Kemendikdasmen Gelar Kamus Masuk Sekolah dan Bineka Keliling di Jakarta

Kemendikdasmen melalui Badan Bahasa menggelar program Kamus Masuk Sekolah dan Bineka Keliling di lima sekolah Jakarta, 8–12 September 2025. Program ini memperkenalkan KBBI edisi keenam dengan 207.514 entri sebagai pedoman literasi sekaligus mengajak siswa melestarikan bahasa daerah lewat Lab Bineka.

Sep 13, 2025 - 19:54
 0
Kemendikdasmen Gelar Kamus Masuk Sekolah dan Bineka Keliling di Jakarta
Empat orang siswa tengah membaca kamus. Kemendikdasmen melalui Badan Bahasa menggelar program Kamus Masuk Sekolah dan Bineka Keliling di lima sekolah Jakarta. (Sumber: Kemendikdasmen)

RIAUCERDAS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) melaksanakan program Diseminasi Pengembangan Bahasa: Kamus Masuk Sekolah dan Bineka Keliling di lima sekolah di Jakarta, 8–12 September 2025.

Sekolah yang menjadi sasaran adalah SDN Ragunan 08, SDN Kebagusan 01, SMPN 41 Jakarta, SMPN 103 Jakarta, dan SMAN 38 Jakarta. Program ini merupakan implementasi prioritas Kemendikdasmen dalam pembangunan kebahasaan dan kesastraan.

Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menegaskan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi keenam dengan 207.514 entri kosakata menjadi pedoman penting bagi generasi muda untuk berpikir, menulis, dan berbicara dengan baik. Ia berharap kegiatan Kamus Masuk Sekolah dapat dilaksanakan secara luas oleh seluruh Balai Bahasa di Indonesia.

Selain itu, Bineka Keliling menghadirkan keberagaman bahasa daerah melalui pameran virtual mini dan media interaktif. Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Dora Amalia, menekankan pentingnya reference skill serta kesadaran melestarikan bahasa daerah sejak dini.

Wakil Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Sarjoko, menyebut program ini sebagai terobosan pembelajaran kebahasaan. Dukungan juga datang dari guru dan siswa, salah satunya Dilan dari SMPN 41 Jakarta yang mengaku lebih sadar akan pentingnya melestarikan bahasa daerah sebagai identitas bangsa.

Program ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem literasi nasional, menjaga bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, sekaligus melestarikan 718 bahasa daerah yang dimiliki Indonesia. (rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow