Disdik Riau Beri Pelatihan Kepemimpinan Bagi Ratusan Ketua OSIS
Kegiatan ini fokus mendorong para Ketua OSIS menjadi pemimpin yang mampu memotivasi orang lain, mengelola konflik, menginspirasi dan membuat perubahan positif di lingkungannya. Ketika menghadapi konflik, seorang pemimpin harus objektif. Mengutamakan sikap humanis, tegas, demokratis dan menghargai perbedaan.
RIAUCERDAS.COM, PEKANBARU - Ratusan ketua OSIS dari sejumlah SMA di 12 kabupaten/kota Provinsi Riau mengikuti pelatihan dasar kepemimpinan OSIS yang digelar Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan (Disdik) Riau pada tanggal 11 hingga 14 November.
Menurut Panitia Pelaksana, Elvira Yuaningtyas kegiatan ini merupakan tahun pertama diadakannya Pelatihan Dasar Kepemimpinan OSIS yang menyasar ketua-ketua OSIS. Dengan harapan, pelatihan ini memberi bekal kepemimpinan kepada pengurus OSIS.
Menurut dia, pelatihan ini memiliki sejumlah tujuan. Di antaranya, meningkatkan pemahaman tentang peran dan tanggung jawab pemimpin OSIS, mengembangkan komunikasi yang efektif, membentuk karakter bijaksana hingga meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan dalam organisasi.
Harapannya, setelah seluruh materi diterima, para peserta mampu meningkatkan keterampilannya dalam hal kepemimpinan anggota OSIS. Sehingga mereka mampu mengelola tim dan bertindak sebagai contoh di sekolah. Lalu, diharap peserta bisa berkomunikasi lebih baik dan mampu meningkatkan kerjasama tim.
Dijelaskan Elvira, peserta kegiatan ini sebanyak 331 orang. Terdiri dari 283 peserta. Lalu, ada 48 orang pendamping. "Namun, yang hadir ini belum semua Ketua OSIS. Kita mengutamakan OSIS dari sekolah-sekolah negeri," paparnya.
Nantinya, peserta akan mendapat materi dari sejumlah instruktur yang terdiri dari Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Riau, TVRI Stasiun Riau, serta Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia.
Sementara, Plh Kadisdik Riau, Faisal Ahmadi menilai, peserta harus senang mengikuti kegiatan ini. Karena mereka merupakan angkatan pertama dalam pelaksanaan pelatihan kepemimpinan OSIS tingkat Provinsi Riau ini.
Ini sangat penting. Karena memberi dasar yang kokoh untuk pengembangan pribadi yang profesional. Pemimpin yang efektif tidak bisa mengandalkan insting. Tapi juga harus memahami prinsip kepemimpinan yang baik.
Kegiatan ini fokus mendorong para Ketua OSIS menjadi pemimpin yang mampu memotivasi orang lain, mengelola konflik, menginspirasi dan membuat perubahan positif di lingkungannya. Ketika menghadapi konflik, seorang pemimpin harus objektif. Mengutamakan sikap humanis, tegas, demokratis dan menghargai perbedaan.
Dia juga menyinggung dewasa ini banyak sekali kasus di sekolah yang tak lepas dari pengaruh buruk budaya kebarat-baratan. "Padahal negara kita adalah negeri timur yang menjunjung tinggi nilai kesopanan," ungkapnya. Pengaruh buruk itu bisa didapat dari media sosial, kelompok dan sebagainya.
Hal ini tentunya menjadi masalah bersama. Tidak hanya orangtua, tapi juga guru, pemerintah dan pihak lainnya. Sementara kepada seluruh guru pendamping dianggap perlu melakukan pendekatan simpati dan empati saat membantu remaja menghindari pengaruh-pengaruh negatif di sekitarnya.
Di samping itu, pendamping harus mampu menjadi teladan dengan menghadirkan lingkungan yang positif kepada para siswa dan remaja. Sehingga remaja menjadi individu yang kuat dan mampu mengatasi berbagai tekanan yang ada di sekitar mereka.
Ditambahkan Faisal, pendidikan bukan sekadar pergi sekolah dan mendapat gelar. Tapi juga proses menyerap pengetahuan. Karena itu, generasi milenial dan Generasi Z harus mampu berinovasi memanfaatkan teknologi untuk memperoleh prestasi di berbagai aspek kehidupan. Salah satunya melalui pelatihan yang digelar hari ini.
Dengan pelatihan ini, tambahnya diharap peserta mampu mengembangkan jiwa kepemimpinan yang baik dalam dirinya. Serta mampu menunjukkan pribadi yang baik. Sehingga, kemampuan itu bisa menunjang perkembangan organisasi yang dijalani siswa, dalam hal ini OSIS.
Sementara, kepada para narasumber, Faisal mengharapkan agar mampu memberi pengetahuan yang berguna bagi semua peserta. Sehingga, pengetahuan yang diperoleh dapat disebarkan ke OSIS masing-masing. (*)
What's Your Reaction?