1.500 Lulusan SMK Diberangkatkan Bekerja dan Magang di Luar Negeri
Para lulusan yang akan bekerja dan magang ini berasal dari 153 SMK dari berbagai bidang keahlian. Mereka akan bekerja dan magang di sejumlah sektor industri, seperti pertanian, manufaktur, pelayanan kesehatan, dan sebagainya. Sementara itu, negara penempatannya antara lain Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Amerika, Jerman, Rusia, Belanda, dan beberapa negara lainnya.

RIAUCERDAS.COM, BEKASI – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melepas 1.500 lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang diterima bekerja dan magang ke luar negeri.
Pengiriman lulusan/alumni SMK ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara Kemendikdasmen, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI/BP2MI) dalam menyiapkan tenaga kerja migran yang kompeten untuk memenuhi pasar tenaga kerja global.
Pelepasan 1.500 lulusan SMK ini berlangsung di SMK Mitra Industri MM2100, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, pada 17 April 2025. Sebanyak 1.534 lulusan SMK hadir secara luring dan daring pada acara tersebut.
Selain dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq, acara ini turut dihadiri oleh Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia, Pendiri SMK Mitra Industri MM2100 sekaligus Presiden Direktur PT Bekasi Fajar Industri Estate, dan sejumlah pejabat lainnya.
Para lulusan yang akan bekerja dan magang ini berasal dari 153 SMK dari berbagai bidang keahlian. Mereka akan bekerja dan magang di sejumlah sektor industri, seperti pertanian, manufaktur, pelayanan kesehatan, dan sebagainya. Sementara itu, negara penempatannya antara lain Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Amerika, Jerman, Rusia, Belanda, dan beberapa negara lainnya.
Sebelum diberangkatkan, para lulusan ini telah mengikuti serangkaian program pelatihan dan persiapan untuk meningkatkan kemampuan bahasa, kompetensi, budaya kerja negara tujuan, serta keterampilan nonteknis dan karakter kerja profesional melalui program bantuan pemerintah berupa “Penguatan Persiapan Program Magang Luar Negeri bagi Peserta Didik SMK” dan “Program Bantuan Pemerintah Pengembangan SMK Pusat Keunggulan”.
Selain itu, ada juga persiapan mandiri yang dilakukan oleh sekolah dengan pelibatan mitra industri internasional.
Yassierli menyampaikan bahwa program magang adalah salah satu strategi yang diberikan kepada lulusan SMK untuk meningkatkan kompetensinya. Ia juga menekankan seyogyanya kesempatan ini digunakan untuk belajar mengadopsi teknologi, budaya kerja, dan belajar bahasa sehingga ketika nanti kembali ke Indonesia bisa membantu dalam mengembangkan bangsa dan negara.
“Saya ucapkan selamat kepada calon tenaga kerja migran yang berangkat. Gunakan kesempatan ini untuk berkembang. Jangan takut salah dan jangan takut melangkah Kami ingin program penyiapan SDM ini diakselerasi dan kami siap untuk mendukung,” ucap Yassierli.
Dalam sambutannya, Wamen Fajar mengapresiasi gerak cepat yang dilakukan berbagai pihak terkait dalam menindaklanjuti kerja sama yang sudah dilakukan sehingga pengiriman lulusan SMK untuk magang di luar negeri ini bisa terwujud dalam waktu yang relatif singkat.
Menurut Fajar, pengiriman 1.500 lulusan SMK ini merupakan salah satu bentuk kontribusi Kemendikdasmen dalam hal ini Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) dalam rangka menyiapkan calon pekerja migran Indonesia yang kompeten dan profesional, sekaligus komitmen Kemendikdasmen untuk terus memperluas kesempatan bagi peserta didik mendapatkan pengalaman kerja di mancanegara.
Sebagai calon pekerja migran profesional Indonesia, lulusan SMK yang dikirim ini diharapkan tidak hanya dapat merubah perekonomian mereka menjadi lebih baik, tetapi juga memberikan dampak nyata pada perekonomian nasional, serta menjadi duta-duta bangsa Indonesia untuk memperkenalkan semangat etos kerja dan profesionalisme pekerja migran Indonesia.
Dengan kolaborasi bersama antarkementerian, Wamen Fajar meyakini bahwa para lulusan SMK ini dapat memenuhi tuntutan kompetensi pasar kerja global dan menjadi calon pekerja migran Indonesia yang terampil dan profesional.
“Mereka bisa bekerja dengan nyaman, aman, dan pulang memberikan dampak besar bagi masyarakat melalui pengalaman bekerja atau magang mereka selama di negara-negara tujuan atau penempatan,” ujarnya.
Selain itu, Fajar juga menekankan pentingnya penguatan karakter di samping keterampilan teknis. Ia menyampaikan pesan moral dari kisah heroik seorang pekerja migran Indonesia di Korea Selatan sebagai inspirasi bagi para lulusan.
“Soal karakter itu menjadi sangat fundamental di samping soal skill atau keterampilan. Maka dalam konteks ini, kami dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sangat menyadari bahwa penting untuk memperkuat karakter peserta didik di lingkungan SMK,” ujarnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, Tatang Muttaqin, dalam kesempatan yang sama, mengatakan bahwa para lulusan SMK ini akan mengikuti program bekerja dan magang di sejumlah industri dan sejumlah negara.
“Dukungan terhadap program ini merupakan bentuk nyata komitmen kami untuk terus memperluas kesempatan bagi peserta didik agar mendapatkan pengalaman kerja internasional,” kata Tatang.
Menurut Tatang, persaingan tenaga kerja yang semakin ketat menuntut adanya sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan memiliki pengalaman kerja internasional.
“Kolaborasi dengan berbagai mitra industri di luar negeri ini menjadi langkah strategis dalam menciptakan tenaga kerja yang kompetitif dan siap menghadapi tantangan dunia kerja global,” tambah Tatang.
Sementara itu, Kepala SMK Mitra Industri MM2100, Lispiyatmini, mengatakan bahwa secara keseluruhan adan 96 lulusannya yang akan berangkat ke Jepang dan Jerman.
“Mereka yang akan berangkat memang sudah berkomitmen dari awal untuk mengikuti program bekerja dan magang di luar negeri. Dalam hal ini, kami berusaha untuk menjaga kepercayaan mitra dengan menyiapkan lulusan sebaik mungkin, baik dari segi kompetensi maupun soft skills,” kata Lispiyatmini.
Nezalina Chelsea, alumnus SMKN 6 Yogyakarta, menjadi salah satu dari 1.534 lulusan yang akan diberangkatkan ke luar negeri. Nezalina merupakan lulusan tahun 2024 lalu yang akan magang selama satu tahun di perusahaan perakitan lensa kamera di Jepang.
Sejak awal, Nezalina memang tertarik untuk bekerja di Jepang karena kedisiplinan masyarakat dan keindahan negara tersebut. “Saya juga berpikir dengan gaji bersih di atas 10 juta itu akan sangat membantu ekonomi keluarga saya di Indonesia,” ujarnya. (rls)
What's Your Reaction?






