Uji Coba PJJ di Sekolah Indonesia Kinabalu, Harapan Baru Anak Pekerja Migran untuk Lanjut Sekolah

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Ditjen Pendidikan Vokasi PKPLK menggelar uji terap Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) jenjang menengah di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, Malaysia. Program ini diharapkan menjadi solusi bagi anak-anak pekerja migran Indonesia yang selama ini sulit mengakses pendidikan karena hambatan geografis dan ekonomi.

Aug 7, 2025 - 15:14
 0
Uji Coba PJJ di Sekolah Indonesia Kinabalu, Harapan Baru Anak Pekerja Migran untuk Lanjut Sekolah
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK resmi meluncurkan uji terap penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) jenjang pendidikan menengah. Kegiatan ini dimulai secara simbolis, Kamis (7/8/2025) di Jakarta. (Sumber: Kemendikdasmen)

RIAUCERDAS.COM, JAKARTA – Dalam upaya memperluas akses pendidikan yang inklusif dan bermutu bagi seluruh anak Indonesia, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK resmi meluncurkan uji terap penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) jenjang pendidikan menengah. Kegiatan ini dimulai secara simbolis di Jakarta, Kamis (7/8/2025), dengan lokasi uji terap di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), Malaysia.

Uji terap ini diarahkan untuk menjangkau anak-anak Indonesia, khususnya anak pekerja migran di Sabah dan Serawak, Malaysia, yang selama ini kesulitan mendapatkan layanan pendidikan formal. Didampingi oleh SMA Negeri 2 Padalarang, Jawa Barat, program ini akan mengembangkan model ideal PJJ bagi wilayah-wilayah dengan tantangan geografis dan keterbatasan akses.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa PJJ adalah langkah afirmatif untuk menjangkau mereka yang belum terlayani oleh sistem pendidikan konvensional.

“Pendidikan bukan hanya soal schooling, tapi learning. PJJ memungkinkan anak-anak kita belajar dari mana saja, termasuk mereka yang tinggal di wilayah 3T atau anak-anak buruh migran,” ujar Menteri Abdul Mu’ti.

Ia menekankan bahwa pendidikan menengah berperan strategis dalam membentuk karakter, pengetahuan, dan keterampilan siswa sebelum melanjutkan ke perguruan tinggi atau dunia kerja. Karena itu, model PJJ harus dirancang sesuai kebutuhan anak-anak di daerah dengan keterbatasan akses pendidikan.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, Tatang Muttaqin, menjelaskan bahwa SIKK dipilih karena representatif dengan karakteristik wilayah 3T. SIKK telah menyelenggarakan SMA Terbuka dan memiliki jaringan pusat layanan belajar (Community Learning Center/CLC) di ratusan lokasi perkebunan sawit di Sabah dan Serawak.

“Uji terap ini menjadi bukti nyata kehadiran negara bagi anak-anak pekerja migran Indonesia yang ingin tetap belajar meski tinggal di lokasi dengan akses sangat terbatas,” ujar Tatang.

Salah satu murid PJJ dari SIKK, Kasmiati, yang tinggal di Felda Lahad Datu, Sabah, menceritakan tantangan yang dihadapi untuk bersekolah secara tatap muka. Dengan jarak sembilan jam dari rumah ke sekolah, ditambah beban membantu orang tua bekerja di ladang sawit, Kasmiati sempat mengira cita-citanya untuk sekolah akan terhenti.

“Dengan PJJ ini, saya punya harapan bisa lanjut sekolah, bahkan sampai ke perguruan tinggi. Saya tidak ingin hanya bekerja di kebun selamanya, saya ingin sukses dan kembali membangun Indonesia,” tutur remaja asal Sulawesi Selatan itu.

Uji terap PJJ ini bukan sekadar eksperimen, melainkan fondasi masa depan pendidikan yang menjangkau semua anak bangsa, tanpa terkecuali. Ditjen Vokasi PKPLK berharap inisiatif ini menjadi model nasional untuk pemerataan pendidikan menengah, terutama di wilayah yang sulit dijangkau.(rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow