Satyagatra Lancang Kuning Dilantik, Ini Pesan Kepala BKKBN Riau

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Riau Mohd Irzal SE ME melantik Pengurus Satyagatra Lancang Kuning masa bakti 2025-2027 pada Selasa (11/11/2025). H Said Masri SH

Nov 11, 2025 - 14:20
 0
Satyagatra Lancang Kuning Dilantik, Ini Pesan Kepala BKKBN Riau
Kepala BKKBN Riau, Mohd Irzal melantik pengurus Satyagatra Lancang Kuning pada Selasa (11/11/2025).

RIAUCERDAS.COM, PEKANBARU - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Riau Mohd Irzal SE ME melantik Pengurus Satyagatra Lancang Kuning masa bakti 2025-2027 pada Selasa (11/11/2025). H Said Masri SH M.Si menjadi Ketua Pelaksananya.

Pelantikan berlangsung hikmat. Kepala BKKBN Riau juga menyampaikan selamat kepada seluruh pengurus yang baru dilantik. Ia menyampaikan sejumlah pesan. Khususnya terkait program kependudukan dan pembangunan keluarga. 

Disampaikan Mohd Irzal dalam sambutannya, Satyagatra Lancang Kuning tetap mengacu pada regulasi Undang Undang (UU) nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

"UU ini masih digunakan sembari menunggu proses amandemen. Oleh karena itu, UU ini adalah landasan hukum yang kokoh dan kuat dalam menyelenggarakan pengendalian penduduk dan pembangunan keluarga," kata dia. 

Di samping UU nomor 52 tahun 2009, ada regulasi lain yaitu tentang Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN yang diamanatkan sebagai lembaga pemerintah setingkat menteri yang membantu presiden melaksanakan urusan kependudukan dan pembagunan keluarga.

Karena itulah, pemerintah dan pemerintah daerah menetapkan kebijakan pembangunan keluarga. Dimana pembangunan keluarga menggambarkan keluarga di Riau dan Indonesia menjadi keluarga yang berketahanan. "Semua ini dalam rangka meningkatkan kualitas keluarga," paparnya.

Dijelaskan dia, BKKBN saat ini tidak lagi sama dengan dulu. Dimana tugas pokoknya lebih fokus pada pengendalian penduduk. Sekarang, paparnya, kementerian ini mulai berubah dengan fokus mewujudkan keluarga berketahanan. Bukan hanya mengajak atau mengarahkan keluarga menjadi peserta KB tapi juga menjadikan mereka keluarga berkualitas.

Pengembangan program itu salah satunya adalah Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera atau PPKS. Dimana, PPKS mendorong tercapainya Indeks Pembangunan Keluarga yang menunjukkan bagaimana keluarga sehat dan berkualitas. 

"Ciri-cirinya yaitu keluarga sehat, maju mandiri, berwawasan ke depan, harmonis, sejahtera, jumlah anak ideal dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa. Makanya sekarang yang kita kampanyekan adalah Dua Anak Sehat. Tidak lagi Dua Anak Cukup," papar Irzal.

Terkait jumlah anak ideal, menurut dia, mengacu pada daya dukung dan daya tampung dalam sebuah keluarga. Bagaimana keluarga mampu menegakkan bahwa sehat bukan berarti hanya sebatas pada kondisi tubuh, ekonomi dan pendidikan. Tapi bagaimana mewujudkan sehat secara menyeluruh.

Indikator pengukuran kualitas keluarga itu adalah iBangga. Nilainya antara 0 - 100. Misalnya terkait kemandirian. Keluarga harus menunjukkan indikator dalam 6 bulan terakhir, paling sedikit satu anggota keluarga memiliki sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan pokok per bulan.

Lalu dari segi kebahagiaan, dalam enam bulan terakhir setiap anggota keluarga memiliki waktu untuk berinteraksi setiap hari, pengasuhan anak dilakukan bersama antara suami dan istri, keluarga pernah berekreasi bersama di luar rumah dan paling sedikit satu anggota keluarga pernah ikut dalam kegiatan sosial/gotong royong di lingkungan sekitar.

Irzal bersyukur dalam rentang tahun 2021-2024, indeks pembangunan keluarga di Provinsi Riau cenderung meningkat. Saat ini masih dalam kategori baik. Grafik ini perlu terus ditingkatkan demi mewujudkan penduduk berkualitas. 

"Karena keluarga yang punya ketahanan kuat meningkatkan kualitas hidup. Untuk itu BKKBN memberikan pelayanan terpadu demi mencegah masalah yang terjadi di keluarga-keluarga," katanya.

Keberadaan Satyagatra Lancang Kuning ini, tuturnya, untuk menuntaskan masalah-masalah yang berpotensi muncul dalam keluarga. Baik itu kepada suami, istri dan anak. "Satyagatra harus hadir memberikan dukungan moril bagi seluruh keluarga," papar Irzal. 

Misalnya terkait data, Satyagatra harus memilikinya secara mikro dan lengkap. Lalu konsultasi dan konseling balita dan anak, salah satunya memastikan pemenuhan gizi. Sehingga bisa menekan angka stunting. 

Sementara, Ketua Tim Kerja KKPS, dr Alti Idah Anugrah MM menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konselor Satyagatra Lancang Kuning serta pemahaman penyelenggaraannya. Tujuan lainnya yaitu mengukuhkan pengurus Satyagatra Lancang Kuning 2025-2027. 

Dijelaskan dia, Satyagatra Lancang Kuning ini nantinya akan memberikan informasi konseling dan konsultasi tentang program Bangga Kencana, melakukan sosialisasi, menggalang kemitraan dalam mengembangkan Satyagatra Lancang Kuning.

Lalu, melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan Satyagatra Lancang Kuning. Kemudian, melaporkan kegiatan kepada Kepala BKKBN secara berkala.

Dalam kegiatan ini juga ada penyampaian sejumlah materi oleh Penata KB Ahli Madya dari BKKBN mewakili Direktur Direktorat Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan. Kemudian Prof. Dr. Amirah Diniaty, M.Pd.Kons yang merupakan Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Suska Riau. (*)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow