Museum Sang Nila Utama Riau Hadirkan Tur Virtual VR, Perkaya Edukasi Budaya Berbasis Digital

Museum Sang Nila Utama Provinsi Riau menghadirkan inovasi layanan digital berbasis Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) untuk memperkaya pengalaman pengunjung. Transformasi ini menjadikan museum lebih inklusif, interaktif, dan mudah diakses sebagai pusat edukasi budaya modern.

Museum Sang Nila Utama Riau Hadirkan Tur Virtual VR, Perkaya Edukasi Budaya Berbasis Digital
Sejumlah pengunjung tengah melihat koleksi Museum Sang Nila Utama Provinsi Riau yang saat ini mengembangkan layanan tur virtual berbasis Virtual Reality (VR). (Sumber: Media Center Riau)
  • Museum Sang Nila Utama menghadirkan tur virtual berbasis VR hasil kolaborasi dengan Politeknik Caltex Riau.

  • Teknologi VR dan AR menjadikan museum lebih interaktif, inklusif, dan mudah diakses oleh pelajar hingga penyandang disabilitas.

  • Digitalisasi museum mendukung pelestarian koleksi serta memperluas peran museum sebagai pusat edukasi budaya modern di Riau.

RIAUCERDAS.COM, PEKANBARU - Upaya menghadirkan museum yang relevan dengan perkembangan zaman terus dilakukan Museum Sang Nila Utama Provinsi Riau. Melalui pemanfaatan teknologi digital, museum di bawah naungan Dinas Kebudayaan Provinsi Riau ini kini menghadirkan tur virtual berbasis Virtual Reality (VR).

Layanan ini memungkinkan pengunjung menjelajahi ruang pamer secara daring dalam format 360 derajat.

Inovasi VR tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Museum Sang Nila Utama dan Politeknik Caltex Riau (PCR). Melalui teknologi ini, pengunjung dapat melihat koleksi museum secara detail tanpa harus datang langsung ke lokasi.

 Fitur ini dinilai sangat membantu pelajar, masyarakat umum, hingga penyandang disabilitas untuk tetap memperoleh pengalaman edukatif secara menyeluruh.

“Kehadiran teknologi VR menjadikan museum lebih inklusif dan mudah diakses siapa saja. Ini adalah upaya kami agar edukasi budaya dapat dinikmati tanpa batas,” ujar Kepala UPT Museum Sang Nila Utama, Tengku Leni, Jumat (12/12/2025) dilansir Media Center Riau.

Tak hanya VR, Museum Sang Nila Utama juga mulai mengembangkan teknologi Augmented Reality (AR) bagi pengunjung yang datang langsung ke museum. Dengan AR, pengunjung dapat mengakses animasi, informasi tambahan, hingga rekonstruksi sejarah hanya dengan mengarahkan kamera gawai ke objek koleksi yang dipamerkan.

“Teknologi AR ini membuat cerita di balik koleksi menjadi lebih hidup. Anak-anak dan generasi muda biasanya sangat antusias karena penyajiannya menarik dan mudah dipahami,” tambah Tengku Leni.

Integrasi teknologi digital ini turut memperluas jangkauan layanan museum. Sekolah-sekolah di daerah terpencil kini dapat memanfaatkan tur virtual sebagai bahan pembelajaran, sehingga museum dapat berperan lebih aktif sebagai sumber pengetahuan yang dekat dengan dunia pendidikan.

Selain meningkatkan kualitas layanan, digitalisasi juga mendukung pelestarian koleksi jangka panjang. Dokumentasi digital memungkinkan artefak tetap dapat diakses oleh peneliti maupun masyarakat meskipun koleksi fisik sedang dalam perawatan atau tidak dapat dipamerkan sementara waktu.

Pengembangan teknologi tersebut dilengkapi dengan penyediaan informasi berbasis multimedia, seperti audio, visual 3D, serta QR code di setiap ruang pamer. Dengan demikian, pengunjung dapat menggali informasi sesuai minat dan kebutuhan secara mandiri.

Melalui berbagai inovasi ini, Museum Sang Nila Utama menegaskan komitmennya sebagai pusat budaya yang adaptif dan relevan di era modern.

“Kami ingin museum tetap menjadi ruang belajar yang menyenangkan, historis, tetapi juga modern. Teknologi adalah jembatan untuk menjangkau lebih banyak generasi muda,” tutupnya. (*)


---