Rajutan Handmade Hingga Virtual Reality di Pameran Pendidikan Konsolnas
Penyelenggaraan pameran ini diharapkan dapat terbangun ruang kolaborasi yang semakin luas serta tercipta jejaring yang kuat antar unit kerja dalam memperkuat layanan pendidikan dasar dan menengah.

RIAUCERDAS.COM, DEPOK – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyelenggarakan pameran pendidikan sebagai rangkaian dari Konsolidasi Nasional (Konsolnas) Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2025, di Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia (PPSDM), Depok, Jawa Barat, mulai dari tanggal 28 sampai dengan 30 April 2025.
Dalam pembukaan pameran, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, menyampaikan bahwa momentum pameran pendidikan ini selain untuk memperlihatkan komitmen nyata dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan dasar dan menengah di seluruh Indonesia juga menunjukkan pendidikan adalah fondasi untuk masa depan Bangsa Indonesia.
"Upaya pameran ini harus menghadirkan inovasi dengan memperluas pemerataan akses serta memastikan keadaan bagi seluruh murid tanpa terkecuali," ucap Wamen Atip saat membuka pameran, Senin (28/4/2025).
Ia menegaskan bahwa penyelenggaraan pameran ini diharapkan dapat terbangun ruang kolaborasi yang semakin luas serta tercipta jejaring yang kuat antar unit kerja dalam memperkuat layanan pendidikan dasar dan menengah.
Sehingga dalam tantangan di masa depan yang semakin kompleks ditandai oleh pesatnya perkembangan teknologi digital.
"Dinamika sosial dalam masyarakat hingga tuntutan dunia kerja global akan menuntut kita untuk terus beradaptasi berinovasi dan membangun karakter murid yang tangguh, sebagai langkah strategis untuk memperkuat sinergi mempercepat transformasi dan meneguhkan komitmen kita dalam menghadirkan Pendidikan Bermutu untuk Semua," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal, Suharti, menyampaikan dalam laporannya bahwa tujuan pameran pendidikan ini adalah untuk menampilkan capaian program, inovasi, dan praktik baik dari seluruh unit kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
"Selain menampilkan capaian, pameran ini juga meningkatkan sinergi antar-unit dalam memperkuat layanan pendidikan dasar dan menengah yang bermutu, merata, dan berkeadilan. Serta memperluas inspirasi dan kolaborasi untuk mendukung transformasi pendidikan nasional yang berkelanjutan," ucap Suharti.
Harapan dari kegiatan ini, terangnya, agar peserta Konsolnas dapat saling belajar, berbagi pengalaman, memperluas jejaring, serta memperkuat komitmen untuk bersama-sama membangun pendidikan dasar dan menengah yang lebih unggul, adaptif, dan berkelanjutan serta informasi berharga dan inspirasi bagi pengunjung untuk bisa mengadopsi dan mengimplementasikan di daerah masing-masing.
Sebagai informasi, pameran ini melibatkan seluruh unit-unit utama di lingkungan Kemendikdasmen, yaitu Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PDM); Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pelatihan Guru (Ditjen GTK dan PG).
Lalu, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (Ditjen Diksi PKLK); Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP); serta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa).
Selain itu, turut berpartisipasi sejumlah satuan kerja lain di bawah Sekretariat Jenderal seperti Pusat Penguatan Karakter, Pusat Prestasi Nasional, Pusat Data dan Teknologi Informasi, serta Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Dan partisipasi juga melibatkan satuan pendidikan, lembaga kursus, unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan Kemendikdasmen, dan mitra terkait.
Agaya Nupraba, Guru TIK SMA Plus PGRI Cibinong, yang memamerkan hasil produk karya siswa untuk menunjang pembelajaran yang interaktif, mengungkapkan bahwa dimulai dari aplikasi kimia interaktif yang ditampilkan menggunakan layar interaktif, lalu dengan Virtual Reality (VR) dalam konteks Aritematika, pembelajaran Sejarah juga dapat disampaikan dengan menggunakan teknologi Augmented Reality.
”Pembelajaran menggunakan teknologi seperti Virtual Reality, Augmented Reality, dan lainnya telah diimplementasikan SMA Plus PGRI Cibinong dengan Smart Board,” ungkap Agaya.
Pada pameran pendidikan di stan yang berbeda, implementasi teknologi AI dalam pengawasan Alat Pelindung Diri (APD) juga dipamerkan oleh SMK Mitra Industri MM2100, yang dirancang untuk meningkatkan pengawasan penggunaan APD di tempat kerja.
Dalam sistem ini, dapat dijalankan menggunakan perangkat lunak Python dalam platform Anaconda dan Visual Studio sebagai lingkungan pengembangannya.
Menariknya, Alicia Gracia, Murid SMKN 1 Ciomas, mengatakan bahwa dalam pameran ini memberikan kesempatan untuk menunjukkan keberhasilan jurusan produksi film animasi yang dapat membuat kreatifitas anak-anak Indonesia semakin meningkat.
Dimulai dari merancang storyboard untuk memvisualisasikan alur cerita, dilanjutkan dengan desain karakter dan lingkungan dengan menggunakan concept art.
”Banyak para alumni SMKN 1 Ciomas yang telah bekerja di rumah produksi film animasi terkenal setelah lulus sekolah, seperti saat ini ada alumni yang membuat animasi dalam film Jumbo yang masih ditayangkan pada bioskop di Indonesia,” ujar Alicia.
Di sisi lain, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Bekasi menawarkan keterampilan bagi murid dengan teknik dan cara unik serta kreatif dalam proses rajutan handmade. Lalu Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Sangkuriang juga berkesempatan mengisi stan dengan ”Kopi Langa Bogor” yang dikelola oleh para alumni program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) bidang barista. (rls)
What's Your Reaction?






