Dosen UIR Berlomba Bikin Proposal Penelitian, 22 Raih Hibah dari Kementerian
Jumlah besaran proposal yang dikabulkan untuk didanai oleh pemerintah ini tentu tidak lepas dari keberhasilan DPPM UIR mendorong animo para dosen untuk berlomba menyusun dan mengumpulkan proposal penelitian.
DI awal bulan Mei ini, Universitas Islam Riau (UIR) berhasil mendapatkan pendanaan hibah penelitian Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Tahun 2022 dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbudristekdikti). Total ada 22 proposal penelitian yang didanai lewat hibah tersebut.
Jumlah besaran proposal yang dikabulkan untuk didanai oleh pemerintah ini tentu tidak lepas dari keberhasilan DPPM UIR mendorong animo para dosen untuk berlomba menyusun dan mengumpulkan proposal penelitian.
Peningkatan percepatan penelitian dan publikasi seperti ini merupakan salah satu target DPPM UIR. Yaitu dengan mengadakan pelatihan serta workshop yang rutin dengan mendatangkan narasumber yang merupakan reviewer nasional langsung dari Kemendikbudristekdikti.
“Persaingan untuk bisa mendapatkan dana hibah penelitian ini tentunya sangat kompetitif. Sebelum akhirnya diumumkan bahwa UIR lolos dalam pendanaan ini, kita dari DPPM pada awal seleksi mengirimkan sebanyak 106 proposal. Akhirnya setelah melalui proses seleksi maka didapatlah angka 22 proposal yang lolos," tutur Direktur Direktorat Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat UIR, Dr. Arbi Haza Nasution,M.IT dalam rilis tertulis, Kamis (19/5/2022).
Untuk saat ini berdasarkan informasi dari LLDIKTI, UIR adalah kampus non vokasi di Wilayah X yang saat ini paling banyak proposalnya didanai Kemendikbudristekdikti tahun 2022.
Ada berbagai macam kategori proposal dosen UIR yang didanai oleh Kemendikbudristek. Yaitu Program Kemitraan Masyarakat (PKM) sebanyak 4 proposal, pada Penelitian Tesis Magister (PPS-PTM) berjumlah enam proposal, Penelitian Terapan Kompetitif Nasional (PTKN) sebanyak dua penelitian, Penelitian Dasar Kompetitif Nasional (PDKN) termasuk dengan penelitian lanjutan ada empat penelitian, dan Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT) sebanyak dua penelitian.
Dr Arbi juga menuturkan dalam kesempatan yang sama bahwa salah satu penelitian dosen UIR yang lolos dalam pendanaan hibah pada tahun ini adalah penelitian Dr. Evizal, S.T.,M.Eng dengan judul Sistem Pemantauan Pasien Covid-19 Berbasis Mobile Menggunakan Multi Sensor Teknologi Internet Of Things (IOT) dan Cloud Computing yang merupakan Penelitian Terapan Kompetitif yang adalah salah satu penelitian berbentuk lanjutan dengan total RAB sebesar Rp655.200,000.
UIR dalam klasterisasi penelitian oleh Kemendikbudristekdikti saat ini sejak 2019 ada di tahap utama pada pemeringkatan penelitian pada jajaran perguruan tinggi se-Indonesia. Pencapaian ini tentu tidak bisa diremehkan. Dijelaskan Arbi Haza, untuk tingkat klasterisasi yang UIR dapatkan saat ini merupakan level kedua di jajaran atas dari empat klasterisasi yang ada.
Target lanjutan dari DPPM UIR kedepannya adalah menuju klasterisasi Mandiri dan setiap tahunnya selalu produktif dalam mengusulkan penelitian-penelitian yang bekerjasama dengan berbagai pihak dan institusi. (rls)
awal bulan Mei ini, Universitas Islam Riau (UIR) berhasil mendapatkan pendanaan hibah penelitian Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Tahun 2022 dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbudristekdikti). Total ada 22 proposal penelitian yang didanai lewat hibah tersebut.
Jumlah besaran proposal yang dikabulkan untuk didanai oleh pemerintah ini tentu tidak lepas dari keberhasilan DPPM UIR mendorong animo para dosen untuk berlomba menyusun dan mengumpulkan proposal penelitian.
Peningkatan percepatan penelitian dan publikasi seperti ini merupakan salah satu target DPPM UIR. Yaitu dengan mengadakan pelatihan serta workshop yang rutin dengan mendatangkan narasumber yang merupakan reviewer nasional langsung dari Kemendikbudristekdikti.
“Persaingan untuk bisa mendapatkan dana hibah penelitian ini tentunya sangat kompetitif. Sebelum akhirnya diumumkan bahwa UIR lolos dalam pendanaan ini, kita dari DPPM pada awal seleksi mengirimkan sebanyak 106 proposal. Akhirnya setelah melalui proses seleksi maka didapatlah angka 22 proposal yang lolos," tutur Direktur Direktorat Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat UIR, Dr. Arbi Haza Nasution,M.IT dalam rilis tertulis, Kamis (19/5/2022).
Untuk saat ini berdasarkan informasi dari LLDIKTI, UIR adalah kampus non vokasi di Wilayah X yang saat ini paling banyak proposalnya didanai Kemendikbudristekdikti tahun 2022.
Ada berbagai macam kategori proposal dosen UIR yang didanai oleh Kemendikbudristek. Yaitu Program Kemitraan Masyarakat (PKM) sebanyak 4 proposal, pada Penelitian Tesis Magister (PPS-PTM) berjumlah enam proposal, Penelitian Terapan Kompetitif Nasional (PTKN) sebanyak dua penelitian, Penelitian Dasar Kompetitif Nasional (PDKN) termasuk dengan penelitian lanjutan ada empat penelitian, dan Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT) sebanyak dua penelitian.
Dr Arbi juga menuturkan dalam kesempatan yang sama bahwa salah satu penelitian dosen UIR yang lolos dalam pendanaan hibah pada tahun ini adalah penelitian Dr. Evizal, S.T.,M.Eng dengan judul Sistem Pemantauan Pasien Covid-19 Berbasis Mobile Menggunakan Multi Sensor Teknologi Internet Of Things (IOT) dan Cloud Computing yang merupakan Penelitian Terapan Kompetitif yang adalah salah satu penelitian berbentuk lanjutan dengan total RAB sebesar Rp655.200,000.
UIR dalam klasterisasi penelitian oleh Kemendikbudristekdikti saat ini sejak 2019 ada di tahap utama pada pemeringkatan penelitian pada jajaran perguruan tinggi se-Indonesia. Pencapaian ini tentu tidak bisa diremehkan. Dijelaskan Arbi Haza, untuk tingkat klasterisasi yang UIR dapatkan saat ini merupakan level kedua di jajaran atas dari empat klasterisasi yang ada.
Target lanjutan dari DPPM UIR kedepannya adalah menuju klasterisasi Mandiri dan setiap tahunnya selalu produktif dalam mengusulkan penelitian-penelitian yang bekerjasama dengan berbagai pihak dan institusi. (rls)
What's Your Reaction?