Serahkan SK PPPK, Gubri Minta Guru Tak Segan Bertanya
Kepada guru penerima SK PPPK, Gubri berpesan agar terus belajar dan tidak segan-segan bertanya kepada guru yang mengajar di sekolah favorit yang ada di Riau. Khususnya terkait inovasi dan metode yang digunakan dalam proses mengajar.
RIAUCERDAS.COM - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) fungsional guru di wilayah kerja Kota Pekanbaru formasi 2022, Selasa (1/8/2023) di SMA Negeri 2 Pekanbaru.
Ada sebanyak 614 guru yang menerima SK PPPK di Kota Pekanbaru. Rencananya, Gubri juga akan melakukan penyerahan SK untuk PPPK di kabupaten/kota lain secara bergantian.
Kepada guru penerima SK PPPK, Gubri berpesan agar terus belajar dan tidak segan-segan bertanya kepada guru yang mengajar di sekolah favorit yang ada di Riau. Khususnya terkait inovasi dan metode yang digunakan dalam proses mengajar.
"SMA terbaik di Riau ini, SMAN 8 Pekanbaru, SMA plus, SMAN 1 Pekanbaru, dan SMA Darma Yudha. Maka saya minta, para guru lainnya tak perlu gengsi untuk bertanya kepada guru di sana, bertanya bagaimana metode yg mereka gunakan agar murid itu cepat menangkap pelajaran. Jangan kita gengsi untuk kemajuan negeri ini bapak dan ibu," kata Gubri.
Dijelaskan dia, nasib generasi penerus bangsa berada di tangan para tenaga pendidik. Karenanya, para pendidik mesti memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas peserta didik.
"Mengapa kami memberikan sekolah gratis, mempersiapkan dana BOS? Hal ini agar bapak dan ibu tidak perlu memikirkan lagi. Bapak dan ibu fokus saja untuk meningkatkan kualitas anak didik kita, sesuai dengan inovasi yang dibuat oleh kepala sekolah yang juga didukung oleh semua guru," pesannya.
Jika hal ini dijadikan pedoman, Syamsuar meminta para guru bersiap karena Riau akan mampu bersaing dengan anak-anak lainnya di seluruh Indonesia.
Dia mengakui, jika dari segi prestasi, saat ini anak-anak di Riau tidak kalah dengan anak daerah lain. Buktinya, anak-anak Riau banyak yang meraih prestasi di olimpiade nasional maupun internasional.
"Hal ini berkat kerja keras bapak dan ibu. Namun, tidak cukup dengan sekian anak saja, kalau bisa persentasenya lebih banyak dan merata di setiap sekolah," tuturnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, 56 persen penduduk Riau diisi oleh usia muda, angka tersebut tiap tahunnya akan mengalami peningkatan. Usia muda, kata Gubri, adalah usia yang produktif, dan harus diperhatikan pendidikannya demi masa depan bangsa.
"Kalau kita biarkan, tidak perduli dengan pendidikannya, maka akan tidak jelas masa depannya, dan itu bahaya bagi negara ini," tuturnya.
Karena itulah pihaknya menekankan perhatian pada sekolah paling diutamakan. Sehingga para guru bisa mempersiapkan generasi emas yang nantinya akan memimpin daerah dan negara di masa mendatang. (*)
What's Your Reaction?