Forum STEM Asia Tenggara di Bali Tegaskan Pentingnya Literasi Digital dan AI untuk Pendidikan Masa Depan

Forum STEM Asia Tenggara di Bali menegaskan pentingnya pendidikan STEM modern, literasi digital, dan kecerdasan buatan dalam menghadapi tantangan global. SEAMEO meluncurkan tiga inisiatif baru: Southeast Asia Day of AI, SciConnect, dan SEA-TEP versi Indonesia.

Sep 26, 2025 - 20:10
 0
Forum STEM Asia Tenggara di Bali Tegaskan Pentingnya Literasi Digital dan AI untuk Pendidikan Masa Depan
Foto bersama peserta Forum STEM Asia Tenggara di Bali. (Sumber: Kemendikdasmen)

RIAUCERDAS.COM, BALI - Pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) semakin dipandang sebagai kunci dalam menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan global. Hal ini ditegaskan dalam Forum on STEM Education in Southeast Asia bertema “Empowering Southeast Asian Educators and Learners with Modern STEM Education” yang digelar di Bali, Kamis (25/9/2025).

Forum ini diinisiasi oleh SEAMEO RECSAM, SEAMEO STEM-ED, dan SEAMEO SEAMOLEC sebagai ruang kolaboratif untuk memperkuat peran guru dan siswa di era transformasi digital.

Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, yang membuka forum, menegaskan bahwa pendidikan STEM harus inovatif, inklusif, dan adaptif. “Forum ini adalah wadah untuk memberdayakan guru, meningkatkan literasi digital, serta memastikan kecerdasan buatan dan pendidikan STEM dapat diakses dan berdampak bagi semua,” ujarnya.

Direktur SEAMOLEC, Cahya Kusuma Ratih, menyebut forum ini penting untuk membekali siswa dengan keterampilan, kreativitas, dan ketangguhan di tengah perubahan global yang cepat. Ia menyoroti kolaborasi tiga pusat SEAMEO: RECSAM di bidang sains dan matematika, STEM-ED dengan fokus kerja sama regional, serta SEAMOLEC melalui inovasi pembelajaran terbuka.

“Bersama, kita memperkuat kolaborasi untuk menyediakan kesempatan pendidikan yang praktis, mudah diakses, dan berdampak nyata bagi guru dan peserta didik,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, diluncurkan tiga inisiatif penting: Southeast Asia Day of AI (SEAMEO STEM-ED), SciConnect untuk menjembatani sains dengan pendidikan dasar (SEAMEO RECSAM), serta versi Indonesia dari modul SEA-TEP (SEAMEO SEAMOLEC). Inisiatif ini menegaskan pentingnya kerja sama lintas negara untuk menjawab tantangan pendidikan modern.

Deputy Director Ministry of Education Brunei Darussalam, Hajah Suriani Binti Haji Noor Hashim, turut menekankan pentingnya pendidikan hijau untuk keberlanjutan. “Pendidikan hijau penting untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan lingkungan, sekaligus membekali mereka dengan keterampilan demi masa depan berkelanjutan,” paparnya.

Forum ini juga memperkuat komitmen negara-negara Asia Tenggara dalam menjadikan literasi digital, kecerdasan buatan, dan STEM sebagai penggerak inklusi, inovasi, serta pemberdayaan di kawasan. Inisiatif ini selaras dengan SDG 4, kerangka kerja UNESCO, ASEAN Work Plan on Education, serta SEAMEO Strategic Plan.

Dengan terobosan yang lahir dari forum ini, SEAMEO menegaskan langkah bersama membangun pendidikan STEM modern yang inklusif, relevan, dan berkelanjutan, guna membekali generasi muda dengan keterampilan abad ke-21, literasi digital, serta kesadaran etis untuk masa depan Asia Tenggara. (rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow