Kemendikdasmen Gelar Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah di Jawa Tengah

Kemendikdasmen menggelar Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah Jawa Tengah Angkatan 1 di Surakarta pada 6–15 September 2025, diikuti 568 guru dari berbagai jenjang. Menteri Abdul Mu’ti menegaskan pentingnya peningkatan kompetensi kepala sekolah sebagai bagian kebijakan Pendidikan Bermutu untuk Semua. Dirjen Nunuk Suryani menekankan kepemimpinan berpengaruh besar pada hasil belajar siswa. Kebutuhan kepala sekolah di Jateng turun 58,4 persen sejak Mei 2025. Peserta pelatihan berharap dapat menerapkan pola pikir bertumbuh dalam pengelolaan sekolah.

Sep 14, 2025 - 12:06
 0
Kemendikdasmen Gelar Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah di Jawa Tengah
Para peserta Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah Jawa Tengah Angkatan 1 di Surakarta pada 6–15 September 2025, diikuti 568 guru dari berbagai jenjang. (Sumber: Kemendikdasmen)

RIAUCERDAS.COM, SEMARANG - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyelenggarakan Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS) Provinsi Jawa Tengah Angkatan 1 pada 6–15 September 2025 di Surakarta. Kegiatan ini diikuti 568 guru dari berbagai jenjang pendidikan, terdiri atas 248 peserta dari regional Semarang dan 320 dari regional Solo.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari kebijakan Pendidikan Bermutu untuk Semua. Ia menekankan pentingnya peningkatan kompetensi kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan. “Belajar bukan sekadar proses transfer pengetahuan, tetapi bagaimana melakukan transformasi ilmu. Guru adalah kunci yang tidak bisa digantikan teknologi,” ujarnya, Sabtu (13/9/2025).

Pelatihan ini didasarkan pada Permendikdasmen Nomor 7 Tahun 2025 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah, yang menjadi payung Program Kepemimpinan Sekolah. Regulasi ini dinilai mampu mempercepat pengisian kekosongan kepala sekolah secara profesional dan berbasis meritokrasi.

Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru, Nunuk Suryani, menambahkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah merupakan faktor penting dalam peningkatan hasil belajar siswa setelah kualitas guru. “Kepala sekolah visioner dan kolaboratif mampu menciptakan iklim belajar yang lebih sehat serta capaian belajar lebih baik,” tegasnya.

Data Kemendikdasmen menunjukkan kebutuhan kepala sekolah di Jawa Tengah menurun 58,4 persen, dari 15.446 pada Mei 2025 menjadi 6.428 pada September 2025. Untuk sekolah negeri, kebutuhan turun 27,9 persen pada periode yang sama.

Salah satu peserta, Mustarman dari SD Negeri 1 Kutosari, Kebumen, menyebut pelatihan ini membuka wawasan tentang pentingnya pola pikir bertumbuh bagi pemimpin sekolah. Ia berharap ilmu yang diperoleh dapat diterapkan untuk mengoptimalkan aset sekolah.

Pelatihan ini menghadirkan pengajar dari Widyaiswara, Pengembang Teknologi Pembelajaran, Widyaprada, pengawas sekolah, hingga dosen. Dengan kegiatan ini, Kemendikdasmen berharap lahir kepala sekolah visioner, kolaboratif, dan adaptif menghadapi tantangan pendidikan di era baru. (rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow