UMRI Raih Bantuan Pembinaan Proposal PKM Terbanyak di LLDIKTI Wilayah X
Umri menjadi perguruan tinggi di LLDIKTI Wilayah X yang berhasil meraih bantuan pembiayaan proposal penelitian terbanyak.aaaaa
RIAUCERDAS.COM - Dalam rangka memandu mahasiswa untuk menjadi pribadi yang tahu aturan, kreatif, inovatif, dan objektif kooperatif dalam membangun keragaman intelektual, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan–Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek RI, menyelenggarakan Pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Delapan Bidang Tahun 2024.
Adapun kedelapan bidang dimaksud meliputi Riset Eksakta (RE), Riset Sosial Humaniora (RSH), Karsa Cipta (KC), Karya Inovatif (KI), Pengabdian Kepada Masyarakat (PM), Penerapan IPTEK (PI), Kewirausahaan (K), dan Video Gagasan Konstruktif (VGK).
Di tahun 2024 Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) kembali mendulang prestasi di bidang kemahasiswaan, hal ini tergambar dari lolosnya sebanyak 20 proposal mahasiswa dalam program Pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dimaksud.
Dari sebanyak 20 judul yang lolos tersebut, tercatat sebanyak 3 judul lolos di bidang kewirausahaan (K), 1 judul lolos di bidang Karya Cipta (KC), 1 judul lolos di bidang Penerapan Iptek (PI), 11 judul lolos di bidang Riset Eksakta (RE) dan 4 judul lolos di bidang Riset Sosial Humaniora (RSH).
Sebanyak 20 judul yang lolos di berbagai bidang ini memastikan Umri menjadi perguruan tinggi dengan jumlah judul proposal diterima terbanyak se-LLDIKTI Wilayah X, serta terbanyak peringkat ke 6 diantara Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia.
Menurut Ketua Tim Pengembangan Prestasi Mahasiswa (TPPM) Umri Ari Andriyas Puji ST MT, banyaknya jumlah proposal yang lolos pendanaan tersebut tidak terlepas dari persiapan panjang tim TPPM dan mahasiswa peserta menjelang pengajuan judul tersebut.
Sebut Ari, mahasiswa yang mengikuti program ini tidak dilepas begitu saja, tapi dipersiapkan secara matang melalui banyak tahapan penyaringan dan pelatihan. Ia menyebut TPPM memfasilitasi mahasiswa yang mengikuti program ini melalui beberapa cara agar proposal yang masuk bisa diajukan ke program PKM.
“Mahasiswa diberikan Coaching Klinik atau bedah klinik terkait bagaimana menyajikan proposal yang ideal dengan format serta konten yang ada di dalamnya," kata dia.
Selain itu, TPPM juga menyediakan 2 Reviewer Internal dan Eksternal yang membantu peserta dalam melakukan review dalam rangka menyempurnakan memperbaiki proposal yang diajukan.
"Reviewer internal dan eksternal tersebut adalah reviewer nasional, nantinya setelah proposal tersebut direview oleh tim reviewer dan diperbaiki oleh tim mahasiswa kami tetap cek kembali administrasi dan lainnya,” sebut dosen prodi Teknik Mesin tersebut.
Seluruh proses ini berjalan bukan dalam waktu yang singkat, Ari menyebut bahwa persiapan ini memakan waktu lebih dari dua bulan. “Kalau dihitung sejak dimulai sosialisasi dimulai bulan Februari kemarin, kemudian penyaringan pelatihan dan lain-lain menghabiskan waktu kurang lebihnya dua sampai tiga bulan” ujarnya.
Wakil Rektor III Umri, Dr Jufrizal Syahri MSc., mengatakan secara kuantitas jumlah proposal yang diterima turun dari tahun lalu. “Alhamdulillah, Umri bersyukur dan mengapresiasi lolosnya 20 judul proposal dalam kegiatan PKM tahun ini, meskipun secara kuantitas jumlah proposal yang diterima cenderung turun dari tahun lalu,” ujarnya.
Jufrizal tetap memandang positif besarnya jumlah proposal yang lolos di tahun ini. “Tahun lalu kita lolos 29 proposal, tapi walaupun tahun ini cuma lolos 20 peringkat kita naik dari tahun lalu yang hanya berada di 10 besar sekarang naik jadi 6 besar se-PTMA dan peringkat pertama se-LLDIKTI Wilayah X. dengan demikian, kami mengucapkan terimakasih atas dukungan dan peranserta semua pihak hingga Mahasiswa Umri berhasil mendapatkan prestasi ini,” tutupnya. (rls)
What's Your Reaction?