Disdik Riau Gelar Bimtek Terapi Wicara
Saat ini tidak boleh ada lagi pembedaan perlakukan pada penyandang disabilitas. Karena mereka juga memiliki hak yang sama dalam meraih dan merasakan pendidikan.
BIDANG Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Terapi Wicara Pusat Layanan Autis pada Sub Kegiatan Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian Bagi Peserta Didik 2022 mulai Selasa (28/6/2022).
Ketua Penyelenggara, Elly Indrayani mengatakan, tujuan Bimtek memberikan informasi terkini tentang perkembangan terapi wicara di dunia internasional pada terapis, perawat, tenaga kesehatan, serta guru di sekolah luar biasa (SLB). Kemudian, menerapkan terapi wicara yang efektif dan efisien.
Hasil yang diharapkan, peserta memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam penerapan terapi wicara yang baik. Kemudian, meningkatkan mutu dan layanan di Pusat Layanan Autis Provinsi Riau maupun di bidang PKPLK. "Dengan demikian, diharap terciptanya SDM yang andal, kreatif dan punya budi pekerti," ujar Elly.
Dijelaskan dia, ada 75 orang peserta dalam Bimtek tersebut. Mereka terdiri dari peserta Bimtek terapi wicara sebanyak 35 orang. Di antaranya merupakan terapis, ahli gizi, perawat, tenaga kesehatan, guru SLB dan lembaga terapi.
Kemudian, ada 32 orang peserta peningkatan mutu pelayanan. Mereka terdiri dari tenaga administrasi, tenaga Teknologi Informatika, tenaga listrik, tenaga kebersihan, sopir dan ASN tenaga operator dan lain-lain. Sementara, Bimtek peningkatan mutu dan pengamanan diikuti 8 orang.
Kabid Pembinaan PKPLK Disdik Riau, Drs Pahmijan M.Pd yang hadir mewakili Plt Kepala Disdik Riau mengharapkan pada narasumber agar memberi ilmu dan metode terbaik agar pelayanan kepada siswa penyandang disabilitas jadi lebih baik. Penyandang disabilitas di SLB maupun di sekolah formal (inklusi) berjalan dengan baik.
"Kita ketahui, saat ini tidak boleh ada lagi pembedaan perlakukan pada penyandang disabilitas. Karena mereka juga memiliki hak yang sama dalam meraih dan merasakan pendidikan," tuturnya.
Sementara, pada guru SLB dan terapis yang turut serta akan didorong untuk terus meningkatkan kemampuan dan pengetahuan terhadap anak disabilitas. Sehingga anak disabilitas semakin mandiri di kemudian hari.
"Meskipun di tengah keterbatasan pemerintah untuk mengadakan berbagai pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan pada anak disabilitas, kami harapkan tetap menunjukkan semangat terbaik," kata Pahmijan.
Ditambahkan dia, Pemprov Riau punya perhatian yang besar pada peningkatan kemampuan para terapis dan guru. Salah satunya diwujudkan lewat pelatihan maupun Bimtek seperti yang digelar saat ini. Begitu juga dengan tenaga administrasi, sopir, tenaga keamanan dan kebersihan, dan lainnya diharap memberi pelayanan yang maksimal.
Hal ini sejalan dengan pesan Presiden Joko Widodo yang mendorong ASN, PPPK maupun honorer menjadi Berakhlak. Yaitu, akronim dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
Sementara, ada sejumlah narasumber yang hadir dalam kegiatan itu. Narasumber terapi wicara adalah Tuti Kurniasih dan Ahmad Hidayat. Sementara, narasumber peningkatan mutu dan pengamanan, Nurul Arifin, serta narasumber administrasi dan persiapan ULD, Suryani Has, dan Indah Puji Ratnani. (*)
What's Your Reaction?