Kemendikdasmen Tegaskan Komitmen Penguatan Pembelajaran BIPA di KIPBIPA XIII
Kemendikdasmen melalui Badan Bahasa menegaskan komitmen memperkuat pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) dalam Konferensi Internasional Pengajaran BIPA (KIPBIPA) XIII di Universitas Negeri Malang, 11–12 September 2025. Acara diikuti 361 peserta dari dalam dan luar negeri, menghadirkan pakar internasional dan nasional.

RIAUCERDAS.COM, MALANG – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menegaskan komitmennya memperkuat penjaminan mutu pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Komitmen itu diwujudkan melalui penyelenggaraan Konferensi Internasional Pengajaran BIPA (KIPBIPA) XIII di Universitas Negeri Malang, 11–12 September 2025, yang diikuti 361 peserta dari dalam dan luar negeri.
Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menekankan bahwa internasionalisasi bahasa Indonesia harus sejalan dengan pengutamaan bahasa Indonesia di tanah air. “Penginternasionalan bahasa Indonesia melalui pembelajaran BIPA menjadi strategi utama dalam membangun kedaulatan bahasa,” ujarnya.
Hafidz menjelaskan, Badan Bahasa berperan pada regulasi, koordinasi, dan fasilitasi pembelajaran BIPA. Upaya ini dilakukan melalui penyediaan standar, bahan ajar, pemberdayaan pengajar, kompetisi, hingga forum ke-BIPA-an. Selama sepuluh tahun terakhir, Badan Bahasa telah menugaskan 352 pengajar BIPA ke 772 lembaga di 57 negara, melayani lebih dari 200 ribu pemelajar asing. Sejak 2020, apresiasi juga diberikan melalui Festival Handai Indonesia yang melibatkan 1.129 peserta dari 92 negara.
Rektor Universitas Negeri Malang, Hariyono, saat membuka konferensi, mengingatkan pentingnya memahami riwayat bahasa Indonesia sebagai pijakan filosofis menuju bahasa global. “Bahasa Indonesia lahir dari bahasa persatuan, menjadi bahasa negara, berkembang sebagai bahasa ilmu, dan kini diperjuangkan sebagai bahasa dunia,” tuturnya.
KIPBIPA XIII terselenggara atas kerja sama Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Malang dan APPBIPA, dengan dukungan penuh Badan Bahasa. Konferensi menghadirkan pakar internasional seperti George Quinn (Australia), Habib Zarbaliyev (Azerbaijan), Koh Young Hun (Korea Selatan), dan Ellen Rafferty (AS), serta akademisi dalam negeri seperti Herry Yogaswara (BRIN) dan Liliana Muliastuti (UNJ).
Staf Ahli Mendikdasmen Bidang Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga, Biyanto, turut hadir mendukung pelaksanaan acara. Konferensi ini menjadi ruang kolaborasi pemerintah, akademisi, dan praktisi dalam memperkuat jejaring kerja sama pengajaran bahasa Indonesia.
Dengan momentum KIPBIPA XIII, Kemendikdasmen menegaskan kembali strategi penginternasionalan bahasa Indonesia melalui pembelajaran BIPA yang bermutu, sekaligus memperkuat kedaulatan dan pemartabatan bahasa Indonesia di tingkat global. (rls)
What's Your Reaction?






