Di Hadapan Mahasiswa Baru UMRI, Haedar Nasir Singgung Praktik Korupsi di Indonesia

Haedar pun menekankan pentingnya berakhlak baik dalam diri mahasiswa. Karena tidak ada gunanya seseorang cerdas, berilmu dan berkeahlian jika akhlaknya rusak.

Sep 14, 2023 - 13:14
 0
Di Hadapan Mahasiswa Baru UMRI, Haedar Nasir Singgung Praktik Korupsi di Indonesia
Ketua Umum PP Muhammadiyah berbicara di hadapan ribuan mahasiswa baru UMRI, Kamis (14/9/2023).

RIAUCERDAS.COM - Pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dan Masa Ta'aruf 2023 bagi mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Kamis (14/9/2023) terasa spesial. Karena, di acara pembukaan, turut hadir Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nasir.

Prof Haedar Nasir tiba disambut Rektor UMRI, Dr Saidul Amin MA dan sejumlah petinggi di kampus itu. Tampak hadir juga sejumlah tokoh Muhammadiyah di Riau serta tokoh masyarakat Riau. Salah satunya, Azlaini Agus.

Ketua PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nasir menyampaikan, tahun lalu, ia berkunjung dan menghadiri PKKMB di sejumlah kampus Muhammadiyah. Seperti di Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dan lainnya. 

Namun, tahun ini, Prof Haedar mengaku hanya datang ke PKKMB UMRI. Hal ini menurutnya sebagai bentuk penghargaan kepada kemajuan UMRI di bawah kepemimpinan Dr Saidul. Termasuk karena kecintaannya kepada seluruh mahasiswa di UMRI.

Kepada mahasiswa baru, Haedar menyampaikan bahwa mereka sudah menjadi bagian dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) yang telah hadir di sejumlah kota di Indonesia dan Malaysia. Karena itu, dia berharap tumbuh kebanggaan dalam diri mahasiswa pada almamaternya. 

Dengan kebanggaan pada almamater ini, mahasiswa diharapkan mampu menjadi pencerah muda. "Pencerah muda yaitu sosok muda yang berilmu dan punya peran luas, insan unggul berkemajuan di berbagai bidang kehidupan dimana pun kalian nanti menjalani kehidupan," kata Haedar.

Dia juga menyampaikan selamat datang kepada mahasiswa non muslim yang memilih berkuliah di kampus Muhammadiyah. Haedar menegaskan, meski berbeda agama, Muhammadiyah tetap menyambut mereka sebagai sesama anak bangsa.  

Haedar berharap, mahasiswa non muslim mampu menyatu dengan mahasiswa Muhammadiyah lainnya. "Kepada mahasiswa muslim, terimalah saudara-saudara kita ini dengan baik. Hidup bersama dalam keberagaman," katanya. Mahasiswa Muhammadiyah, tambahnya, harus mampu hidup dalam keberagaman sebagaimana yang telah diikhtiarkan pendiri bangsa ini. 

Dosen Program Doktor Politik Islam pada Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini juga berharap mahasiswa baru menanamkan dalam diri semangat untuk terus bertumbuh. "Dimanapun kita kuliah, termasuk di universitas swasta, selama niatnya kokoh untuk sukses mencari ilmu, pasti bisa lebih maju," kata Prof Haedar.

Haedar pun menekankan pentingnya berakhlak baik dalam diri mahasiswa. Karena tidak ada gunanya seseorang cerdas, berilmu dan berkeahlian jika akhlaknya rusak. "Jangan jadi orang cerdas tapi minus akhlak," ungkapnya. 

Menurut mantan Pemimpin Redaksi Majalah Suara Muhammadiyah tersebut, negeri ini masih marak praktik korupsi. Ironisnya, pelakunya justru orang berpendidikan. Orang biasa, katanya, mencuri untuk makan dan memenuhi kebutuhan harian. Sementara, banyak orang cerdas yang berbuat jahat dengan jumlah miliaran bahkan triliunan rupiah. (*)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow