Kemendikdasmen Targetkan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah, Satu Desa Minimal Satu PAUD
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan komitmennya memperkuat Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah melalui program Satu Desa Satu PAUD dan peningkatan kualitas guru. Program ini menjadi fondasi penting dalam mewujudkan sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045.
RINGKASAN BERITA:
- Satu Desa Satu PAUD sebagai upaya pemerataan akses pendidikan anak usia dini.
- Peningkatan kualitas guru PAUD melalui beasiswa D4/S1 dan sertifikasi.
- Dukungan anggaran dan kebijakan nasional, termasuk PIP untuk murid TK mulai 2026.
RIAUCERDAS.COM, KUNINGAN - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menargetkan pelaksanaan program Wajib Belajar (Wajar) 1 Tahun Prasekolah dengan dua fokus utama, yakni pendirian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di setiap desa serta peningkatan kualitas guru PAUD di seluruh Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, saat kunjungan kerja di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (20/12/2025). Ia menegaskan bahwa penguatan PAUD menjadi kunci utama dalam membangun sumber daya manusia unggul sejak usia dini.
“Kami berkomitmen membangun sumber daya manusia unggul dengan memperkuat Pendidikan Anak Usia Dini. Tidak hanya menambah jumlah TK, tetapi juga meningkatkan kualitas guru-guru PAUD,” ujar Mendikdasmen.
Program Satu Desa Satu PAUD menjadi gerakan nasional untuk memastikan setiap desa memiliki minimal satu lembaga PAUD yang berkualitas. Program ini bertujuan memperluas akses pendidikan dini, mencegah stunting, mengembangkan karakter anak, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak usia emas.
Pendanaan program ini didukung melalui peran aktif pemerintah desa dengan pemanfaatan dana desa untuk sarana prasarana, pelatihan guru, dan operasional.
“Wajib belajar 13 tahun dimulai dari TK. Target kami, satu desa minimal satu TK,” tegas Abdul Mu’ti.
Ia juga menegaskan bahwa berbagai penelitian menunjukkan anak yang mengenyam pendidikan PAUD atau TK memiliki rasa percaya diri dan kesiapan yang lebih baik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang dasar. Masa PAUD disebut sebagai usia emas yang sangat menentukan masa depan anak, baik secara jasmani maupun rohani.
Revitalisasi Satuan Pendidikan
Pada tahun ini, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp16,9 triliun untuk revitalisasi satuan pendidikan, mencakup renovasi dan pembangunan sekolah baru di 16.175 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Mendikdasmen menyebut progres pelaksanaan telah mencapai 99 persen dan sebagian besar telah selesai sepenuhnya.
Dalam kunjungannya ke Kabupaten Kuningan, Mendikdasmen juga meresmikan TK Labschool yang berlokasi di Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Kuningan, sekaligus memastikan penyelesaian bangunan hasil revitalisasi.
“Tahun ini kami akan melakukan revitalisasi sekitar 71 ribu satuan pendidikan. Data ini akan diverifikasi dan divalidasi untuk anggaran 2026, dengan prioritas sekolah terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat,” jelasnya.
Direktur PAUD, Nia Nurhasanah, menekankan pentingnya partisipasi semesta dalam mendukung Indonesia Emas 2045. Menurutnya, PAUD merupakan fondasi paling krusial dalam pembangunan bangsa.
Ia memaparkan tiga strategi utama implementasi Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah, yaitu perluasan akses, peningkatan mutu, dan penguatan tata kelola. “Kunci keberhasilan program prioritas Kemendikdasmen adalah partisipasi semesta,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Kuningan, Wawang Anwarudin, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Mendikdasmen dan menilai sinergi pusat dan daerah menjadi penguat peningkatan mutu pendidikan. Hal senada disampaikan Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, yang menegaskan pendidikan adalah investasi peradaban, bukan sekadar pembangunan fisik.
PIP untuk Murid TK
Dalam kesempatan tersebut, Mendikdasmen menegaskan bahwa mulai tahun 2026, peserta didik TK akan menerima Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp450 ribu per anak. Program ini ditujukan bagi sekitar 888 ribu murid TK di seluruh Indonesia, dengan dana yang akan ditransfer langsung ke rekening peserta didik.
Kemendikdasmen juga mendorong peningkatan kompetensi guru PAUD melalui beasiswa D4/S1. Pada 2025, lebih dari 12 ribu guru telah menerima beasiswa, dan pada 2026 jumlahnya ditargetkan meningkat hingga sekitar 150 ribu guru, dengan prioritas guru TK dan SD.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Kemendikdasmen dalam memperkuat kualitas pendidikan anak usia dini sebagai fondasi utama menuju Indonesia Maju dan Indonesia Emas 2045.