Uji Kemahiran Bahasa Inggris 50 Ribu Guru SD Mulai 2025, Kemendikdasmen Gandeng EF

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menandatangani kerja sama dengan PT Inggris Prima Raya (Grup Efekta Education) untuk mengukur kemahiran bahasa Inggris guru sekolah dasar melalui EF Standard English Test (EF SET). Tahun pertama, 50.000 guru SD akan mengikuti uji kompetensi ini.

Sep 20, 2025 - 09:34
 0
Uji Kemahiran Bahasa Inggris 50 Ribu Guru SD Mulai 2025, Kemendikdasmen  Gandeng EF
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menandatangani kerja sama dengan PT Inggris Prima Raya (Grup Efekta Education) untuk mengukur kemahiran bahasa Inggris guru sekolah dasar melalui EF Standard English Test. (Sumber: Kemendikdasmen).

RIAUCERDAS.COM, JAKARTA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Guru Pendidikan Dasar menegaskan komitmennya meningkatkan kompetensi guru SD di bidang bahasa Inggris. Bersama PT Inggris Prima Raya, bagian dari Grup Efekta Education, Kemendikdasmen menandatangani perjanjian kerja sama untuk mengukur kemahiran bahasa Inggris para guru menggunakan EF Standard English Test (EF SET).

Pada awal September 2025, sebanyak 323 calon fasilitator telah mengikuti uji kemahiran bahasa Inggris dengan dukungan Efekta. Tahap berikutnya menargetkan 50.000 guru SD di tahun pertama kerja sama, sebelum diperluas hingga 200.000 guru pada 2027.

Direktur Guru Pendidikan Dasar, Rachmadi Widdiharto, menegaskan pentingnya program ini dalam mempersiapkan guru menyambut kurikulum baru.

“Bersama-sama, kita akan memastikan guru SD di Indonesia siap mengajar bahasa Inggris pada tingkat CEFR A1–A2 sesuai kebutuhan anak-anak. Kami ingin membekali guru dengan perangkat dan kepercayaan diri yang mereka butuhkan,” ujarnya.

Target Minimal B1 CEFR

Program ini merupakan bagian dari Program Peningkatan Kompetensi Guru Sekolah Dasar dalam Mengajar Bahasa Inggris (PKGSD-MBI). Pemerintah menargetkan guru minimal mencapai level B1 CEFR sebagai dasar, lalu meningkat ke level lebih tinggi secara bertahap.

Langkah ini dilatarbelakangi hasil EF English Proficiency Index 2024 yang menempatkan Indonesia di peringkat 80 dari 116 negara, serta data nasional yang menunjukkan lebih dari 80 persen guru SD masih berada di bawah level B1.

Vice President EF Asia, Vincent Leow, menilai kerja sama ini lebih dari sekadar kemitraan.

“Ini komitmen bersama untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi guru dan siswa di Indonesia. Dalam setahun, kami akan mendukung Kemendikdasmen menjangkau 50.000 guru, dan pada 2027 targetnya 200.000 guru di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Operations Director EF Elekta Indonesia, Fanno Hendriawan, menambahkan bahwa Efekta menyediakan EF SET, dukungan teknis, dan laporan hasil tes tanpa biaya langsung bagi Kementerian. Tes ini dirancang untuk mengumpulkan data kemahiran berdasarkan demografi dan latar belakang profesional guru, yang menjadi dasar perancangan pelatihan lebih terarah.

Berbeda dengan tahun lalu, program PKGSD-MBI 2025 sudah terintegrasi dengan platform Learning Management System (LMS) yang dikembangkan Kemendikdasmen di Ruang GTK Rumah Pendidikan.

Dengan kebijakan pemerintah menetapkan bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib mulai tahun ajaran 2027/2028, program ini diharapkan memperkuat kesiapan guru SD di seluruh Indonesia untuk mendukung kualitas pembelajaran generasi mendatang. (rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow