Salat Idulfitri di Kampus UMRI, Khatib Ajak Tetap Bermunajat pada Allah

Ratusan umat Islam mengikuti salat ied Idul Fitri 1445H di halaman kampus Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) pada Rabu (10/4/2024). Khatib dalam salat ied di tempat ini adalah Dr Hendri Sayuti M.Ag yang juga merupakan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Riau.

Apr 10, 2024 - 08:42
Apr 10, 2024 - 22:27
 0
Salat Idulfitri di Kampus UMRI, Khatib Ajak Tetap Bermunajat pada Allah
Suasana salat ied Idulfitri 1445H di depan Kampus Universitas Muhammadiyah Riau, Rabu (10/4/2024)

RIAUCERDAS.COM - Ratusan umat Islam mengikuti salat ied Idulfitri 1445H di halaman kampus Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) pada Rabu (10/4/2024). Khatib dalam salat ied di tempat ini adalah Dr Hendri Sayuti M.Ag yang juga merupakan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Riau.

Salat ied diimami oleh Refi Aulia, Mahasiswa Prodi Manajemen UMRI. Dalam salat ied ini, tampak hadir Ketua BPH UMRI, Prof Nazir Karim, Wakil Rektor I UMRI, Dr. Wirdati Irma, S.Pd.,M.Si, Wakil Rektor II UMRI, Dr.H.M Rasyad Zein, Sekretaris PWM Riau, Abunawas dan lainnya.

Dalam khutbahnya, Khatib menyampaikan, bahwa umat Muslim baru saja menikmati indahnya berbagi, melakukan ibadah di saat Ramadan, tapi semua sudah berlalu. Baru saja berniat untuk mengkhatamkan Alquran, dan sebagian sudah melakukannya, tetapi kesempatan itu telah berlalu. 

Ramadan yang agung dan membentuk karakter tiap orang untuk semakin dekat dengan Allah sudah berlalu. Namun, dia meminta ketaatan jangan sampai berlalu. "Kegundahan kita akan perginya tamu agung, Ramadan ini terobati dengan sikap istiqomah untuk terus menjalankan tradisi yang baik," katanya.

Ketaatan muslimin, tambahnya, tidak boleh bersifat musiman dan ditentukan periode tertentu. Tapi harus terus dipertahankan. "Taatlah pada Allah sampai bertemu pada kematian," ungkapnya. Muslimin harus terus beribadah dan baru berhenti ketika maut tiba.

Semua amal, perjuangan dan karya tidak boleh dipersembahkan kepada siapapun kecuali pada Allah. Karena ketika meminta ridho pada manusia, maka orang yang melakukanya akan menyesal. Karena baik kita maupun orang yang dimintai ridho bakal bersama-sama kembali kepadaNya. 

Ditambahkannya, ungkapan Allahu Akbar yang dikumandangkan sejak malam terakhir bulan puasa bukanlah takbir biasa. Semestinya semakin kecil di hadapan Allah. Jika semakin kecil di mata Allah, maka semakin hilang takabur dalam diri.

Khatib menambahkan, tantangan umat Muslim semakin berat. Bahkan, sepanjang sejarah, tahun ini adalah Idulfitri paling brutal. Karena di saat kita berpuasa, sampai detik ini kaum Muslimin di Palestina dan Negeri Syam justru dibunuh secara biadab. 

Untuk itu, dia berharap di Idulfitri ini semua pihak tetap bermunajat pada Allah agar memberikan pertolongan pada saudara-saudara di Palestina dan sejumlah daerah lainnya.

Hendri Sayuti juga menyorot kerusakan moral. Standar kemoralan, kejujuran sudah sulit ditemukan. "Kita sama-sama menyaksikan dan berhadapan dengan kondisi rusaknya moral," ungkapnya. Padahal, prestasi apapun yang diraih dengan cara tidak benar dan membolak-balikkan fakta tidak akan berlangsung lama.

Khatib mengutip perkataan Rasulullah seperti diriwayatkan HR Ibnu Majah; “Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia, pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada pengkhianat, orang yang jujur dikhianati, dan Ruwaibidhah turut bicara.” Lalu beliau ditanya, “Apakah al-ruwaibidhah itu?” Beliau menjawab,“Orang-orang bodoh yang mengurusi perkara publik”. Karena itu, umat Muslim, katanya, jangan kaget. 

Karenanya melalui forum khutbah Idulfitri ini, harus dijaga ketaatan pada Allah. Karena sebesar apapun karya yang diberikan, jika itu tidak untuk Allah, maka akan tetap jadi orang yang merugi. 

Takwa adalah jembatan. Seandainya kita bertakwa secara kolektif, Insya Allah Tuhan memberi keselamatan pada negeri ini. "Apapun kondisi yang dialami oleh umat Muslim saat ini, jika mereka tetap bertakwa secara kolektif, semoga Allah menghindarkan dari kerusakan," ungkap Khatib.

Usia pelaksanaan salat ied, Hendri Sayuti bersyukur Idulfitri tahun ini digelar serentak oleh umat Muslim di Indonesia dan dunia. Dia juga bersyukur atas ibadah ramadan yang telah dilalui oleh umat Islam di dunia. Dia berharap, meski telah melewati ramadan, umat muslim tetap menjaga diri menjadi orang yang baik. 

Sementara, kepada warga Muhammadiyah, dia meminta memberi contoh yang baik dalam melaksanakan ibadah Idul Fitri. "Termasuk juga ketika berkendara. Biasanya setelah salat ied ini lalu lintas terbilang ramai. Kita imbau, agar warga Muhammadiyah bisa menjadi contoh yang baik bagi warga lainnya saat berkendara," katanya. (*)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow