Siswa Dumai Jadi Pemenang Terfavorit di Bintang Sobat SMP yang Digelar di Jakarta

Bintang Sobat SMP atau BSS juga menjadi ekosistem pendukung dalam memberikan informasi yang relevan dan bermanfaat bagi peserta didik. Saat pengumuman pemenang, siswa asal Dumai, Chelly Chalita Chang keluar sebagai Pemenang Terfavorit.

Nov 24, 2024 - 20:05
 0
Siswa Dumai Jadi Pemenang Terfavorit di Bintang Sobat SMP yang Digelar di Jakarta
Chelly Chalita Chang yang merupakan siswa asal Kota Dumai keluar sebagai Pemenang Terfavorit dalam acara Bintang Sobat SMP yang digelar Direktorat SMP Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI. (Sumber: Kemdikdasmen)

RIAUCERDAS.COM, JAKARTA – Direktorat SMP yang telah menyediakan wadah untuk Peserta Bintang Sobat SMP (BSS) yang tersebar di 82 kabupaten/kota agar bisa memanfaatkan teknologi dan menggunakan media sosial dengan sebaik-baiknya. 

Bintang Sobat SMP (BSS) sebagai agen perubahan ke depannya diharapkan dapat terus berperan aktif di masyarakat dan dapat menghasilkan konten yang positif dan bermanfaat, serta dapat mengembangkan ide-ide baru dan menciptakan solusi untuk masalah-masalah yang ada.


Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat. Ia menilai, ajang ini merupakan kegiatan baik yang mengajak generasi muda untuk menjadi role model teman sebaya.


Di samping itu, BSS juga menjadi ekosistem pendukung dalam memberikan informasi yang relevan dan bermanfaat bagi peserta didik. Saat pengumuman pemenang, siswa asal Dumai, Chelly Chalita Chang keluar sebagai Pemenang Terfavorit.


"Dengan ajang Bintang Sobat SMP, anak-anak kita ini dibekali ilmu bermedia sosial, dibebaskan berkarya di media sosial, dan diarahkan untuk bijak bermedia sosial,” tuturnya pada Jumat (22/11/2024) lalu. 


Oleh karena itu, salah satu upaya untuk mewujudkannya adalah melalui program peningkatan kualitas pendidikan dengan membentuk pembiasaan baik pada anak. 


“Kebiasaan-kebiasaan baik tersebut apabila dilakukan secara berulang-ulang akan membentuk karakter seseorang. Dalam jangka panjang pembentukan karakter melalui pembiasaan-pembiasaan baik yang menyenangkan akan melahirkan masyarakat yang beradab dan berkualitas,” ungkap Atip. 


Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pembiasaan dapat dimulai sejak dini dan sejak awal memulai hari, dari kebiasaan bangun pagi, beribadah, berolahraga, gemar belajar, makan sehat dan bergizi, bermasyarakat, dan istirahat yang cukup. 


“Pembiasaan baik ini jika terus dilakukan dengan rutin, tidak hanya untuk menerapkan pola hidup sehat, namun bisa menjadi penguatan karakter bagi anak-anak Indonesia yang tangguh secara mental, emosional, dan sosial,” terangnya. 


Namun dewasa ini tak dapat dipungkiri bahwa tantangan terbesar dunia adalah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Atip, hal tersebut harus disikapi dengan bijak. 


Ia mengatakan, teknologi dapat dimanfaatkan untuk melakukan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dengan Meaningful Learning, Mindful Learning, dan Joyful Learning


Selain itu, teknologi juga dapat mempercepat informasi tanpa batas yang berdampak positif, tetapi juga memiliki dampak negatif seperti kecanduan, berita hoax, dan cyberbullying


“Oleh karenanya kita perlu bijak berteknologi dengan bergandeng tangan bersama untuk mengatasinya,” papar Atip.


Menyikapi situasi tersebut, Atip mendorong agar para guru dan orang tua turut serta mengawasi anak-anak dalam memanfaatkan teknologi. Sehingga mereka menggunakannya dengan bijak dan dapat memilih serta memilah informasi. 


