemampuan mereka,” ungkapnya.

Kegiatan ini menandai komitmen Kemendikdasmen untuk memastikan pendidikan inklusif berjalan sejalan dengan kemajuan teknologi, agar semua anak—tanpa terkecuali—dapat menikmati pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan. (rls)

---

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow