Hadir Musykernas Persis, Mendikdasmen: Tantangan Indonesia Cukup Berat

Mendikdasmen Abdul Mu’ti mengutarakan kebahagiaannya dapat hadir dalam Musykernas III Persis. Ia mengatakan, bahwa dengan diselenggarakannya kegiatan ini, program-program dakwah Persis dapat menjadi bagian dari arah kebijakan dan visi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mendapatkan penguatan.

Nov 20, 2024 - 21:02
 0
Hadir Musykernas Persis, Mendikdasmen: Tantangan Indonesia Cukup Berat
Mendikdasmen Abdul Mu'ti berbicara di forum Musykernas III Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis), di Soreang, Kabupaten Bandung, pada Rabu (20/11/2024). (sumber: Mendikbud)

RIAUCERDAS.COM, BANDUNG – Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menghadiri dan menjadi pembicara kunci dalam Peluncuran Musyawarah Kerja Nasional (Musykernas) III Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis), di Soreang, Kabupaten Bandung, pada Rabu (20/11/2024).


Pada kesempatan tersebut, Menteri Mu’ti mengutarakan kebahagiaannya dapat hadir dalam Musykernas III Persis. Ia mengatakan, bahwa dengan diselenggarakannya kegiatan ini, program-program dakwah Persis dapat menjadi bagian dari arah kebijakan dan visi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mendapatkan penguatan.


Di hadapan peserta Musykernas III Persis, Menteri Mu’ti mengungkapkan, bahwa saat ini Indonesia tengah menghadapi tantangan yang cukup berat dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. 


“Presiden Prabowo menyampaikan pesan agar kami berkhidmat untuk mencerdaskan bangsa dan membangun SDM yang berkualitas. Amanat mencerdaskan kehidupan bangsa itu ada dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan juga ada di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional,” ujar Menteri Mu’ti.


Mu’ti turut menyampaikan visi besar Kemendikdasmen, yaitu Pendidikan Bermutu Untuk Semua. “Ini merupakan bagian dari ikhtiar kita bersama untuk membangun generasi yang hebat, generasi yang kuat, dan memberikan layanan pendidikan tanpa ada pengecualian bagi seluruh rakyat Indonesia,” terangnya.


Lebih lanjut, Menteri Mu’ti mengatakan, bahwa pada saat ini Kemendikdasmen sedang membangun program-program yang diupayakan agar sejalan dengan konstitusi, sesuai dengan Pancasila serta merupakan substansi dari nilai-nilai dan ajaran agama Islam.


“Bahasanya bernama Pancasila, bahasanya bernama Undang-Undang Dasar 1945, bahasanya bernama Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, tapi rohnya adalah nilai-nilai dan ajaran Agama Islam. Karena itu, kami berusaha untuk bagaimana agar program-program yang selama ini menjadi bagian dari penjabaran Asta Cita dan 17 program prioritas itu, mendapatkan dukungan dan juga sejalan dengan kegiatan-kegiatan seluruh masyarakat,” ucap Mu’ti.


Dia menambahkan, Kemendikdasmen memiliki banyak program yang tidak akan bisa berjalan tanpa partisipasi semesta. Ia mengatakan, bahwa hal tersebut menjadi prinsip Kemendikdasmen dalam melaksanakan program partisipasi semesta. 


“Kami mempercayakan adannya kerja sama, selain itu kita juga diajarkan untuk memiliki jaringan yang sangat kokoh, yang tidak akan pernah bisa tergoyahkan. Kalau kita punya kesamaan visi, kesamaan pandangan dalam memajukan bangsa dan negara,” tuturnya.


Mu’ti mengatakan, bahwa tanpa dukungan organisasi masyarakat Kemendikdasmen tidak akan bisa menjalankan amanah dan tidak akan bisa untuk memenuhi aspirasi dan amanat konstitusi yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. 


Sementara itu, Ketua Umum Persis, Jeje Zaenudin, menyampaikan bahwa Persis memiliki prinsip untuk selalu membangun sinergi dan kolaborasi. Ia mengatakan, bahwa salah satu ajaran dalam Agama Islam yang penting itu adalah menanamkan perintah untuk selalu bekerjasama dengan siapapun dalam kebajikan.


“Semua dalam kebajikan, dengan siapapun kita tidak dilarang untuk berkolaborasi, untuk bersinergi, apalagi di internal sesama muslim, di internal sesama warga bangsa, di internal sesama warga negara,” ucapnya.


Jeje menambahkan, dalam Al-Quran menyebutkan bahwa dengan eksternal pun tidak boleh menutup diri untuk bekerjasama karena siapapun ada aspek kebajikan. “Sesungguhnya Allah tidak sekali-kali melarang kamu untuk berbuat baik dan berbuat adil dengan orang-orang di luar agamamu,” kata Jeje.


Jeje berharap, dengan Mendikdasmen dan Wamendikdasmen saat ini dapat menyinari kehidupan bangsa Indonesia dengan program-program pendidikan yang mencerdaskan dan mencerahkan bangsa dan negara.(rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow