Salat Idul Adha di Kampus UMRI, Khatib Sampaikan Kisah Pengorbanan Nabi Ibrahim

Ratusan orang mengikuti salat ied Idul Adha 1445 Hijriyah di halaman kampus utama Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) pada Senin (17/6/2024) pagi. Wakil Rektor II UMRI, Dr Rasyad Zen bertindak sebagai khatib dalam salat tersebut.

Jun 17, 2024 - 15:58
 0
Salat Idul Adha di Kampus UMRI, Khatib Sampaikan Kisah Pengorbanan Nabi Ibrahim
Kondisi salat ied Idul adha di kampus UMRI, Senin (17/6/2024).

RIAUCERDAS.COM - Ratusan orang mengikuti salat ied Idul Adha 1445 Hijriyah di halaman kampus utama Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) pada Senin (17/6/2024) pagi. Wakil Rektor II UMRI, Dr Rasyad Zen bertindak sebagai khatib dalam salat tersebut.

Salat yang dimulai pada pukul 07.00 WIB lewat itu tidak hanya dihadiri sivitas akademika UMRI. Ada juga warga Muhammadiyah dan masyarakat umum yang tinggal di sekitar kampus.

Usai salat, khatb kemudian naik ke panggung. Mengawali khutbahnya, Rasyad Zen menyampaikan hubungan perayaan Idul Adha dengan kisah Nabi Ibrahim. Menurut dia, di zamannya, Nabi Ibrahim diperintah Allah untuk menyampaikan pada masyarakat agar meninggalkan kebiasaan menyembah berhala. 

Bahkan, saat itu Nabi Ibrahim harus berhadapan dengan ayahnya sendiri yang merupakan pembuat berhala. Namun, karena dengan iman yang kuat, Nabi Ibrahim tetap menghancurkan berhala yang disembah masyarakat di zaman itu.

Akibatnya, Nabi Ibrahim mendapat hukuman bakar dari Raja Namrud karena menghancurkan berhala-berhala. Namun, karena iman yang aktif, nabi Ibrahim selamat dari hukuman tersebut. Tubuhnya yang disulut api tidak terbakar. "Jelas kondisi itu berlawanan dengan hukum alam. Namun, jika hukum Allah berkehendak, siapa yang bisa melawan," tutur khatib.

Menghancurkan berhala menjadi ujian pertama bagi Ibrahim. Dengan cobaan itu, imannya justru terus bertambah. Ujian selanjutnya, Nabi Ibrahim disuruh membunuh anak kesayangannya yang sudah lama ia impikan. Namun, akhirnya Ismail tak jadi dikurbankan. 

Dua peristiwa bersejarah itulah yang diperingati oleh umat Islam saat Idul Adha ini. Sekarang, umat Islam tidak lagi dituntut mengorbankan anak kandung seperti yang dialami Nabi Ibrahim. Namun, nilai ketaatan yang sama hendaknya ditunjukkan oleh seluruh umat Islam.

Kata kurban, tutur Rasyad Zen, juga berarti dekat. Yaitu mengorbankan apa yang dimiliki agar semakin dekat dengan Allah. Berkorban juga sebagai upaya menjadi bermanfaat bagi orang lain. Hal ini menjadi penting karena setiap umat Islam, terutama Muhammadiyah harus mampu berperan di tengah masyarakat.


Demikian pula halnya dengan umat Islam yang berhaji. Semua itu punya tujuan membawa tiap orang meninggalkan dunianya kemudian mendekatkan dengan dunia Allah. Sehingga mereka yang berhaji maupun melakukan umrah semakin dekat dengan Allah. 


"Haji yang mabrur bukan ditunjukkan nilai simbolik dunia. Bukan demi gelar haji di depan nama. Ada juga yang saat ibadah haji, malah selfie ketika sedang tawaf. Padahal, seharusnya saat itu harusnya setiap orang yang berhaji atau umrah fokus beribadah. Karena, haji yang hakiki adalah mengharapkan ridho Allah," tuturnya.

Untuk diketahui, Idul Adha tahun ini, UMRI akan memotong 12 hewan qurban. Terdiri dari delapan ekor sapi, seekor kerbau, dan tiga ekor kambing. Pemotongan hewan qurban akan dilakukan pada Rabu (19/6/2024) yang dimulai pukul 08.00 WIB. di Kampus Utama UMRI.


Rektor UMRI, Dr Saidul Amin, menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak baik pribadi maupun institusi yang telah memberikan kepercayaan kepada UMRI dalam pelaksanaan pemotongan hewan qurban tahun ini. (*)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow