Dirjen PAUD Dikdasmen Pastikan Pelaksanaan TKA Berjalan Lancar di SMAN 78 Jakarta

Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) di SMAN 78 Jakarta berjalan lancar dan tertib pada hari pertama, Senin (3/11/2025). Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (PAUD Dikdasmen), Gogot Suharwoto, meninjau langsung jalannya ujian tersebut sejak sesi pertama dimulai pukul 07.30 WIB.

Nov 3, 2025 - 17:42
 0
Dirjen PAUD Dikdasmen Pastikan Pelaksanaan TKA Berjalan Lancar di SMAN 78 Jakarta
Suasana pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik atau TKA di SMAN 78 Jakarta pada Senin (3/11/2025). (Sumber: Kemendikdasmen)

RIAUCERDAS.COM, JAKARTA – Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) di SMAN 78 Jakarta berjalan lancar dan tertib pada hari pertama, Senin (3/11/2025). Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (PAUD Dikdasmen), Gogot Suharwoto, meninjau langsung jalannya ujian tersebut sejak sesi pertama dimulai pukul 07.30 WIB.

Sebanyak 394 siswa mengikuti TKA yang dibagi dalam dua sesi dan dua gelombang. Gogot mengapresiasi kesiapan sekolah yang telah memastikan seluruh sarana dan prasarana berfungsi dengan baik.

“Alhamdulillah tepat pukul 07.30 TKA dimulai, token keluar semua, perangkat berfungsi, koneksi stabil, listrik aman, dan AC menyala,” ujarnya.

Gogot menambahkan, apabila terjadi kendala teknis, siswa dapat melapor ke dinas pendidikan setempat untuk dijadwalkan TKA susulan pada 17–23 November 2025. Ia juga mengingatkan agar siswa tidak mencari bocoran soal. “Soal diacak karena setiap ruangan dan token berbeda. Jadi, jangan cari bocoran,” tegasnya.

Kepala SMAN 78, Marjuki Miad, mengatakan sekolah telah melakukan berbagai persiapan agar TKA berjalan lancar, termasuk uji coba dan gladi bersih. Ketua Panitia TKA, Syukur Eko Rahardjo, menambahkan seluruh tahapan simulasi berjalan baik dan hari pertama terlaksana sesuai harapan.

Guru Fisika SMAN 78, Siti Holilah, menjelaskan sekolah menyiapkan tiga ruang ujian. Dua ruang digunakan peserta yang membawa laptop pribadi, sementara satu ruang difasilitasi komputer sekolah bagi 86 siswa yang tidak memiliki perangkat sendiri. “Kami ingin memastikan semua anak bisa ikut TKA tanpa hambatan,” ujarnya.

Sebelum tes dimulai, peserta dikumpulkan di aula untuk berdoa, mendapatkan pembekalan mental, dan mengumpulkan gawai ke panitia. “Semoga empat hari ke depan berjalan lancar dan anak-anak mendapatkan hasil yang membanggakan,” harap Siti.

Dirjen Gogot menegaskan, TKA tidak bersifat wajib dan tidak menentukan kelulusan. Ujian ini menjadi sarana pengukuran kemampuan akademik yang dapat dimanfaatkan siswa secara sukarela. “Tidak ada keterpaksaan. Prinsipnya, pelaksanaan TKA harus jujur dan gembira,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Kepala Bidang SMP-SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Ali Mukodas, yang menyebut TKA bermanfaat untuk mempersiapkan siswa ke jenjang pendidikan lebih tinggi.

“Tagline TKA adalah jujur dan gembira. Hasilnya bisa digunakan sebagai bahan evaluasi bagi siswa,” katanya.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan DKI Jakarta, dari 62.173 siswa, sebanyak 59.830 siswa atau 96,31 persen mengikuti TKA. “Kami tidak memaksa anak ikut TKA, tetapi memberi kesempatan agar mereka bisa mengukur kemampuan akademiknya,” tambah Ali.

Salah satu peserta, Revo Syailendra, siswa kelas XII SMAN 78, mengaku lega setelah menyelesaikan tes. “Tes berjalan lancar, tidak ada kendala token. Soalnya cukup menantang dan kompleks,” ujarnya.

Revo menilai TKA membantu mengasah kemampuan menjelang seleksi perguruan tinggi. Hal serupa disampaikan siswa lainnya, Bilqis dan Clarisa, yang menilai latihan soal dan manajemen waktu menjadi kunci keberhasilan.

“Soalnya banyak analisis, jadi harus sering berlatih dan pandai mengatur waktu,” ujar keduanya.

Pelaksanaan TKA di SMAN 78 Jakarta menjadi contoh kesiapan sekolah dalam menjalankan ujian berbasis teknologi secara jujur, tertib, dan menyenangkan bagi siswa. (rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow