Revitalisasi Sekolah Lampaui Target, Kemendikdasmen Raih Penilaian Publik Tertinggi dalam PHTC Presiden Prabowo

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berhasil melampaui target pelaksanaan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Revitalisasi Satuan Pendidikan yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto. Program ini tidak hanya memperkuat infrastruktur pendidikan, tetapi juga berdampak positif terhadap perekonomian lokal dan mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat.

Nov 11, 2025 - 20:36
 0
Revitalisasi Sekolah Lampaui Target, Kemendikdasmen Raih Penilaian Publik Tertinggi dalam PHTC Presiden Prabowo
Dua orang pekerja tengah melakukan revitalisasi satuan pendidikan beberapa waktu lalu. (Sumber: Kemendikdasmen)

RIAUCERDAS.COM, JAKARTA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung dan mewujudkan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto di sektor pendidikan. Sejak diluncurkan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional 2025, PHTC Revitalisasi Satuan Pendidikan telah memberikan dampak signifikan bagi dunia pendidikan di Indonesia.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Gogot Suharwoto, mengungkapkan bahwa capaian program revitalisasi sekolah melebihi target awal yang telah ditetapkan.

“Wujud nyata komitmen tersebut kami buktikan dengan pencapaian di atas target. Dari target awal 9.429 sekolah, realisasi mencapai 14.071 sekolah penerima manfaat. Di Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, target awal 982 sekolah juga naik menjadi 2.000 sekolah,” ujar Gogot di Jakarta, Minggu (9/11/2025) lalu.

Menurutnya, program PHTC Revitalisasi Satuan Pendidikan diharapkan menjadi pondasi kuat bagi sistem pendidikan nasional, khususnya dalam menyediakan infrastruktur sekolah yang aman, nyaman, dan mendukung proses pembelajaran yang berkualitas.

Lebih lanjut, Gogot menekankan bahwa program revitalisasi ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik sekolah, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.

“Implementasi PHTC Revitalisasi Satuan Pendidikan dilakukan dengan skema swakelola dan melibatkan partisipasi masyarakat setempat. Pendekatan ini tidak hanya mempercepat pembangunan, tetapi juga membuka lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi lokal melalui pembelian bahan bangunan di lingkungan sekitar,” jelasnya.

Program tersebut juga mendapatkan apresiasi luas dari publik. Berdasarkan hasil survei Indo Strategi, Kemendikdasmen menempati peringkat pertama sebagai kementerian terbaik dengan skor 3,35 poin. Temuan Arus Survey Indonesia (ASI) menunjukkan bahwa 78,4% masyarakat menilai baik terhadap pelaksanaan PHTC Revitalisasi Sekolah.

Dari hasil survei yang sama, 29,3% responden menilai program ini berdampak pada lingkungan belajar yang lebih baik, sementara 22,2% menyebutkan peningkatan kenyamanan ruang belajar, 19,8% menilai peningkatan kualitas pendidikan, dan 9,8% menyoroti perluasan akses pendidikan.

Selain itu, hasil riset P3M Universitas Indonesia juga menunjukkan tingkat persepsi publik yang sangat positif, dengan penilaian implementasi program mencapai 96,0% hingga 98,7% dalam kategori baik dan sangat baik.

Dari sisi media sosial, analisis Drone Emprit memperkuat temuan tersebut dengan menunjukkan 95% sentimen positif publik terhadap program rehabilitasi sekolah. Respons positif ini didorong oleh capaian di atas target, penerapan skema swakelola yang transparan dan akuntabel, serta kontribusinya dalam menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.

Dengan keberhasilan ini, Kemendikdasmen menegaskan perannya sebagai motor penggerak utama dalam mendukung agenda prioritas Presiden Prabowo untuk mempercepat peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia. (rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow