Sejumlah Program Capai Target, Kepala BKKBN Riau Apresiasi Sejumlah Mitra
BKKBN Riau menerima SNI Award 2024 terkait sistem manajemen anti penyuapan. Penghargaan tertinggi ini diberikan kepada instansi, organisasi, BUMN dan swasta yang konsisten dalam menerapkan Standar Nasional Indonesia.
RIAUCERDAS.COM, PEKANBARU - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau, Mardalena Wati Yulia mengapresiasi mitra-mitra yang mendukung program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta percepatan penurunan stunting.
Berkat dukungan sejumlah mitra, sejumlah program BKKBN Riau bisa terlaksana dengan baik. Bahkan, tahun ini, BKKBN menerima sejumlah penghargaan atas kinerja yang baik itu.
Terakhir, BKKBN Riau menerima SNI Award 2024 terkait sistem manajemen anti penyuapan. Penghargaan tertinggi ini diberikan kepada instansi, organisasi, BUMN dan swasta yang konsisten dalam menerapkan Standar Nasional Indonesia.
Menurutnya, BKKBN Riau menerima penghargaan perunggu dari BSN karena keberlanjutan sistem anti penyuapan terus berlanjut. Ini sudah tahun ke 17 BSN menggelar acar itu dan BKKBN Riau pertama kali menerimanya.
"Ini tentu tidak luput dari dukungan mitra-mitra kami," papar Mardalena pada Jumat (13/12/2024). Dia berharap, semua bantuan ini akan dibalas menjadi amal ibadah yang terbaik.
Mardalena memaparkan, sejumlah mitra yang mendukung itu di antaranya Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB), Satgas Stunting dan Media Kreatif. "Media sangat membantu sehingga program BKKBN tersosialisasikan," tambahnya.
Salah satu tugas BKKBN, tambahnya, agar perubahan perilaku diterapkan, maka harus disosialisasikan ke masyarakat. Hasil pemutakhiran pendataan keluarga, keluarga yang terpapar program Bangga Kencana sudah melebihi target.
"Dari target 80, 3 persen, capaian bisa 86 persen. Ini tentu tak lepas dari peran media," ujar Mardalena. Termasuk IPKB, Satgas Stunting dan Tim Media Kreatif. Alhasil, saat ini sudah tiga semester kinerja BKKBN Riau dapat penilaian istimewa.
Di samping itu, tim work yang solid juga menjadi faktor pendukung diraihnya penghargaan. Kemudian ada evaluasi berkala. Sehingga jika ada kekurangan kemudian diperbaiki. Lalu ada mitigasi risiko.
"Tim menerima pelatihan tentang mitigasi risiko. Ketika melakukan pelayanan KB, kemungkinan gagal itu ada. Nah itu yang dimitigasi," ujar Mardalena.
Dukungan mitra juga membuat unmet need di Riau mencapai target. Ketika masuk di Riau, Mardalena mengaku ditugaskan menurunkan angka unmet need. Kini sudah di angka 9, 20 persen. Padahal targetnya 12 persen di 2024.
Kemudian angka kontrasepsi modern (modern contraceptive rate/mCPR) dan Indeks Pembangunan Keluarga (Ibangga) hasilnya sudah di atas rata-rata. Riau, kata dia, mengalami penurunan angka stunting setiap tahunnya. Dimana, tahun 2023 sudah di angka 13,6 persen. Ini melebihi target nasional yaitu 14 persen di 2024.
Namun, untuk angka 2024, Mardalena mengaku sedang menunggu hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI). Dia mengharap, hasilnya bagus.
Dijelaskan Mardalena, ke depan BKKBN terus berupaya mendorong program Bangga Kencana dan penurunan stunting terus maksimal. Di antaranya dengan mendukung pembentukan quick win Gerakan Orangtua Asuh Keluarga Berisiko Stunting atau Genting.
Untuk tahun 2025, program ini menargetkan 27 ribu sasaran. Program Genting, katanya, secara nasional, sudah di launching pada bulan September lalu.
Lewat program Genting, intervensi program stunting akan menyasar keluarga yang masuk prioritas 1. Kemudian jika sudah selesai akan dilanjutkan ke prioritas 2 hingga 4. Nantinya, BKKBN akan mendorong semua pihak turut terlibat menjadi orangtua asuh.
Lewat program ini, orangtua asuh diharap menyediakan dana Rp 450 ribu per bulan atau Rp 15 ribu sehari. Bantuan ini perlu berlanjut hingga 6 bulan. Kemudian ada DASHAT (dapur sehat atasi stunting) untuk membantu memberi makanan bergizi.
Ada juga Gerakan Ayah Teladan. Dimana kaum bapak juga diberikan edukasi tentang tumbuh kembang anak. Sehingga, hal-hal tentang tumbuh kembang anak tidak lagi hanya bertumpu pada ibu. (*)
What's Your Reaction?