Sementara, Direktur SMP, Imran, turut mengapresiasi peran dan dukungan Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah, Guru dan Orang Tua dalam pengembangan diri para peserta didik melalui program Bintang Sobat SMP 2024 dari sejak awal program ini diluncurkan hingga saat ini. 


Selain itu, ia juga berharap Bintang Sobat SMP yang akan menjadi agen perubahan, semoga setelah ini selesai, kalian bisa terus mengupgrade diri untuk lebih baik lagi dan bisa berbagi ilmu yang bermanfaat kepada sesama. 


“Selamat kepada seluruh Bintang Sobat SMP dari 82 Kab/Kota mulai dari Aceh hingga Papua Barat yang telah menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Mulai dari penetapan sebagai Bintang Sobat SMP, Kegiatan Peningkatan Kualitas, sampai dengan Apresiasi Bintang Sobat,” pungkasnya. 


Turut hadir, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril. 
Para pemenang Apresiasi BSS 2024 masing-masing Pemenang Terbaik 1 Adinda Rania, Terbaik 2 Alvina Rahma Aulia, dan Terbaik 3 Ahsan Zacky Hasanuddin. Pemenang Terfavorit yaitu Chelly Chalita Chang, BSS Kota Dumai. 


Pemenang Terkreatif 1 Queen Risma Setya Azzahra, Terkreatif 2 Qasif Haziq Dhiyaulhaq, dan Terkreatif 3 Karunya Ananda Isawasya. 


Pemenang Teraktif adalah Carlito Aaron Lie, Elvina Zanuba Qothrunnada, Firaas Rizky Arifin, Kalila Putri Adany, Kanesha Syahquita Izzati, Karunya Ananda Isawasya, Nafisah Amatillah, Sheila Aulia Qurrahman, Yam Koh Jia Min, dan Zahira Nasywa Ramadhani. 


Adinda Rania dari SMPIT Harapan Mulia Palembang, kelas IX, Pemenang Terbaik 1 BSS 2024 menampilkan inovasi teknologi pemanfaatan tenaga surya pada perahu getek. 


Idenya bermula saat seringnya ia melewati Jembatan Ampera dan melihat sungai di sana tercemar akibat limbah bahan bakar fosil yang berasal dari perahu-perahu tersebut. 


“Dari situ saya terinspirasi agar kita tetap melestarikan lingkungan tanpa menghilangkan perahu getek. Akhirnya saya menciptakan inovasi SIPERKASA yaitu Sistem Integrasi Perahu Getek Tenaga Surya di mana perahu geteknya nanti menggunakan bahan bakar yang berasal dari tenaga surya yang menggantikan bahan bakar fosil,” ujarnya yang tertarik untuk ikut ajang ini karena ingin mengasah kemampuan public speaking-nya.


Ahsan Zacky Hasanuddin, SMP Berasrama Darul Hikam Bandung, kelas VIII menyampaikan ketertarikannya mengikuti ajang ini karena dorongan orang tua supaya kemampuan dan jejaring/relasi pergaulannya bertambah. 


Adapun projek yang diangkat Hasan adalah air purifier. Idenya muncul dari minatnya yang menyukai coding dengan memanfaatkan barang-barang yang mudah ditemui di sekitar. 


Ahsan bercerita bahwa projeknya berawal dari keprihatinan atas kualitas udara yang buruk di daerah perkotaan. Menurutnya, salah satu upaya untuk mengurangi polusi adalah dengan membuat air purifier sendiri. 


“Untuk membuat air purifier sederhana, kita hanya membutuhkan satu buah square van 12 volt, adaptor, dan hepa filter yang berbentuk tabung,” kata dia.


Sebelum mengakhiri perbincangan, Rania berpesan kepada generasi muda agar selalu mengasah kemampuan diri dan memperbanyak mencari ilmu yang positif dalam mengembangkan pengetahuan, wawasan, dan bakat. 


Ahsan menambahkan tips, untuk dapat menggunakan teknologi maupun gawai secara bijak adalah seseorang harus memiliki tujuan ingin mencari informasi apa dan temukan situs pembelajaran yang sesuai. (rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow