Siswa SMKN 2 Pekanbaru Raih Juara 1 Nasional di Samsung Innovation Campus Batch 6
Inovasi ini dirancang sebagai perangkat pembelajaran praktis untuk memperkenalkan konsep AI dan IoT kepada pelajar. EduKit AIoT ESP32 tidak hanya menunjukkan kecanggihan teknologi, tetapi juga menjadi solusi atas masalah kurangnya alat praktikum Internet of Things (IoT), dan Artificial Intelligence (AI) di sekolah serta lembaga kursus.

RIAUCERDAS.COM, PEKANBARU – Kabar membanggakan datang dari dunia pendidikan vokasi di Riau. Tim siswa dari SMKN 2 Pekanbaru sukses meraih Juara 1 tingkat nasional dalam ajang bergengsi Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 6 tahun 2024/2025, melalui inovasi alat praktikum teknologi edukatif berbasis Artificial Intelligence of Things (AIoT) bernama EduKit AIoT ESP32.
Inovasi ini dirancang sebagai perangkat pembelajaran praktis untuk memperkenalkan konsep AI dan IoT kepada pelajar. EduKit AIoT ESP32 tidak hanya menunjukkan kecanggihan teknologi, tetapi juga menjadi solusi atas masalah kurangnya alat praktikum Internet of Things (IoT), dan Artificial Intelligence (AI) di sekolah serta lembaga kursus.
“SIC membuka pikiran kami dan menjadi bukti bahwa ide sederhana pun dapat berdampak besar. Kami ingin membuat alat belajar yang sederhana, terjangkau, dan langsung bisa digunakan oleh siswa dan guru. Kami ingin menjadikan Edukit sebagai produk siap pakai, membuat modul pembelajaran AIoT nasional, dan membuka aksesnya ke sekolah-sekolah di daerah 3T,” ujar Rahsya Benova Akbar, perwakilan tim 1 STI Pekanbaru dilansir dari situs resmi Samsung.
Keberhasilan tim SMKN 2 Pekanbaru merupakan hasil dari proses seleksi ketat yang melibatkan 10.623 peserta dari seluruh Indonesia, menjadikan Batch 6 sebagai penyelenggaraan SIC dengan jumlah peserta terbesar sejak program ini dimulai. Program SIC sendiri memberikan pelatihan intensif di bidang coding, pemrograman, IoT, dan AI, serta bimbingan langsung dari para profesional industri dan akademisi.
Setelah melalui pembinaan dan penilaian menyeluruh, termasuk presentasi demo produk, EduKit AIoT ESP32 dinobatkan sebagai tim terbaik pertama dalam kategori SMK. Penilaiannya berdasarkan beberapa aspek. Seperti feasibility, dampak, segmentasi user, user dan business flow, feature, tampilan produk akhir, keterampilan pitching dan presentasi serta rencana lanjut dari proyek yang dibuat.
Untuk diketahui, dewan juri dalam kegiatan ini masing-masing dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Kementerian Agama, Badan Riset Inovasi Nasional, Samsung R & D Institute Indonesia, dan Hacktivate.
Direktur Sekolah Menengah Kejuruan – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Dr. Arie Wibowo Khurniawan, S.Si., M.Ak menjelaskan, program SIC mendapat dukungan penuh dan apresiasi dari berbagai kementerian yang memandang inisiatif ini sebagai mitra strategis dalam membentuk generasi muda yang unggul, berdaya saing global, dan adaptif terhadap tantangan masa depan berbasis teknologi.
“Lebih dari sekadar pengembangan keterampilan teknis, solusi-solusi yang dihasilkan peserta SIC mencerminkan kepedulian sosial serta semangat untuk membawa perubahan positif di tengah masyarakat. Ini sejalan dengan komitmen Direktorat SMK dalam menghadirkan pendidikan bermutu untuk semua—pendidikan yang inklusif, relevan, dan berdampak nyata,” ujarnya.
Sementara, Banu Afwan Pribadi, Product Integration Group Head, Samsung R&D Institute Indonesia menilai, melalui sinergi antara sektor swasta dan pemerintah, SIC terus membuktikan komitmennya dalam memperkuat fondasi ekosistem pendidikan teknologi di Indonesia – dengan menjangkau lebih banyak talenta dari berbagai latar belakang dan wilayah.
“Melalui SIC, kami tidak hanya membekali peserta dengan keterampilan teknis seperti coding and programming, AI, dan IoT, tetapi juga menanamkan mindset problem solving dan kolaborasi. Kami percaya bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi besar untuk menciptakan solusi teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat,” tambahnya.
Sementara, Bagus Erlangga selaku Head of Corporate Marketing Samsung Electronics Indonesia mengaku bangga dengan terus bertumbuhnya SIC sebagai platform pencetak talenta digital Tanah Air. Dia menegaskan, program ini tak sekadar memberikan pembelajaran teknis, tapi juga menumbuhkan empat, kolaborasi dan semangat inovasi.
"Ketiganya dibutuhkan untuk menjawab tantangan sosial dengan teknologi. Dengan dukungan ekosistem yang tepat, kami percaya generasi muda Indonesia siap menjadi motor penggerak kemajuan bangsa," ujarnya.
Prestasi SMKN 2 Pekanbaru menjadi bukti nyata bahwa pelajar dari Riau mampu bersaing di tingkat nasional, bahkan menjadi pelopor solusi teknologi pendidikan yang adaptif dan relevan dengan kebutuhan zaman. (*)
What's Your Reaction?






