Transformasi Pendidikan di Pekanbaru: SMAN 13 dan SDN 36 Terapkan “Jeda Ceria” dan 7 Kebiasaan Anak Hebat
SMAN 13 dan SDN 36 Pekanbaru menjadi pelopor transformasi pendidikan karakter di Riau melalui implementasi program “Jeda Ceria” dan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7KAIH). Melibatkan guru, murid, dan orang tua, kedua sekolah ini menghadirkan inovasi pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, didukung penuh oleh Dinas Pendidikan Provinsi Riau.

RIAUCERDAS.COM, PEKANBARU – Dua sekolah di Pekanbaru, SMAN 13 dan SDN 36, menjadi contoh pelaksana transformasi pendidikan menyeluruh dengan mengintegrasikan program “Jeda Ceria” serta 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7KAIH) dalam keseharian belajar. Inovasi yang diusung oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) ini terbukti membawa dampak positif terhadap semangat belajar dan pembentukan karakter murid.
Kepala SMAN 13 Pekanbaru, Benny Rio Denaldy, menyebutkan bahwa transformasi pendidikan tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan perlu melibatkan seluruh elemen sekolah, termasuk guru, murid, orang tua, dan masyarakat. “Kami berupaya agar program ini berjalan dengan baik dan berdampak langsung,” ujar Benny, Kamis (24/7/2025).
Salah satu program unggulan, “Jeda Ceria”, diterapkan sebagai aktivitas jeda dengan gerakan fisik ringan di sela-sela pelajaran. Program ini dinilai efektif menjaga semangat belajar, meningkatkan konsentrasi, dan membentuk kebiasaan hidup aktif di kalangan siswa. “Suasana kelas jadi lebih hidup, murid lebih antusias, dan proses belajar menjadi jauh lebih efektif,” tambah Benny.
Selain itu, SMAN 13 juga telah mengintegrasikan 7KAIH ke dalam kegiatan lintas mata pelajaran, melalui keteladanan guru dan kegiatan ekstrakurikuler. Benny menegaskan bahwa tujuan akhir dari transformasi ini adalah membentuk generasi yang cerdas secara akademik sekaligus kuat secara karakter.
Senada dengan itu, Kepala SDN 36 Pekanbaru, Dewi Sasmita, mengungkapkan bahwa sekolahnya juga secara aktif melaksanakan program “Jeda Ceria” serta “Senam Anak Indonesia Hebat”. Guru dan tenaga kependidikan berperan sebagai fasilitator untuk mendorong partisipasi murid dalam kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat bagi konsentrasi belajar.
Dewi menjelaskan bahwa 7KAIH diimplementasikan melalui pembiasaan harian, literasi pagi, kegiatan kokurikuler, hingga peran guru sebagai role model. SDN 36 juga menerapkan program “Sekolah Sahabat Keluarga” untuk membangun sinergi antara rumah dan sekolah. “Pelibatan orang tua sangat penting untuk menjaga kesinambungan nilai-nilai baik antara rumah dan sekolah,” tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Erisman Yahya, menyambut baik langkah dua sekolah ini dalam mendukung program Kemendikdasmen. Ia menilai bahwa transformasi pendidikan berbasis karakter akan berdampak positif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran secara menyeluruh. “Jeda Ceria dapat membantu mengelola emosi murid, mengurangi stres, serta meningkatkan fokus belajar,” ujarnya. (rls)
What's Your Reaction?






