Kemendikdasmen Tegaskan Komitmen Transparansi Lewat Respons Cepat Tangani SPMB di Daerah
Kemendikdasmen respons cepat tangani kendala SPMB 2025/2026 di daerah. Sistem pendidikan makin transparan, adil, dan inklusif demi keadilan akses bagi seluruh anak Indonesia.

RIAUCERDAS.COM, JAKARTA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menunjukkan respons cepat dalam menangani laporan pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026 dari berbagai daerah. Melalui koordinasi lintas lembaga, sejumlah kendala teknis berhasil diatasi, mempertegas komitmen pemerintah dalam menciptakan sistem pendidikan yang transparan, inklusif, dan adil.
Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen, Gogot Suhartowo, menyebutkan bahwa laporan dari lapangan menunjukkan sistem SPMB berjalan sesuai harapan. “Persoalan teknis dapat ditangani secara cepat berkat kerja sama antarpihak. Ini bukti sistem kita adaptif dan responsif,” ujarnya.
Tak hanya urusan teknis, Gogot menekankan bahwa esensi SPMB terletak pada keadilan akses pendidikan. “SPMB adalah komitmen bersama menghadirkan sistem yang adil dan transparan bagi seluruh anak Indonesia,” tambahnya.
Di DKI Jakarta, pelaksanaan SPMB berlangsung tanpa temuan pelanggaran, termasuk pemalsuan Kartu Keluarga (KK). Pemerintah provinsi pun menegaskan tidak ada ruang bagi praktik titipan maupun intervensi. Kota Bandung turut menjadi contoh pelaksanaan yang solid, dengan layanan konsultasi SPMB terintegrasi yang melibatkan dinas pendidikan, disdukcapil, dan dinsos untuk memastikan pelayanan menyeluruh bagi calon peserta didik dan keluarganya.
Hingga pertengahan Juni, sebanyak 232 kabupaten/kota dan 10 provinsi telah memulai pelaksanaan SPMB, sementara daerah lainnya dijadwalkan menyusul hingga awal Juli 2025. Hal ini didukung oleh penetapan petunjuk teknis di seluruh wilayah sebagai turunan dari Permendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025.
Dalam rapat koordinasi nasional Kemendikdasmen, laporan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) di 38 provinsi menunjukkan bahwa proses pendaftaran, baik daring maupun luring, secara umum berjalan lancar. Monitoring dan evaluasi aktif terus dilakukan, termasuk oleh BBPMP Jawa Barat di tengah tahapan pendaftaran di kota Bandung.
Langkah cepat pemerintah ini menjadi penanda keseriusan Kemendikdasmen dalam menciptakan sistem penerimaan murid baru yang lebih adaptif dan berpihak pada peserta didik. (rls)
What's Your Reaction?






