Badan Bahasa Gandeng 13 Universitas Perkuat Pengembangan SDM dan Bahasa Indonesia

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi menjalin kerja sama strategis dengan 13 universitas di Indonesia.

Oct 30, 2025 - 15:51
 0
Badan Bahasa Gandeng 13 Universitas Perkuat Pengembangan SDM dan Bahasa Indonesia
Foto bersama saat acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Badan Bahasa dengan 13 universitas di Indonesia. (Sumber: Kemendikdasmen)

RIAUCERDAS.COM, JAKARTA - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi menjalin kerja sama strategis dengan 13 universitas di Indonesia. Penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) tersebut bertujuan memperkuat pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang kebahasaan dan kesastraan, serta memperluas jejaring kolaborasi akademik lintas lembaga.

Sekretaris Badan Bahasa Ganjar Harimansyah, yang hadir mewakili Kepala Badan Bahasa, menegaskan bahwa kerja sama ini tidak boleh berhenti di atas kertas semata, tetapi harus diwujudkan dalam aksi nyata yang berdampak bagi masyarakat.

“Kata W.S. Rendra, perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Setelah menandatangani perjanjian ini, mari kita implementasikan secara sinergis agar manfaatnya nyata. Kerja sama ini harus bermanfaat, bermartabat, dan berdampak,” tegas Ganjar, Rabu (29/10/2025).

Adapun 13 perguruan tinggi mitra yang menandatangani PKS meliputi: Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Universitas Bina Nusantara, Universitas Udayana, Universitas Sumatera Utara, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Islam Negeri K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.

Ganjar menjelaskan, kemitraan ini merupakan pengukuhan atas sinergi yang telah terjalin lama antara Badan Bahasa dan kampus mitra di berbagai daerah.

“Nota kesepahaman ini bukan sekadar dokumen administratif, tetapi pengukuhan atas kolaborasi dan sinergi yang telah lama terjalin. Melalui perjanjian ini, kita menegaskan kembali komitmen untuk bekerja sama secara nyata,” ujarnya.

Ia juga mencontohkan hasil kolaborasi sebelumnya seperti pengembangan aplikasi Senarai Istilah Jawa bersama Universitas Dian Nuswantoro Semarang, yang dinilainya sebagai praktik baik dari kerja sama non-anggaran berbasis partisipasi.

Ganjar menegaskan bahwa Badan Bahasa memandang pengembangan SDM sebagai investasi jangka panjang.

“Investasi terbesar kami adalah sumber daya manusia. Melalui kerja sama ini, kami menyiapkan pegawai Badan Bahasa untuk belajar dan berkontribusi bersama universitas mitra,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Layanan Hukum, Tata Laksana, dan SDM Sekretariat Badan Bahasa, Sunardi, menambahkan bahwa kerja sama ini akan berlangsung selama lima tahun dan segera ditindaklanjuti melalui perjanjian teknis di setiap perguruan tinggi mitra dalam tiga bulan ke depan.

Kerja sama tersebut mencakup pengembangan dan pelindungan bahasa dan sastra, peningkatan kompetensi SDM, uji kemahiran berbahasa Indonesia, internasionalisasi bahasa, serta pendidikan dan penelitian.

Rektor Universitas Udayana I Ketut Sudarsana menyambut baik kolaborasi tersebut. “Kami siap mendukung pengembangan SDM kebahasaan melalui riset dan pendidikan. PKS ini tidak boleh berhenti sebagai dokumen administratif, tetapi harus diwujudkan dalam aksi nyata yang memberi dampak bagi kemajuan bangsa,” ucapnya.

Sementara itu, Rektor UIN K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto Ridwan menilai kolaborasi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat program internasionalisasi kampus melalui pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).

“Kami berharap kerja sama ini memperluas jejaring dan memperkuat kapasitas SDM kami, khususnya dalam penguasaan dan pengajaran Bahasa Indonesia di tingkat global,” ungkapnya.

Menutup kegiatan, Ganjar mengajak seluruh perguruan tinggi mitra menjadikan kerja sama ini sebagai gerakan nasional penguatan SDM kebahasaan dan kesastraan.

“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Penguatan kebahasaan dan kesastraan membutuhkan dukungan perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Semoga kerja sama ini menjadi awal bagi gerakan bersama melahirkan SDM bermutu, berintegritas, dan berdaya saing global,” tandasnya. (rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow