Selamat, Perpustakaan Cahaya Aksara SMAN 5 Pekanbaru Raih Juara Nasional
Perpustakaan Cahaya Aksara menempati juara harapan 2 di ajang perpustakaan sekolah/madrasah lanjutan tingkat atas terbaik tingkat nasional tahun 2021 yang ditaja Perpustakaan Nasional itu.
"Kita bangga." Itulah tanggapan Kepala Dinas Pendidikan Riau, Zul Ikram M.Pd saat ditanya terkait juara harapan 2 nasional yang diraih Perpustakaan cahaya Aksara SMAN 5 Pekanbaru di ajang perpustakaan sekolah/madrasah lanjutan tingkat atas terbaik tingkat nasional tahun 2021.
"Awalnya kita berharap bisa (juara) tiga besar. Tapi nyatanya keluar sebagai juara harapan 2. Prestasi itu tetap membanggakan kita," tutur Zul Ikram. Dia menilai, agar mencapai tiga besar, dalam lomba ke depannya Dinas Pendidikan akan mendorong perpustakaan-perpustakaan sekolah melakukan persiapan yang lebih matang.
Zul Ikram mengapresiasi persiapan dan usaha yang dilakukan oleh pihak sekolah dan tim perpustakaan. Menurutnya, jika dilihat kondisi dan persiapannya, memang Perpustakaan Cahaya Aksara sudah layak masuk tiga besar nasional. "Tapi nyatanya belum. Namun ini sudah membuat kita bangga,' kata dia.
Dinas Pendidikan akan terus mendorong pihak sekolah agar mendapat hasil yang lebih baik dalam lomba tahun mendatang.
Sementara, Kepala SMAN 5 Pekanbaru, Hj. Elmi Gurita, M.Pd menjelaskan, untuk menghadapi lomba itu, mereka sudah mempersiapkan diri mulai bulan Februari 2021 lalu.
Dijelaskan dia, sebelumnya, tim pustaka Cahaya Aksara sudah pernah ikut di ajang yang sama pada tahun 2019. Tapi belum keluar sebagai pemenang. Sementara di tahun 2020, sudah berhasil meraih peringkat 5.
"Untuk tahun ini saya sempat berharap bisa meraih peringkat tiga besar. Untuk itu saya minta tim untuk belajar dari sekolah-sekolah yang sudah pernah jadi pemenang. Pelajari motivasinya, kemudian langkah yang dilakukan agar jadi pemenang," tuturnya.
Bahkan, tim perpustakaan sudah melakukan studi banding ke perpustakaan sejumlah sekolah lainnya. Khususnya sekolah yang pernah menjadi juara di tingkat nasional.
Kemudian, tim menyusun sarana apa yang dibutuhkan. Termasuk berapa anggaran yang diperlukan. Strategi dan sarana ditangani oleh kepala sekolah. Kemudian, ide-ide, tenaga dan pelaksanaannya dilakukan oleh tim.
Persiapan itu berbuah hasil manis. di tingkat kota Pekanbaru, Perpustakaan Cahaya Aksara meriah juara pertama. Demikian pula di tingkat provinsi dan mewakili Riau ke tingkat nasional.
Namun, dengan persiapan yang dirasa Elmi sudah cukup baik, mereka belum bisa masuk ke posisi tiga besar. Meski demikian, Elmi mengaku bangga dan berterimakasih pada tim yang telah bekerja keras.
Sesuai pengumuman yang disampaikan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) secara online, Perpustakaan Ki Hajar Dewantara SMAN 70 meraih juara. Diikuti dengan Perpustakaan Loka Ghana SMAN 1 Sedayu, DI Yogyakarta meraih juara kedua, dan Perpustakaan Surya Cendekia SMAN 1 Bobotsari, Jawa Tengah meraih juara ketiga.
Elmi menekankan, saat ini pihaknya akan terus berupaya mempertahankan predikat sebagai perpustakaan terbaik tingkat provinsi. Pihaknya akan aktif menularkan pembinaan ke perpustakaan-perpustakaan sekolah lainnya.
Sementara, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Deni Kurniadi mengatakan lomba perpustakaan sekolah/madrasah lanjutan tingkat atas dan lomba perpustakaan desa/kelurahan diselenggarakan untuk memotivasi kegemaran membaca anak-anak dan menumbuhkembangkan perpustakaan sekolah dan desa/kelurahan dalam mencapai tujuan pendidikan serta tujuan pembangunan nasional Indonesia.
Para juara lomba perpustakaan sekolah diharapkan dapat menjadi pelopor Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang menjadikan pustakawan sekolah bergerak dalam memobilisasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Perpustakaan sekolah/madrasah diminta berkolaborasi dengan guru di dalam proses pembelajaran untuk pencarian informasi, sesuai dengan tematik atau tujuan pembelajaran dari mata pelajaran di sekolah/madrasah.
“Hal ini tidak bisa lepas dengan literasi informasi. Pada dasarnya, literasi informasi adalah suatu kemampuan mengetahui kebutuhan informasi siswa, tahu di mana sumber informasi, dapat mengakses informasi, dapat menganalisis informasi, mensintesakan informasi, menyimpulkan informasi dan mempresentasikan informasi di kelas sesuai tematik yang guru berikan ke siswa,” ungkapnya sebagaimana dilansir dari perpusnas.go.id. (*)
What's Your Reaction?